Sukses


Apa Itu Dolmen? Yuk, Pahami Sejarah dan Kepercayaannya

Bola.com, Jakarta - Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada arwah nenek moyang. Di bawah dolmen ini biasanya ditemukan kuburan batu.

Dolmen merupakan tempat pemujaan yang satu di antaranya ditemukan di Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat. Dolmen yang mempunyai panjang 325 cm, lebar 145 cm, tinggi 115 cm ini disangga oleh beberapa batu besar dan kecil.

Dolmen merupakan hasil kebudayaan megalitikum, di mana pada zaman megalit bangunannya berdasarkan kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman.

Domen ini merupakan sebuah media atau peralatan yang digunakan untuk mengadakan upacara pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Dolmen yang masih ada sampai sekarang mempunyai bentuk besar sehingga kadang-kadang sulit dibayangkan bagaimana batu besar dengan berat berton-ton itu dapat diangkut.

Pengangkutan batu sampai setinggi dua meter lebih tentu mempunyai teknik tersendiri. Besar tiang-tiang penyangga biasanya disesuaikan dengan besar batu datarnya. Semakin besar batu datar maka semakin besar pula tiang penyangganya.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang dolmen, dilansir dari laman Volimaniak dan Insanpelajar, Kamis (31/8/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Sejarah Dolmen

Penemuan dolmen sebenarnya tidak hanya di wilayah Indonesia saja, melainkan ada di beberapa belahan dunia seperti Eropa dan Afrika.

Namun, pembahasan kali ini lebih terfokuskan pada penemuan dolmen di wilayah tanah air Indonesia. Para peneliti menemukan tempat pemujaan kuno satu ini di Sumberjaya, Lampung Barat.

Panjangnya mencapai 3,25 m, dengan lebar 1,45 m, dan tinggi 1,15 m. Bentuknya lebih mirip dengan meja batu karena ada penyangga berupa batuan-batuan berukuran besar dan kecil.

Dari bentuknya, arkeolog menyimpulkan bahwa benda ini merupakan peninggalan dari hasil kebudayaan megalithikum.

Bisa disimpulkan bahwa dolmen selalu berhubungan dengan kepercayaan antara kehidupan dan kematian terhadap kesejahteraan anggota masyarakat dan kesuburan tumbuhan. Benda ini menjadi perantara untuk mengadakan upacara-upacara sakral seperti pemujaan terhadap roh leluhur.

Menurut pengamatan yang dilakukan oleh ahli, bentukan dari peninggalan dolmen yang memiliki kualitas konservasi paling baik adalah penemuan di Batu Cawang, Sumatra Selatan. Di daerah ini, ditemukan dolmen yang memiliki papan batuan berukuran 3×3 meter serta ketebalan 7 cm.

Dari sini bisa diketahui bahwa setiap daerah mempunyai bentuk dan ukuran dolmen yang berbeda-beda.

Ada pula dolmen yang dianggap memiliki daya tarik tinggi, artefak ini ditemukan di Pulau Sumba. Dolmen ini memiliki ukuran yang sangat besar, bahkan mempunyai berat hingga berton-ton dan ketika pendiriannya juga membutuhkan upacara tertentu terlebih dahulu.

3 dari 3 halaman

Kepercayaan Kuno

Masyarakat mulai mengenal dolmen ketika masa bercocok tanam. Hal itu karena pada fase ini sudah ada perkembangan-perkembangan yang cukup signifikan terhadap kehidupannya.

Pada waktu itu nilai hidup makin maju sehingga manusia tak lagi bergantung pada alam dan sekitarnya, tetapi bisa aktif mengelola sumber daya alam tersebut.

Kebudayaan bercocok tanam ini juga menjadi pendorong terbentuknya struktur sosial primitif pada kelompok-kelompok manusia purba.

Satu di antara struktur sosial yang sangat menonjol adalah kepercayaan bahwa roh seseorang yang sudah meninggal tidaklah langsung lenyap dan masih menjadi pengaruh bagi kehidupan manusia.

Roh dianggap mempunyai kehidupan di suatu alam tertentu dan dapat membantu kehidupan manusia sehingga muncul kepercayaan awal, yaitu animisme dan dinamisme.

Kepercayaan ini akan terus dibawa oleh manusia purba tersebut hingga ke zaman perundagian ketika struktur sosial masyarakat dan teknologi mereka sudah kian canggih.

 

Sumber: Volimaniak dan Insanpelajar

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer