Bola.com, Jakarta - Sebagai penutur bahasa Jawa, kamu bisa menggunakan kata-kata loro ati bahasa Jawa untuk mengungkapkan dan mengekspresikan perasaanmu.
Loro ati dalam bahasa Indonesia adalah sakit hati. Setiap orang bisa merasakan sakit hati, penyebabnya tentu beragam. Merasa dikecewakan, diabaikan, diremehkan, mendapat penolakan, dan sebagainya bisa menyebabkan sakit hati pada seseorang.
Baca Juga
Advertisement
Di sisi lain, bahasa Jawa merupakan bahasa daerah dengan penutur paling banyak di Indonesia. Kini bahkan bukan hal aneh mendapati orang di luar suku Jawa yang fasih berbahasa Jawa.
Ada banyak kata-kata loro ati dalam bahasa Jawa yang mengena sehingga cocok sebagai luapan perasaanmu.
Kamu bisa menggunakan satu atau beberapa di antara kata-kata tersebut sebagai status di media sosial untuk sekadar berbagi rasa sehingga kamu bisa sedikit lega. Kamu juga bisa mencermatinya untuk mendapatkan sisi positif dari apa yang sedang kamu alami.
Berikut kumpulan kata-kata loro ati bahasa Jawa yang dikumpulkan bola.com dari beberapa sumber, Rabu (30/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kata-Kata Loro Ati Bahasa Jawa
1. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg."
(Supaya tidak kecewa, kita harus tahu kapan waktunya berhenti berharap dan kapan waktunya untuk berhenti)
2. "Ora peduli omongan tonggo, aku urip ora dibayari kono."
(Tidak peduli omongan tetangga, aku hidup tidak dibayari mereka)
3. "Nelangsa rasane, sing tak tresno ono sing nduwe."
(Sedih rasanya, yang aku sukai sudah ada yang punya)
4. "Tresno kuwi pancen aneh. Contone aku tresno kowe, tapi kowe ora tresno aku."
(Cinta itu memang aneh. Contonnya aku cinta kamu, tapi kamu tidak cinta aku)
5. "Aku sing loro ati, ngopo wong liyo sing mbok obati?"
(Aku yang sakit hati, kenapa orang lain yang kamu obati?)
6. "Kadang aku kudu ngeculke, ben koe ngerti rasane kelangan karo mempertahankan ki pie."
(Terkadang aku harus melepaskan agar kamu tahu bagaimana rasanya kehilangan dan mempertahankan itu seperti apa)
7. "Kowe wis tak wanti wanti ojo nganti ninggal janji, ojo nganti medot taline asmoro, welasno aku sing nunggu awakmu nganti awakku tinggal balung karo kulit."
(Kamu sudah aku ingatkan jangan melupakan janji, jangan sampai memutuskan ikatan cinta ini, ingatlah diriku yang menunggu dirimu sampai badanku hanya tersisa tulang dan kulit)
8. "Opo ngene iki yen terjebak zona nyaman, ora nek kabar rasane koyo kelangan."
(Apa seperti ini kalau terjebak zona nyaman, tidak ada kabar rasanya seperti kehilangan)
Advertisement
Kata-Kata Loro Ati Bahasa Jawa
9. "Ora perlu muni selamat pagi, lek ujung-ujunge kok uneni selamat tinggal."
(Tidak perlu mengucap selamat pagi kalau ujung-ujungnya kamu mengucapkan selamat tinggal)
10. "Omonganmu koyo telo, empuk ning nyereti."
(Perkataanmu seperti ketela, halus tapi bikinnyesek)
11. "Sing bot kui duduk nglalekne kenangan, tapi ngumpulne tenogo ben iso kuat merelakan."
(Yang berat itu bukan melupakan kenangan, tapi mengumpulkan tenaga agar bisa kuat merelakan)
12. "Yen kowe ra nduwe sego, yo ojo mangan konco."
(Kalau kamu tidak punya nasi, ya jangan makan teman)
13. "Teko mung pas butuh wae, emange aku toilet umum."
(Datang hanya ketika butuh saja, memangnya aku ini toilet umum?)
14. "Lek seneng podo lali kabeh! Tapi lak susah podo takon posisi."
(Kalau sedang senang lupa, kalau sedang susah tanya posisi di mana)
15. "Kenopo kowe isih bertahan karo wong sing wis nglarani kowe? Opo kuwi sing jenenge sayang?"
(Mengapa kamu masih bertahan pada orang yang telah menyakitimu? Apakah itu yang dinamakan sayang?)
16. "Aku trimo mundur timbang lara ati, wong tak oyak kono wis lali."
(Aku lebih baik mundur daripada sakit hati, dia yang kukejar pun sudah lupa)
Kata-Kata Loro Ati Bahasa Jawa
17. "Rasane wis kesel nyoba, yen kabeh sing dicoba mung muspra."
(Rasanya lelah untuk berusaha, ketika semua yang diusahakan sia-sia)
18. "Pangarepan iku sumbere lara ati."
(Keinginan adalah akar dari semua sakit hati)
19. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."
(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong)
20. "Aku pengin ndhelik ing endi wae. Donya iki kebak goroh."
(Aku ingin bersembunyi di suatu tempat. Dunia ini penuh dengan kebohongan)
21. "Nek pancen tresno kui kudu dijogo, ora malah keno godo karo wong liyo."
(Kalau memang cinta harus dijaga, bukan malah termakan godaan orang lain)
22. "Uripmu koyo wit gedhang duwe jantung, tapi ora duwe ati."
(Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung, tapi tak punya hati)
23. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih."
(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih)
24. "Wis kadung ngomong sayang jebule wis nduwe gandengan, wis kadung tak sawang malah ninggal kenangan."
(Sudah terlanjur bilang sayang ternyata sudah punya gandengan. Sudah terlanjur aku lihat malah meninggalkan kenangan)
Advertisement
Kata-Kata Loro Ati Bahasa Jawa
25. "Tuku bawang kleru mrico, tiwas wis sayang mung dianggep konco."
(Beli bawang keliru merica, terlanjur sayang ternyata hanya dianggap teman)
26. "Ana siji wae sing bisa mbok tindakake kanthi apik, yaiku ngremukke ati."
(Hanya satu hal yang bisa kamu lakukan dengan baik, yaitu menghancurkan hati)
27. "Aku serius marang kowe, nek kowe gur arep dolanan, aja ning kene, iki ati dudu lapangan."
(Aku serius kepadamu. Kalau kamu hanya mau main-main, jangan di sini. Ini hati, bukan lapangan)
28. "Dudu sengit sing nggawe aku adoh saka sampeyan, nanging kecewa."
(Bukan benci yang membuat aku menjauh darimu, tapi kekecewaan)
29. "Aku mbangun pangarep-arep, nanging mung gagal ding tak oleh."
(Kubangun harapan, tapi hanya kegagalan yang kudapatkan)
30. "Aku kuwi wong sing digawe saka lara ati lan janji sing dilalekna."
(Aku adalah seseorang yang terbuat dari sakit hati dan janji yang teringkari)
31. "Kowe lungo nggowo kenangan, tapi kowe teko nggowo undangan."
(Kamu pergi membawa kenangan, tapi kamu datang membawa undangan)
32. "Sak durunge aku ngerti kowe, aku durung tau ngrasakake lara sing kaya ngene."
(Sebelum aku mengenalmu, aku tidak pernah merasa sakit hati yang sesakit ini)
Â
Sumber: Berbagai sumber
Silakan klik tautan ini untuk mendapatkan artikel bahasa Jawa dari berbagai tema lain.