Bola.com, Jakarta - Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung menceritakan masa lalu. Sumber sejarah disebut juga data sejarah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, data adalah keterangan yang benar dan bahan nyata yang dapat dijadikan sebagai dasar kajian, analisis atau kesimpulan.
Baca Juga
Advertisement
Data sejarah mempunyai pengertian seluruh informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk menyusun kembali peristiwa masa lalu.
Namun, perlu diingat, sumber sejarah bukanlah sejarah. Sejarah itu ada karena konstruksi dari sejarawan terhadap sumber sejarah.
Adanya sumber sejarah merupakan bukti dan fakta adanya sejarah. Dengan sumber sejarah, sejarawan dapat mengetahui kenyataan sejarah.
Tanpa sumber, sejarawan tidak akan bisa bicara apa-apa tentang masa lalu, dan begitu pula tanpa sentuhan sejarawan, sumber sejarah pun belum bisa banyak bicara apa-apa.
Berikut ini macam-macam sumber sejarah lengkap beserta penjelasannya yang perlu diketahui, dilansir dari Modul Sejarah Paket C Setara SMA/MA terbitan Kemdikbud, Senin (4/9/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sumber Sejarah Berdasarkan Bentuknya
Sumber sejarah pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sumber dokumenter, artefak, dan lisan.
Sumber Dokumenter
1. Laporan
Laporan-laporan dapat berupa laporan yang dibuat oleh lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah. Pembuatan laporan biasanya per tahun.
Jadi, kita bisa menggunakan laporan tahunan. Pada lembaga-lembaga pemerintah, biasanya suka dibuat laporan tahunan.
Sedangkan laporan non pemerintah misalnya laporan perusahaan. Dengan adanya laporan tahunan perusahaan, kita akan mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan dalam periode tertentu.
2. Surat-Surat
Surat-surat dapat menjadi sejarah baik surat surat pribadi maupun surat surat resmi yang dibuat oleh pemerintah. Dalam surat kita bisa melihat tanggal, ditujukan kepada siapa, dari siapa (pembuat), dan isi surat itu.
Isi surat ini akan memberikan suatu informasi penting apa yang terjadi pada saat itu.
3. Surat Kabar
Sumber tertulis yang banyak merekam atau mencatat kejadian-kejadian sehari-hari yang terjadi di masyarakat adalah surat kabar. Berita yang dimuat dalam surat kabar sangat beragam, ada berita ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Bagi peneliti sejarah, berita-berita tersebut dapat dijadikan sumber bahan penelitiannya. Sumber yang digunakan tergantung pada tema penelitian yang ditelitinya.
Apabila ingin meneliti sejarah ekonomi maka berita-berita ekonomi yang akan lebih banyak digunakan, tetapi mungkin pula berita politik dan sosial juga digunakan, selama ada kaitannya dengan tema penelitian.
4. Catatan Pribadi
Catatan pribadi ini dapat memberikan informasi yang mungkin saja tidak terdapat pada laporan-laporan resmi, misalnya laporan resmi pemerintah. Ada pula dari catatan-catatan pribadi ini yang kemudian disusun oleh si pemilik catatan tersebut menjadi sebuah autobiografi atau memoar.
5. Notulen Rapat
Notulen rapat adalah catatan-catatan yang berisi tentang hal-hal yang menjadi materi penting dalam pembicaraan rapat. Catatan dibuat biasanya oleh salah seorang yang ditunjuk atau ditugaskan utuk menjadi pencatat atau sekretaris.
Apabila kita menemukan notulen rapat, akan memberikan informasi yang berharga tentang hal yang menjadi topik penelitian kita. Apalagi kalau kita bisa menemukan notulen rapat, masih dalam bentuk tulisan tangan asli dari si pencatat rapat.
Advertisement
Sumber Sejarah Berdasarkan Bentuknya
b. Sumber Artefak
1. Prasasati
Prasasti jumlahnya banyak, misalkan prasasti peninggalan kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Majapahit, Mataram, dan kerajaan-kerajaan lainnya. Prasasti merupakan batu bertuliskan perintah raja. Prasasti artinya pujian dan perintah raja.
Prasasti dituliskan pada batu, lempengan tembaga, perunggu, perak, dan emas. Isi prasasti adalah nama raja, kerajaan, dan sambadha (tujuan pembuatan prasasti).Â
2. Candi
Candi merupakan bangunan agama Hindu dan Buddha. Candi adalah bangunan makam raja. Namun, yang dikuburkan di candi bukanlah mayat atau abu raja. Di sana disimpan pripih, yaitu benda-benda peninggalan raja. Misalnya, perhiasan dan batu-batuan berharga.
Candi merupakan tanda penghormatan raja yang telah meninggal. Misalnya Candi Jago untuk mengenang Wisnuwardhana, Candi Kidal untuk mengenang Raja Anusapati, dan Candi Jawi untuk mengenang Raja Kertanegara.
Candi Prambanan adalah candi agama Hindu. Candi Borobudur adalah candi agama Buddha. Contoh candi Hindu adalah candi Bima, Candi Arjuna, Candi Nakula, Candi Pramabanan, Candi Sambisari, Candi Ratu Baka, dan Candi Sukuh.
Candi agama Buddha adalah Candi Borbudur, Candi Kalasan, Candi Sewu, Candi Sari, Candi Pawon, dan Candi Mendut.
3. Makam
Bangunan bersejarah masa Islam adalah makam. Makam Islam tertua adalah makam Fatimah Binti Maimun. Makam ini berada di Gresik, Jawa Timur. Di Aceh ditemukan batu nisan Sultan Malik As Saleh yang meninggal tahun 1326.
Bagian nisan makam dihias pahatan. Gapura makam dipahat dengan indah. Misalnya, gapura makam Sendang Duwur di Tuban, Jawa Timur.
Contoh makam-makam zaman Islam di Indonesia, antara makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, dan makam Troloyo di Trowulan, Mojokerto.
4. Benteng
Benteng dibangun Belanda ada abad ke-17. Gunanya melindungi dari serangan musuh. Satu di antara bangunan benteng adalah Benteng Vredeburg.
Benteng Vredeburg dibangun tahun 1760. Selama penjajahan Belanda, benteng tersebut dijadikan pusat kegiatan militer Belanda. Pada masa Jepang menjadi markas Jepang.
Contoh benteng peninggalan Belanda adalah Benteng Pendem di Calacap, Benteng Fort Rotterdam di Makasar, Benteng Marlborough di Bengkulu, Benteng Fort de Kock di Padang, dan Benteng Otanah di Gorontalo.
5. Mata Uang
Mata uang merupakan satu di antara sumber sejarah berupa artefak. Berdasarkan bukti mata uang bisa diketahui sejarah masa lampau suatu bangsa.
Pada zaman dahulu mata uang kerajaan di Indonesia berupa emas, perak atau logam. Berdasarkan mata uang tersebut bisa diketahui sejarah kerajaan tersebut.
Sumber Sejarah Berdasarkan Bentuknya
c. Sumber Lisan
Sumber lisan merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara metode sejarah lisan. Sejarah lisan adalah satu dari sumber sejarah yang ada pada ingatan pelaku dan atau penyaksi suatu peristiwa sejarah, yang terjadi pada zamannya kemudian diungkapkan secara lisan oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri.
Sumber lisan bertanggung jawab atas kebenaran yang dikisahkannya sehingga informasi lisannya itu dapat digunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah.
Kelebihan dari penelitian sejarah lisan sebagai berikut:
1. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan adanya komunikasi dari arah (antara peneliti dengan tokoh) sehingga jika ada hal yang kurang jelas bisa langsung ditanyakan pada narasumber.
2. Penulisan sejarah menjadi lebih demokratis.
3. Melengkapi kekurangan data atau informasi yang belum termuat.
Â
Kekurangan dari sejarah lisan adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan daya ingat seseorang pelaku/saksi sejarah terhadap suatu peristiwa.
2. Memiliki subjektivitas yang tinggi dikarenakan sudut pandang yang berbeda dari masing-masing pelaku dan saksi terhadap sebuah peristiwa.
Advertisement
Sumber Sejarah Berdasarkan Bahannya
Sumber sejarah berdasarkan bahannya terdiri dari dua hal, antara lain:
a. Bukti Tertulis
Bukti tertulis mirip dengan sumber tertulis pada sumber sejarah yang memuat fakta-fakta secara jelas. Bukti tertulis wujudnya dapat berupa dokumen, seperti surat-surat, notulen rapat, kontrak kerja, naskah, atau bentuk peninggalan tertulis pada media lain seperti prasasti.
b. Bukti Tidak Tertulis
Bukti tidak tertulis sudah barang tentu tidak berwujud benda konkret, meski mengandung unsur-unsur sejarah. Bukti tidak tertulis dapat berupa foto, bangunan atau alat-alat.
Sumber Sejarah Berdasarkan Urutan Penyampaiannya
Sumber-sumber sejarah sangat penting karena kita dapat memperoleh informasi sejarah secara benar dan lengkap. Sumber sejarah dapat juga dibedakan sebagai berikut:
a. Sumber Primer
Sumber primer adalah kesaksisan dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan menggunakan pancaindra lain atau dengan alat mekanis yang hadir pada peristiwa itu (saksi pandangan mata), seperti kamera, kamera film atau video, dan alat perekam suara (tape recorder).
Sumber primer merupakan materi mentah, lebih berarti bagi sejarawan. Sumber primer berarti harus sezaman dengan peristiwa yang dikisahkan. Namun, sumber itu tidak perlu asli, seperti makna asli sebenarnya (versi tulisan pertama).
Sumber primer harus asli, dalam arti kata kesaksiannya tidak berasal dari sumber lain, tetapi berasal dari saksi sejarah.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah kesaksian dari siapa pun yang bukan merupakan saksi pandangan mata, seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan. Misalnya, hasil liputan koran dapat menjadi sumber sekunder karena korban tidak hadir pada peristiwa itu berlangsung (sumber primer).
Adanya sumber sekunder harus didahului oleh sumber primer. Sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan pancaindera yang lain, atau dengan alat mekanis.
c. Sumber Tersier
Sumber tersier merupakan sumber yang berupa buku-buku sejarah yang telah disusun di mana si pengarang tidak melakukan penelitian langsung. Namun, berdasarkan kepada hasil penelitian ahli sejarah (para sejarawan).
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar sejarah lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement