Bola.com, Jakarta - Iman kepada kitab Allah merupakan rukun iman ketiga. Kitab adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul.
Menurut bahasa (etimologi) kata "kitab" memiliki dua pengertian. Pertama, berarti perintah. Kedua, berarti tulisan di atas kertas, karya tulis.
Baca Juga
Advertisement
Kitab-kitab tersebut berisi kumpulan wahyu yang dibukukan dalam satu kumpulan utuh. Setiap muslim wajib beriman kepada semua kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada para rasul-Nya.
Adapun yang dimaksud iman kepada kitab Allah Swt. adalah membenarkan bahwa Allah mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul-Nya.
Kitab-kitab Allah itu berfungsi sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia. Kandungan yang ada dalam kitab tersebut berisi kebenaran yang wajib diikuti dan dilaksanakan.
Ada sejumlah kitab Allah Swt. yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan hadis nabi. Sebagian disebut dengan kitab, sebagian lainnya disebut suhuf.
Suhuf adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul, tetapi masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah. Umat Islam wajib hukumnya meyakini adanya kitab-kitab sebelum Al-Quran.
Berikut ini dalil iman kepada kitab Allah, cara, macam, dan hikmahnya yang perlu diketahui umat muslim, dilansir dari smpittsamrotulfuad.sch.id dan sekolah-alhuda.sch.id, Senin (4/9/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dalil Iman Kepada Kitab Allah Swt.
(يَهْدِى بِهِ اللّٰـهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوٰنَهُۥ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمٰتِ إِلَى النُّوْرِ بِإِذْنِهِۦوَيَهْدِيْهِمْ إِلَى صِرٰطٍ مُّسْتَقِيْمٍ (المائدة:١٦﴾
Artinya: "Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus." (QS. Al-Maidah :16)
(يٰٓأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوٓا ءَامِنُوا بِاللّٰـهِ وَرَسُوْلِهِۦ وَالْكِتٰبِ الَّذِىْ نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُوْلِالَّذِهِۦ وَالْكِتٰبِ ىٓ أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللّٰـهِ وَمَلٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا بَعِيْدً (النساء: ١٣٦﴾
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS.An-Nisa: 136)
Advertisement
Cara Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Hidup ini penuh dengan cara atau kiat. Kalau kamu ingin pintar caranya dengan belajar; ingin kaya caranya dengan kerja keras; ingin dihormati caranya kita harus menghormati orang; dan sebagainya.
Kalau kamu ingin beriman kepada kitab-kitab Allah, juga ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Beriman kepada kitab-kitab Allah ada dua cara:
1. Beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur'an. Caranya:
- Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar wahyu Allah, bukan karya tulis para rasul.
- Meyakini kebenaran isinya, selama belum diubah oleh tangan para penulis setelah wafatnya para rasul yang menerima wahyu tersebut.
2. Beriman kepada Al-Qur'an. Caranya:
- Meyakini bahwa Al-Qur'an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw.
- Meyakini bahwa isi Al-Qur'an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikitpun.
- Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Qur'an
- Mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan cara beriman kepada kitab-kitab Allah selain Al-Qur'an dan kepada Al-Qur'an itu disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Masa berlaku kitab-kitab suci sebelum Al-Qur'an telah habis.
b. Kitab-kitab sebelum Al-Qur'an terbatas pada satu umat saja, yakni umat yang hidup pada masa dan wilayah tertentu. Misalnya kitab Taurat untuk umat Nabi Musa a.s., atau kaum Bani Israil.
c. Kandungan pokok dari kitab-kitab sebelum Al-Qur'an telah termuat dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, jika kamu dapat mengamalkan isi kandungan Al-Qur'an secara sempurna berarti kamu juga telah mengamalkan isi pokok kitab-kitab Allah selain Al-Qur'an.
Macam-Macam Kitab Allah
Kitab Taurat
Kitab Taurat adalah kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Musa a.s. .Taurat merupakan petunjuk bagi Nabi Musa a.s. dan nabi-nabi dari Bani Israil sesudahnya, sampai kepada Nabi Isa a.s.
Mereka disebut sebagai nabi-nabi yang telah menyerahkan diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan. Kitab Taurat diturunkan sebagai pedoman bagi Bani Israil, yang kemudian disebut sebagai bangsa Yahudi.
Kitab Taurat hanya digunakan untuk memutuskan perkara orang-orang dari Bani Israil saja karena kitab ini memang hanya diturunkan bagi mereka.
Sepeninggal para nabi dari Bani Israil, kitab Taurat digunakan oleh tokoh-tokoh dan pendeta Yahudi sebagai undang-undang untuk memutuskan berbagai perkara orang-orang Yahudi.
Kitab Zabur
Kitab Zabur adalah kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Daud a.s. Nabi Daud menggunakan kitab Zabur untuk memutus berbagai perkara orang-orang Yahudi.
Menurut Imam Qurtubi, sebagaimana dikutip dalam Tafsir Quran Kemenag, kitab Zabur tidak berisi hukum-hukum perkara seperti Taurat. Kitab Zabur terdiri dari 150 surah yang berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt.
Advertisement
Macam-Macam Kitab Allah
Kitab Injil
Kitab inijl adalah kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa a.s. Seperti halnya Nabi Musa a.s. dan Nabi Daud a.s., Nabi Isa juga merupakan nabi dari Bani Israil (Yahudi).
Menurut Q.S. Al-Maidah ayat 46, Allah Swt. menurunkan Injil kepada Nabi Isa untuk menyempurnakan isi Taurat yang telah berakhir masa berlakunya.
Dalam hal ini kitab Injil berfungsi untuk membenarkan kitab Taurat yang mengandung nilai-nilai yang dapat menyelamatkan umatnya dari kesesatan dalam akidah dan amal perbuatan, seperti tauhid, memberantas syirik dan berhala yang menjadi sumber khurafat dan kebatilan.
Kitab Injil juga berisi petunjuk dan pengajaran baru. Satu di antaranya adalah ajaran yang memberitahukan bahwa akan muncul seorang nabi, yang mempunyai sifat-sifat mulia, syariatnya lebih sempurna, dan bersifat universal (menyeluruh) tidak terbatas oleh waktu dan tempat.
Al-Qur'an
Kitab Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an merupakan wahyu Allah terakhir yang membawa kebenaran, mencakup isi dan membenarkan kitab sebelumnya, yakni Taurat, Zabur, dan Injil.
Meski demikian, Al-Qur'an memiliki syariat tersendiri yang berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya. Syariat yang terdapat di dalam Al-Qur'an berfungsi menggantikan syariat yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya.
Walau masing-masing kitab Allah memiliki syariat yang berbeda, dasar dan landasan dasarnya sama, yaitu ajaran tentang tauhid atau mengesakan Allah Swt.
Al-Qur'an diturunkan menggunakan bahasa Arab. Hingga saat ini keaslian Al-Qur'an tetap terjaga dan terus dibukukan dengan menggunakan bahasa Arab.
Kitab suci Al-Qur'an isinya terdiri dari 114 surah dan 30 juz. Surah yang ada di dalam Al-Qur'an mempunyai nama dan jumlah ayat yang berbeda-beda.
Hikmah Beriman Kepada Kitab Allah
Semua yang diperintahkan Allah kepada makhluk-Nya tidak lain adalah untuk kebaikan mereka sendiri. Berikut ini adalah beberapa hikmah beriman kepada kitab Allah:
1. Memperkuat keimanan kepada Allah Swt.
2. Mengetahui bagaimana berperilaku yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk karena dalam kitab suci dijelaskan tentang bagaimana cara berperilaku, baik sebagai makhluk sosial maupun individu.
4. Hidup manusia menjadi tertata karena adanya pedoman yang bersumber pada kitab suci.
5. Memupuk sikap toleransi karena kitab-kitab Allah selalu memberikan penjelasan tentang penanaman sikap toleransi. Hal ini berarti kita harus selalu menghormati dan menghargai pemeluk agama lain.
6. Menambah ilmu pengetahuan karena kitab Allah selain berisi perintah dan larangan juga berisi pokok-pokok ilmu pengetahuan.
7. Memberikan pengetahuan sejarah tentang kehidupan orang-orang terdahulu agar menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi umat manusia saat ini.
8. Menumbuhkan sikap optimistis untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dunia akhirat.
Sumber: smpittsamrotulfuad.sch.id, Sekolah-alhuda.sch.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement