Bola.com, Jakarta - Pembelajaran kontekstual adalah satu di antara model dari pembelajaran yang dipakai untuk membantu guru, digunakan untuk mengaitkan materi pelajaran yang situasinya ada di dalam kehidupan nyata.
Proses model pembelajaran kontekstual menekankan pada pemikiran kritis, selain itu ada pula pengumpulan, analisis hingga penafsiran informasi dari banyak sumber.
Baca Juga
Advertisement
Konsep ini membuat jalannya pembelajaran tidak hanya fokus pada pemberian pengetahuan secara teori, tetapi juga pada proses keterlibatan dalam menemukan materi dan menghubungkan terhadap situasi di kehidupan nyata.
Untuk membedakannya pembelajaran ini dengan metode yang lain, harus memahami dengan benar terkait pengertiannya.
Pembelajaran kontekstual termasuk konsep belajar yang membantu tenaga pengajar atau guru saat memberi materi pelajaran.
Model pembelajaran ini bersifat eksklusif, tetapi digabung dengan model-model pembelajaran yang lain seperti penemuan, keterampilan proses, eksperimen, demonstrasi, diskusi, dan lain sebagainya.
Pendekatan kontekstual dalam sistem pembelajaran dapat diimplementasikan dengan baik, dengan dituntut adanya kemampuan dan kualitas guru secara inovatif. Diperlukan juga kreativitas, dinamis, efektif, dan efisien dari para guru untuk menciptakan pembelajaran dapat berlangsung secara kondusif.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang pembelajar kontekstual, dilansir dari lamanĀ sampoernaacademy.sch.id, Rabu (30/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manfaat Pembelajaran Kontekstual
- Mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir secara cermat, kritis, logis, dan sistematis.
- Mendapat pemahaman yang bisa bertahan lebih lama dan mudah diingat oleh peserta didik karena selain memahami juga bisa diterapkan.
- Peserta didik adalah menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar di kehidupan nyata.
- Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam hal permasalahan yang ada di sekitar serta disesuaikan dengan keilmuan.
Advertisement
Strategi Pembelajaran Kontekstual
- Lewat pemecahan masalah, guru dalam hal ini memberi pembelajaran kasus yang biasa ditemui pada kehidupan sehari-hari.
- Guru kemudian meminta para siswa untuk mencari solusi dari pembelajaran studi kasus yang diberikan guru dari berbagai sumber yang dapat diakses.
- Mengajak peserta didik ke tempat yang mudah digunakan untuk memahami materi pembelajaran, seperti lingkungan sekolah, perpustakaan, museum, dan lain sebagainya.
- Membuat peserta didik menjadi seorang pelajar yang memahami pembelajaran secara mandiri, sementara guru hanya berperan sebagai pemberi arahan dan pengontrol.
- Membangun komunikasi efektif yang dapat diterima semua peserta didik di kelas dengan berbagai karakter, sosial, budaya, suku, dan sebagainya.
- Memberi penilaian jelas terhadap peserta didik, penilaian yang ada bisa membantu guru dalam membagi tingkat kemampuan serta motivasi peserta didik selama pembelajaran.
Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual
- Memperkenalkan sosok terkait dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa, tujuannya meningkatkan ketertarikan mereka terhadap kegiatan belajar dan memotivasi meraih kesuksesan.
- Membuat rumusan manfaat dan tujuan materi yang akan dipelajari, kemudian menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
- Memberi timbal balik, membuat para siswa bebas dalam melakukan eksplorasi sehingga mereka dapat menemukan cara belajar yang sesuai.
- Mengarahkan serta membimbing anak didik selama proses pembelajaran yang dilakukan secara mandiri ketika melakukan eksplorasi.
Advertisement
Prinsip Pembelajaran Kontekstual
Prinsip Ketergantungan
Sistem yang memiliki ketertarikan di dalam sekolah, setiap elemen di sekolah saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Seperti antara peserta didik dan gurunya, kemudian bisa juga antara guru, kemudian para guru dengan kepala sekolah dan seterusnya.
Ketergantungan meningkatkan kualitas pembelajaran, hal yang tak bisa dipisahkan ketika pembelajaran langsung.
Prinsip Diferensiasi
Segala sesuatu pasti mengalami perubahan dan hal ini termasuk satu di antaranya dunia pendidikan, kondisi yang memicu terbentuknya perbedaan. Kemudian keragaman dan keunikan karena pendidik dituntut agar selalu dinamis serta harmonis ketika menerapkan prinsip diferensiasi terhadap sesuatu.
Prinsip Organisasi Diri
Guru harus memberi dorongan dan motivasi terhadap para peserta didik, hal ini dimungkinkan untuk senantiasa menggali adanya setiap potensi yang dipunyai mereka. Kemudian diterapkan dan digunakan secara optimal apa yang peserta didik miliki sebagai komponen utama dariĀ model pembelajaran kontekstual.
Ā
Sumber:Ā sampoernaacademy.sch.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.