Sukses


Contoh-Contoh Adat Istiadat dari Berbagai Daerah di Indonesia

Bola.com, Jakarta - Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai budaya yang menjadi ciri khas di setiap daerahnya. Satu di antara keragaman budaya di Indonesia yang menarik perhatian ialah adat istiadat.

Adat istiadat adalah bentuk budaya yang mewakili norma, nilai, tradisi, dan kebiasaan bersama dari suatu kelompok atau daerah tertentu. Biasanya, adat istiadat digunakan untuk memandu sikap dan perilaku masyarakat tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi satu ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat.

Adat istiadat menjadi identitas yang melekat secara turun-temurun. Jadi, adat istiadat merupakan wujud perilaku yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Sebagai negara yang kaya akan budaya dan keanekaragaman etnis, Indonesia memiliki banyak adat istiadat atau tradisi dari berbagai daerah yang masih ada hingga saat ini

Berikut ini contoh adat istiadat dari berbagai daerah di Indonesia yang perlu diketahui, dilansir dari rapafm.pakpakbharatkab.go.id, Selasa (5/9/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Contoh Adat Istiadat Jawa

1. Sekaten

Upacara ini biasa diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Setiap tahunnya, sekaten diselenggarakan di Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta dan dihadiri oleh ribuan warga Yogyakarta maupun wisatawan.

Tradisi yang satu ini menjadi daya tarik tersendiri sehingga mengundang banyak wisatawan untuk menyaksikan secara langsung.

Pada momen ini, Keraton akan mengadakan pawai atau iring-iringan gunungan hasil bumi masyarakat sekitar yang diarak oleh abdi dalem serta prajurit Kraton. Adat ini masih dilestarikan hingga saat ini karena merupakan bagian dari kearifan lokal.

2. Pernikahan

Pernikahan merupakan momen sakral dengan adat yang cukup rumit bagi masyarakat Jawa. Meski kebanyakan masyarakat telah meninggalkan beberapa tradisi karena beberapa alasan, kamu perlu mengetahui beberapa adat istiadat dalam upacara pernikahan Jawa.

Malam sebelum akad, pengantin harus melakukan siraman dan midodareni. Selain itu, ada pula adat serah-serahan di mana calon pengantin pria memberikan barang-barang kepada pengantin wanita.

Setelah prosesi akad, terdapat tradisi balangan suruh (lempar daun sirih), panggih (pertemuan kedua mempelai), dhahar klimah (saling menyuap), dan sungkeman.

3. Tedak Siten

Tedak siten dalam bahasa Indonesia berarti turun ke tanah. Upacara ini dilakukan sebagai selamatan ketika seorang bayi sudah mulai berjalan.

Tujuan diadakannya acara tedak siten adalah sebagai bentuk rasa syukur karena sang bayi diberikan kesehatan.

Dalam upacara ini, terdapat ritual bayi dimasukkan ke kurungan ayam dan diberi beberapa barang seperti alat tulis, uang, dan lain sebagainya.

3 dari 7 halaman

Contoh Adat Istiadat Sumatra

1. Mangongkal Holi - Sumatra Utara

Hingga saat ini, masyarakat Batak masih melestarikan adat Mangongkal Holi. Tradisi ini merupakan sebuah upacara untuk menggali kuburan yang telah lama kemudian mengambil tulang belulang mayat dan memindahkannya ke kuburan baru.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak, orang yang sudah meninggal tidaklah benar-benar tiada. Mereka menuju ke suatu proses yang lebih sempurna, yaitu alam yang lebih abadi.

Para arwah juga dapat dengan berkumpul dengan anggota keluarga lain yang telah meninggal. Adat yang telah dilaksanakan secara turun-temurun ini juga terkadang diikuti dengan pembuatan Tugu Marga.

2. Nngobeng - Sumatra Selatan

Ngobeng adalah tradisi menjamu tamu yang masih dilestarikan oleh masyarakat Palembang, Sumatra Selatan. Ngobeng merupakan bentuk dari menghargai tamu serta mempererat tali silaturahmi.

Tamu yang berkunjung akan langsung disiapkan hidangan serta air untuk mencuci tangannya. Dalam tradisi ini disiapkan beragam menu seperti opor, gulai kambing, acar, tumisan, sambal, dan lain sebagainya.

3. Nganggung - Bangka Belitung

Adat istiadat yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung ini diselenggarakan untuk memperingati hari besar Islam seperti Isra Mikraj, Maulid Nabi, atau menyambut tamu penting.

Dalam adat Nganggung, warga masyarakat harus membawa dulang yang berisi makanan ke masjid. Sebelum menyantap, isi dulang akan didoakan terlebih dahulu oleh tokoh agama sekitar.

4 dari 7 halaman

Contoh Adat Istiadat Kalimantan

 1. Aruh Baharin

Dalam tradisi ini, lima balian (sebutan untuk tokoh adat) berlari-lari kecil sambil membunyikan gelang yang terbuat dari kuningan. Mereka berlari sambi mengelilingi tempat pemujaan dan membaca mantera.

Upacara ini dihadiri oleh warga Dayak dan diselenggarakan sebagai bentuk syukur atas panen padi yang melimpah.

Upacara ini biasanya dilaksanakan selama tujuh hari. Adapun yang menarik dari Aruh Baharin adalah upacara ini melibatkan roh leluhur.

Para tokoh adat melakukan ritual khusus untuk memanggil roh leluhur agar turut hadir dan memeriahkan acara Aruh Baharin. Disediakan pula beraneka ragam sesaji agar dapat dinikmati oleh para leluhur.

2. Maccera Tasi

Tradisi Maccera Tasi juga masih dipertahankan oleh masyarakat Kalimantan hingga saat ini. Upacara ini melibatkan prosesi penyembelihan hewan kurban seperti kambing, kerbau, atau ayam.

Proses penyembelihan dilakukan di laut dan darahnya dibuang ke laut sebagai simbol pemberian darah untuk kehidupan laut. Tujuan diselenggarakannya tradisi ini adalah agar mendapatkan hasil laut yang melimpah.

3. Mandi Tian Mandaring

Upacara ini sering dilakukan untuk memperingati tujuh bulan kehamilan. Tradisi ini menyerupai mitoni bagi masyarakat Jawa. Dalam tradisi ini, dibuat pagar mayang.

Pagar tersebut dibuat dari batang tebu yang diikat. Di dalam pagar kemudian akan ditempatkan air mayang, air bunga, keramas asam kamal, dan lain sebagainya. 

5 dari 7 halaman

Contoh Adat Istiadat Sulawesi

1. Mappalili

Mappalili merupakan upacara adat yang biasa diselenggarakan untuk mengawali musim tanam padi. Ritual ini dipimpin oleh pendeta Bugis kuno yang disebut sebagai bissu.

Bissu Puang Matoa akan berkumpul di rumah arajang, yang merupakan tempat penyimpanan bajak sawah pusaka.

Dengan mengenakan kemeja bergaris yang dipadukan dengan sarung berwarna putih polos, Bissu Puang Matoa memimpin acara.

2. Adat Kehamilan

Masa kehamilan merupakan masa yang mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat Bugis. Pada awal-awal kehamilan hingga memasuki bulan keempat, masyarakat sekitar biasa menyebutnya sebagai Angngirang.

Pada masa ini, keluarga dari kedua belah pihak harus memenuhi keinginan calon ibu terutama yang berupa makanan.

Setelah kehamilan memasuki usia tujuh bulan, dilaksanakan upacara Anynyapu Battang. Pada tradisi Anynyapu Battang, kedua keluarga menyiapkan berbagai macam makanan yang mempunyai simbol-simbol tertentu.

Dalam upacara ini, calon ibu dan calon ayah akan dimandikan kemudian memakai pakaian adat dan bersanding. Kemudian mereka akan dikerumuni oleh keluarga dan mereka memilih makanan tertentu.

3. Ammateang

Ammateang merupakan upacara adat kematian bagi masyarkat Bugis. Pada dasarnya tidak ada yang berbeda dengan ritual kematian yang dimiliki oleh masyarakat Jawa.

Ketika seseorang meninggal, jenazahnya akan dimandikan, dikafani, dan dikebumikan dengan layak. Setelah itu, rumah duka akan mengadakan tahlilan dan khataman Al-Qur'an.

6 dari 7 halaman

Contoh Adat Istiadat Bali

1. Upacara Ngaben

Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yang merupakan warisan leluhur dan telah dilakukan sejak ratusan tahun silam di Bali.

Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa dengan membayar jenazah, roh leluhur menjadi suci dan mereka bisa beristirahat dengan tenang.

Upacara ngaben membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini karena ngaben melibatkan orang dalam jumlah besar dan panggung pembakaran.

Itulah mengapa, masyarakat Bali yang kurang mampu biasanya harus menunggu selama beberapa saat agar dapat melakukan ngaben secara bersama-sama. Dengan demikian, biaya upacara terasa lebih ringan karena ditanggung oleh beberapa keluarga.

2. Melasti

Upacara Melasti merupakan acara yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Biasanya upacara ini diadakan menjelang Nyepi, yaitu tiga hari sebelumnya.

Ketika Melasti dilaksanakan, masyarakat Bali akan menyucikan diri mereka dengan mendatangi sumber-sumber air seperti danau, laut, atau mata air yang disakralkan.

Dalam adat ini, tokoh adat akan memercikkan air ke kepala warga masyarakat agar kotoran dan keburukan yang ada dalam diri mereka hilang sehingga mereka kembali suci. Upacara Melasti juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

3. Omed-Omedan

Tradisi yang satu ini cukup unik. Setelah merayakan Nyepi, warga Bali akan mengadakan upacara Omed-omedan yaitu kelompok pemuda dan pemudi berusia 18 hingga 30 tahun yang belum menikah akan berhadapan.

Mereka akan diguyur air kemudian bertarung dan diakhiri dengan saling berciuman. Tradisi ini telah ada sejak puluhan tahun silam dan masih dilestarikan hingga sekarang.

7 dari 7 halaman

Contoh Adat Istiadat Papua

1. Tradisi Potong Jari

Tradisi yang terdengar menyeramkan ini nyatanya masih dilakukan oleh suku Dani hingga saat ini. Pemotongan jari merupakan simbol rasa duka dan kesedihan apabila ada anggota keluarga atau sanak saudara yang meninggal.

Selain sebagai simbol rasa duka, tradisi potong jari juga dipercaya dapat mencegah terulangnya kemalangan yang menimpa keluarga tersebut.

2. Pesta Batu Bakar

Pesta batu bakar merupakan satu di antara perayaan yang dilakukan oleh suku Dani. Pesta ini biasa diselenggarakan untuk merayakan pernikahan, kelahiran, maupun merayakan kemenangan dari perang.

Dalam pesta ini mereka akan memasak berbagai jenis makanan, dari umbi-umbian hingga babi untuk dikonsumsi secara bersama-sama.

Bahan-bahan makanan tersebut akan dimasukkan ke lubang yang berisi batu dan dedaunan. Nantinya makanan tersebut akan dibagikan ke seluruh penduduk desa.

Dalam memulai proses pembakaran, suku Dani menyalakan api secara tradisional yaitu dengan menggosok batu hingga timbul percikan api.

3. Tradisi Mumi

Suku Dani juga mempunyai kebiasaan mengawetkan mayat. Bedanya, mereka tidak membalut mayat melainkan menjemur kemudian menyimpan di dalam gua.

Satu di antara mumi yang paling tua diketahui telah berusia 300 tahun. Mumi ini diletakkan di rumah dan terkadang dikeluarkan apabila ada wisatawan yang tertarik untuk melihatnya.

 

Sumber: rapafm.pakpakbharatkab.go.id

Baca artikel seputar contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer