Bola.com, Jakarta - Sejarah adalah cerita atau kisah, kejadian atau peristiwa dan studi atau ilmu pengetahuan tentang cerita yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu.
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, "syajaratun" (baca: syajarah) yang berarti pohon kayu. Kata sejarah digunakan dalam bahasa Indonesia sehari-hari dan dipilih menjadi istilah.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, ada tiga pengertian sejarah. Pertama, sejarah adalah asal usul, keturunan, atau silsilah.
Pengertian kedua dari sejarah ialah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo. Pengertian terakhir sejarah menurut KBBI adalah pengetahuan atau uraian tentang kejadian, atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang telah lampau.
Para ahli sejarah sepakat bahwa ada tiga komponen pengertian atau konsep sejarah yang berbeda namun berkaitan satu sama lain. Satu di antara konsepnya ialah sejarah sebagai kisah. Apa itu sejarah sebagai kisah?
Berikut ini pengertian sejarah sebagai kisah yang perlu dipahami, dilansir dari repository.ut.ac.id, Senin (28/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Unsur-Unsur Sejarah
Sebelum membahas pengertian sejarah sebagai kisah, ketahui terlebih dahulu unsur-unsurnya. Sejarah mengandung beberapa unsur penting di dalamnya, yakni:
Ruang
Ruang adalah tempat di mana terjadinya suatu kejadian yang menjadi bukti sejarah yang nyata.
Waktu
Waktu adalah unsur sejarah yang berkaitan dengan waktu terjadinya peristiwa bersejarah dan dapat menjelaskan kronologis dalam kajian sejarah.
Manusia
Manusia adalah unsur terpenting dalam sejarah karena setiap peristiwa sejarah sangat berkaitan dengan manusia.
Advertisement
Ciri-Ciri Sejarah
Unik (einmaleg)
Alasan peristiwa sejarah itu unik (einmaleg) dikarenakan hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang kembali.
Abadi
Sementara alasan peristiwa sejarah dikatakan abadi dikarenakan peristiwa sejarah tidak akan pernah berubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
Penting
Peristiwa sejarah memiliki pengaruh yang sangat besar dan dapat memengaruhi banyak orang sehingga dapat mengenang peristiwa tersebut.
Pengertian Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah ialah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau, yaitu sejarah sebagai rerum gestarum.
Bagi orang kebanyakan, sejarah yang kita kenal sehari-hari itu adalah sejarah sebagai cerita. Secara tertulis cerita sejarah itu dapat kita baca dalam buku-buku sejarah, majalah-majalah, dan surat-surat kabar.
Sejarah lisan kita dapat mendengarnya dalam narasi, ceramah, percakapan-percakapan, penyajian pelajaran sejarah di sekolah-sekolah atau kuliah-kuliah di perguruan tinggi dan dari siaran radio atau TV. Kita juga dapat menyaksikan dalam sandiwara dan film.
Jadi, karena sejarah itu suatu cerita, sifatnya bergantung kepada siapa yang menceritakannya. Adapun yang bercerita adalah manusia dan tiap manusia memiliki kepribadian yang beraneka ragam.
Pencerminan kepribadian manusia itu tampak jelas pada buku-buku sejarah yang disusunnya. Kita di sini tidak dapat menyebutkan semua sifat atau tabiat manusia.
Adapun yang akan kita temukan di sini hanyalah sifat-sifat yang memengaruhinya dalam ia menyusun cerita sejarah, seperti keadaan pribadinya, cita-cita dan pergaulannya, perbendaharaan pengetahuannya di dalam sejarah dan lingkungannya.
Tiap orang yang akan menyusun cerita sejarah biasanya berpendirian agar ceritanya itu benar-benar dapat dipercayai dan objektif, tetapi setelah ia mulai dengan pekerjaannya, mau tidak mau ia dipengaruhi oleh sifat-sifatnya.
Setelah kita selesai membaca karya tulisan secara teliti, kita akan dapat menerka bagaimanakah kira-kira keadaan si penyusun. Siswa yang agak dewasa tentu akan mengenal kepribadian gurunya setelah mereka mendapat pelajaran dari guru tersebut untuk beberapa waktu lamanya.
Â
Sumber: repository.ut.ac.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement