Sukses


Arti Lantrophobia atau Takut bertemu Dokter, Ketahui Cara Mengatasinya

Bola.com, Jakarta - Takut dokter, atau bahkan sampai fobia kepada dokter, dalam istilah medis dikenal sebagai latrophobia. Kondisi fobia ini terkadang disebut juga dengan white coat syndrome. Penyebabnya cukup beragam.

Walau lebih banyak anak-anak yang mengalaminya, ternyata ada juga orang dewasa yang masih memiliki rasa takut terhadap dokter.

Latrophobia biasanya terjadi karena adanya kejadian-kejadian traumatis yang membekas di dalam ingatan seseorang.

Contohnya waktu kecil, mungkin kamu masih ingat ketika pertama kali akan disuntik imunisasi. Kamu harus dipegangi oleh beberapa orang karena kamu meronta-ronta ketakutan untuk disuntik.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang lantrophobia atau fobia bertemu dokter, disadur dari Klikdokter, Jumat (1/9/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Gejala Latrophobia

  • Berlari, berteriak, atau bersembunyi, khususnya pada anak-anak.
  • Kaki dan tangan menjadi gemetar.
  • Tegang.
  • Banyak berkeringat.
  • Berdebar-debar, peningkatan denyut nadi.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Tekanan darah meningkat ketika di rumah sakit, tetapi menurun kembali setelah sampai di rumah.
  • Rasa khawatir atau ketakutan berlebihan terhadap setiap tindakan medis yang akan dijalankan.
  • Sering membatalkan perjanjian konsultasi dengan dokter secara tiba-tiba.
3 dari 4 halaman

Cara Mencegah Rasa Takut terhadap Dokter

Tindakan yang dapat membantu mencegah latrophobia bisa dilakukan sejak dini. Sebagai contoh, dokter atau tenaga medis menggunakan metode lain yang lebih bisa diterima anak-anak.

Tindakan yang dapat dilakukan, seperti mengalihkan perhatian dengan bercanda atau pakai mainan. Hal ini biasanya ampuh untuk mencegah rasa takut pada dokter.

Di sisi lain, orang tua bisa saja ikut berperan dalam menimbulkan ketakutan tersebut. Contohnya, ketika sang anak sedang menemani ayah atau ibunya berobat, lalu anak tersebut berisik.

Sering kali pada kasus tersebut ditemui orang tua menakuti anaknya, misalnya dengan mengatakan, "Kamu jangan berisik, nanti disuntik, lho, sama dokter." Inilah yang menjadi cikal bakal anak menjadi takut terhadap dokter.

Untuk mencegah fobia ini pada anak, perlu kerja sama yang baik antara orang tua dengan dokter.

Lewat pendekatan yang nyaman, diiming-imingi mainan saat di dokter, atau menjelaskan bahwa dokter tidak galak dan menyeramkan juga bisa dicoba.

Tidak lupa juga untuk tidak menakuti anak dengan candaan, "kalau nakal dibawa ke dokter" atau "kalau nakal nanti disuntik dokter". Hindari hal-hal tersebut.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Rasa Takut terhadap Dokter

- Cari tahu apa yang sebenarnya menjadi kekhawatiran

Kecemasan dan rasa takut yang berlebihan bisa membuat hal-hal yang terjadi di luar logika. Namun, ada baiknya kamu tetap tenang. Cobalah perlahan-lahan mengidentifikasi apa yang sebenarnya menjadi kekhawatiran kamu saat pergi ke dokter.

- Mencari dokter atau fasilitas kesehatan yang tepercaya

Mencari dokter maupun rumah sakit yang tepercaya bisa menjadi satu di antara cara menghadapi rasa takut pada dokter. Mungkin saja kamu khawatir karena suatu kondisi, misalnya adanya kasus malpraktik di rumah sakit tersebut.

Untuk itu, carilah informasi terkait dokter atau rumah sakit yang dituju dari kerabat atau dari platform-platform yang terpercaya.

- Minta pendampingan dari keluarga atau teman saat ke dokter

Untuk mengusir rasa takut dokter saat berobat, kamu bisa minta bantuan anggota keluarga, pasangan, ataupun sahabat untuk menemani kamu.

Adanya orang terdekat biasanya membantu menenangkan sehingga kamu pun merasa lebih tenang dibandingkan menghadapinya sendiri.

- Melakukan terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/ CBT)

Ini adalah satu bentuk psikoterapi yang membantu kamu mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan perilaku terkait ketakutan yang dialami.

Dengan melakukan CBT, kamu bisa belajar strategi bagaimana mengubah persepsi dan perilaku.

- Terapi pemaparan (Exposure Therapy)

Terapi ini menggunakan kombinasi antara teknik relaksasi dan pemaparan terhadap pemicu fobia. Dengan begitu, kamu akan terlatih untuk tidak mudah takut secara perlahan.

- Hipnoterapi

Hipnoterapi menjadi satu di antara cara untuk mengatasi latrophobia. Terapi ini akan mengubah persepsi atau pemikiranmu bahwa dokter maupun prosedur medis tidak selamanya menakutkan.

- Penggunaan Obat-obatan Anti-Kecemasan hingga Antidepresan

Obat-obatan seperti obat anticemas dan antidepresan bisa diresepkan oleh dokter jika memang dibutuhkan. Yang pasti, obat-obatan ini tidak sembarangan untuk dikonsumsi dan harus di bawah pengawasan dokter.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 12/2/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer