Bola.com, Jakarta - Hujan buatan adalah suatu bentuk upaya manusia untuk memodifikasi kondisi cuaca atau Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan tujuan tertentu agar mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan.
Sederhananya, hujan buatan merupakan upaya untuk meningkatkan dan mempercepat terjadinya hujan.
Baca Juga
Advertisement
Adapun tujuan dari hujan buatan dilakukan sebagai satu di antara bentuk upaya menangani beberapa masalah lingkungan, seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga pencemaran atau polusi udara.
Hujan buatan dibuat oleh manusia dengan cara menaburkan bahan kimia yang disebut dengan Argentium lodida ke dalam awan menggunakan pesawat yang sudah dimodifikasi khusus untuk operasi TMC.
Awan yang diperlukan untuk melakukan proses hujan buatan adalah awan dengan jenis Cumulus yang aktif.
Itulah penjelasan singkat mengenai hujan buatan. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hujan buatan, bisa memahami juga proses terjadinya dan dampak yang dihasilkan.
Berikut ini rangkuman tentang hujan buatan, dilansir dari laman Ilmugeografi dan Rimbakita, Senin (28/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Proses Terjadinya Hujan Buatan
- Hujan buatan dapat terjadi dengan menaburkan bahan-bahan kimia untuk memengaruhi terjadinya awan yang disebut dengan zat glasiogenik, yaitu Argentium Iodida atau Perak Iodida.
- Penaburan bahan-bahan kimia tersebut dilakukan pada ketinggian di antara 4000 hingga 7000 kaki dengan memperhitungkan faktor–faktor seperti arah angin dan kecepatan angin yang akan membawa awan ke wilayah tempat terjadinya hujan buatan.
- Penaburan bahan-bahan kimia juga harus dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 pagi, menimbang proses terjadinya awan yang terbentuk secara alami adalah pada saat pagi hari.
- Selain bahan kimia berupa zat glasiogenik, ditaburkan pula zat kimia berupa zat higroskopis yang merupakan bahan kimia untuk menggabungkan butir-butir air di awan. Zat higroskopis tersebut berupa garam (NaCl), CaCl2 dan Urea.
Zat tersebut yang digunakan dalam melakukan proses hujan buatan ini adalah yang berbentuk bubuk dengn diameter butiran antara 10–50 mikron.
- Bahan-bahan kimia tersebut ditaburkan ke awan yang ada di langit dengan menggunakan pesawat terbang, kecuali Urea.
- Setelah ditaburkan, bahan-bahan kimia tersebut akan memengaruhi awan tersebut untuk berkondensasi sehingga membentuk awan yang lebih besar dan mempercepat proses terjadinya hujan.
- Beberapa jam setelah menaburkan bahan–bahan kimia yang memengaruhi awan untuk berkondensasi tersebut, barulah bubuk urea ditaburkan.
Bubuk Urea ini fungsinya sama, yaitu untuk membantu awan membentuk dan menggabungkan kelompok-kelompok awan kecil untuk membentuk jenis–jenis awan yang lebih besar dan berwarna abu–abu. Awan besar berwarna abu–abu inilah yang dinamakan dengan awan hujan.
- Urea ditaburkan pada sekitar pukul 12.00 siang, menimbang bahwa pada saat tersebut sudah banyak kelompok–kelompok kecil awan yang terbentuk.
- Setelah awan hujan terbentuk, larutan bahan kimia ditaburkan kembali ke awan tersebut. Namun, kali ini berbentuk larutan.
Larutan bahan–bahan kimia tersebut memiliki komposisi air, urea dan amonium nitrat dengan perbandingan 4:3:1. Larutan ini berfungsi untuk mendorong awan hujan untuk membentuk butir–butir air yang lebih besar karena butir–butir air yang besarlah yang dapat menimbulkan hujan pada awan hujan.
Advertisement
Dampak Positif Hujan Buatan
- Hujan buatan dapat mengatasi kekeringan yang terjadi pada wilayah yang mengalami kekeringan.
- Hujan buatan dapat mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan.
- Hujan buatan juga dimanfaatkan untuk memadamkan api pada kebakaran hutan yang mencakup wilayah yang cukup luas dengan api yang sangat besar.
- Hujan buatan membantu pengisian air waduk atau danau untuk keperluan irigasi, ketersediaan air bersih ataupun pembangkit listrik tenaga air.
Dampak Negatif Hujan Buatan
- Hujan buatan yang terbuat dari adanya campuran bahan kimia bisa menimbulkan efek hujan yang mengandung bahan kimia pula yang bisa jadi malah menimbulkan hujan asam yang berbahaya bagi yang terkena guyuran hujan ini.
- Hujan buatan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena proses penaburkan garam dalam jumlah sangat banyak bahkan dapat hingga berton-ton jumlahnya, menimbulkan hujan yang sifatnya asin dan memberikan efek lapisan tanah yang terkena guyurannya akan menjadi asin pula sehingga menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak bahkan gagal panen karena lapisan jenis–jenis tanah menjadi kelebihan kandungan garam.
- Hujan buatan juga dapat menjadi penyebab banjir jika hujan yang terjadi tidak tepat sasaran.
- Hujan buatan dapat menjadi penyebab pemanasan global.
- Hujan buatan dapat merubah siklus hidrologi yang akan membahayakan pasokan air tanah di musim kemarau.
- Hujan buatan akan menimbulkan kerugian materi yang cukup besar jika hujan yang turun dari hasil hujan buatan tidak tepat sasaran, baik kerugian dari materi yang dikeluarkan untuk melakukan proses hujan buatan maupun dari hasil dampak ketika hujan buatan salah sasaran.
Â
Sumber: Ilmugeografi, Rimbakita
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement