Sukses


Contoh Ekonomi Makro yang Perlu Dipahami

Berikut contoh ekonomi makro, yang perlu dipahami dan disadari.

Bola.com, Jakarta - Ekonomi makro adalah sebuah konsep yang terkenal dalam ilmu ekonomi. Konsep ini membahas mengenai perekonomian dalam skala yang besar, yaitu negara.

Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara keseluruhan, yaitu pasar dan sistem lain yang beroperasi dalam skala besar.

Secara umum, ruang lingkup ekonomi makro sangat luas dan meliputi inflasi, tingkat harga, tingkat pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional, produk domestik bruto (PDB), dan angka pengangguran.

Prinsip-prinsip ekonomi makro berdampak langsung pada hampir setiap bidang kehidupan, di antaranya yaitu memengaruhi pekerjaan, kesejahteraan pemerintah, ketersediaan barang dan jasa, cara negara berinteraksi satu sama lain, harga seara keseluruhan.

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh ekonomi makro, dilansir dari laman Berekonomi, Rabu (6/9/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Contoh Ekonomi Makro

1. Pengangguran

Pengangguran merupakan kondisi individu yang termasuk angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan, tetapi belum mendapatkannya. Perlu diingat bahwa orang yang termasuk angkatan kerja, tetapi tidak bermaksud mencari pekerjaan bukan termasuk pengangguran, misalnya ibu rumah tangga, siswa/ mahasiswa.

Pengangguran dapat terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan lapangan kerja yang tersedia, hal ini berarti jumlah pencari kerja lebih rendah dibandingkan dengan lapangan kerja. Selain itu juga terjadi karena kurang ketrampilan yang dimiliki seseorang sehingga tidak dapat bersaing dalam dunia kerja.

Pengangguran merupakan masalah vital karena pengangguran memiliki biaya bagi masyarakat yang lebih dari sekadar finansial. Penganggur tidak hanya menyebabkan kehilangan pendapatan, tetapi juga menghadapi tantangan terhadap kesehatan fisik dan mental.

Selain itu ada biaya sosial dari pengangguran, seperti misalnya meningkatnya kasus kriminalitas.

Di Indonesia, jumlah pengangguran didominasi oleh lulusan SMK, hal itu perlu menjadi perhatian pemerintah. Selain itu pengangguran lulusan perguruan tinggi juga memiliki angka di atas rata-rata pengangguran nasional.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan produksi barang dan jasa selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi menciptakan lebih banyak keuntungan bagi bisnis. Akibatnya, harga saham naik sehingga memberi perusahaan modal untuk berinvestasi dan mempekerjakan lebih banyak karyawan.

Pertumbuhan ekonomi yang lambat akan menghambat pembangunan perekonomian di suatu negara, tetapi pertumbuhan yang cepat juga dapat menciptakan eksternalitas negatif, seperti polusi suara dan kualitas udara yang lebih rendah akibat polusi udara dan kemacetan jalan. Selain itu juga akan meningkatkan limbah rumah tangga dan industri.

 

 

 

3 dari 6 halaman

Contoh Ekonomi Makro

3. Inflasi

Ketika harga energi, makanan, komoditas, dan barang serta jasa lainnya naik, seluruh perekonomian terpengaruh. Kenaikan harga, yang dikenal sebagai inflasi, berdampak pada biaya hidup, biaya melakukan bisnis, meminjam uang, hipotek, hasil obligasi korporasi, dan pemerintah, dan setiap aspek ekonomi lainnya.

Secara umum, inflansi adalah suatu proses kenaikan harga-harga barang secara terus-menerus yang berlaku dalam suatu perekoniman.

Setiap negara memiliki tingkat inflansi yang berbeda-beda, juga akan berubah dari suatu periode ke periode lainnya.

Inflasi merupakan hal penting untuk diperhatikan karena dapat membuat nilai uang yang disimpan hari ini menjadi kurang berharga.

Tingkat inflasi yang tinggi tentu tidak baik bagi perekonomian atau individu, hal tersebut dikarenakan dapat mengikis daya beli konsumen dan meningkatkan biaya dan mengurangi daya saing, yang dapat menyebabkan penurunan permintaan.

4. Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran

Neraca perdagangan merupakan data yang memberi gambaran nilai ekspor dan impor pada periode tertentu dalam suatu negara, sedangkan neraca pembayaran merupakan data yang memberi gambaran perdagangan dari suatu negara ke negara lain dalam satu periode tertentu.

Permasalahan neraca perdagangan yaitu terjadinya defisit neraca perdagangan, yang bisa disebabkan karena impor yang lebih tinggi dibandingan dengan ekspor sehingga mengakibatkan tingkat kegiatan ekonomi di dalam negeri mengalami penurunan, yang pada akhirnya akan berpeluang meningkatkan pengangguran.

5. GDP (Gross Domestik Produk)

GDP yang selalu mengalami penurunan juga merupakan masalah dari ekonomi makro. GDP atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ukuran yang berusaha mengukur output ekonomi suatu negara.

Negara-negara dengan PDB yang lebih besar akan memiliki lebih banyak barang dan jasa yang dihasilkan di dalamnya, dan umumnya akan memiliki standar hidup yang lebih tinggi.

Alasan itulah, banyak warga negara dan pemimpin melihat pertumbuhan PDB sebagai ukuran penting dari kesuksesan nasional. Akan tetapi, adanya berbagai keterbatasan, banyak ekonom berpendapat bahwa PDB tidak boleh digunakan sebagai proksi untuk kesuksesan ekonomi secara keseluruhan, apalagi kesuksesan masyarakat secara umum.

 

 

 

4 dari 6 halaman

Contoh Ekonomi Makro

6. Stagflasi

Sebagian besar ekonomi campuran modern mengalami stagflasi yang menyiratkan inflasi dan pengangguran berdampingan dalam ekonomi yang stagnan.

Pertukaran antara inflasi dan pengangguran mungkin merupakan masalah makroekonomi paling kompleks saat ini sehingga setiap negara di dunia kini berjuang keras untuk mengatasinya.

7. Siklus Perdagangan

Siklus perdagangan mengacu pada fluktuasi periodik dalam tingkat kegiatan ekonomi atau bisnis, yaitu kecenderungan output (GNP) dan kesempatan kerja untuk berfluktuasi dari waktu ke waktu dalam urutan naik dan turun yang berulang.

Periode perdagangan yang baik bergantian dengan periode perdagangan yang buruk, atau, periode booming output tinggi dan lapangan kerja tinggi bergantian dengan periode penurunan output rendah dan lapangan kerja rendah.

8. Suku Bunga

Suku bunga adalah biaya yang dikenakan oleh bank untuk meminjamkan pinjaman. Kenaikan suku bunga akan secara langsung memengaruhi bisnis, sebab adanya kenaikan suku bunga akan mengakibatkan peningkatan beban bunga.

Dalam kasus seperti itu, pebisnis harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk membayar kembali pinjaman tersebut.

Seiring dampaknya terhadap pebisnis, perubahan suku bunga juga memengaruhi pelanggan yang pada akhirnya akan memengaruhi bisnis. Individu dalam kasus seperti ini harus membayar jumlah yang lebih tinggi untuk meminjam uang, yang pada akhirnya menurunkan permintaan untuk produk besar.

 

5 dari 6 halaman

Contoh Ekonomi Makro

9. Siklus Bisnis

Pengangguran dan inflasi cenderung bervariasi dengan ketidakstabilan siklus bisnis. Terkadang pengangguran tidak terlalu menjadi masalah dan inflasi lebih penting. Di lain waktu, pengangguran menjadi masalah dan inflasi berkurang.

Pertimbangkan bagaimana kedua masalah ini terhubung ke dua fase utama siklus bisnis.

Kaitannya dengan permasalahan tersebut dikenal istilah "kontraksi" dan "ekspansi". Kontraksi merupakan fase kontraksi dalam siklus bisnis ditandai dengan penurunan aktivitas ekonomi secara umum. Sedangkan ekspansi ditandai dengan peningkatan aktivitas ekonomi secara umum.

10. Utang Luar Negeri

Utang luar negeri merupakan sumber pembiayaan negara yang berasal dari negara lain, lembaga atau lembaga keuangan internasional dalam bentuk devisa, barang, jasa termasuk pembayaran di masa depan berdasarkan kesepakatan.

Penerima utang luar negeri mungkin termasuk pemerintah, perusahaan, dan individu.

Dalam jangka panjang, utang luar negeri dapat menyebabkan banyak masalah ekonomi seperti inflasi. Namun, dalam jangka pendek, utang luar negeri dapat membantu pemerintah Indonesia dalam upaya menutup defisit anggaran.

11. Kerja Sama antar Negara

Kerja sama ekonomi antar negara merupakan satu di antara fokus dalam ekonomi makro karena akan menghasilkan kondisi yang baik dalam perekonomian secara menyeluruh. Hal tersebut termasuk kegiatan ekspor dan impor.

Impor yang lebih tinggi daripada ekspor akan menyebabkan produk dalam negeri menjadi kalah dalam persiangan yang menyebabkan kelesuan pada pengusaha dalam negeri.

 

6 dari 6 halaman

Contoh Ekonomi Makro

 

 

12. Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja merupakan ketersediaan lapangan kerja untuk pencari kerja. Ketika kesempatan kerja rendah maka akan banyak tenaga kerja yang tidak terserap sehingga menimbulkan masalah pengangguran.

Dengan kata lain, tingkat pencari kerja yang lebih tinggi daripada kesempatan kerja akan menciptakan penangguran.

13. Deflasi

Deflasi adalah penurunan keseluruhan biaya barang dan jasa suatu perekonomian. Sementara sedikit penurunan harga dapat memacu belanja konsumen, deflasi yang luas dapat menghambat pengeluaran dan menyebabkan deflasi yang lebih besar dan penurunan ekonomi.

14. Pendapatan Perkapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata yang dihitung dengan membagi pendapatan agregat dari kelompok tertentu dengan total populasi dalam kelompok itu.

Pendapatan perkapita yang rendah akan menyebabkan permintaan terhadap barang dan jasa menjadi rendah.

15. Kemiskinan

Kemiskinan melibatkan lebih dari sekadar kurangnya pendapatan dan sumber daya produktif untuk memastikan mata pencaharian yang berkelanjutan.

Manifestasi atau wujud terjadinya kemiskinan di antaranya yaitu terjadinya kelaparan dan kekurangan gizi, keterbatasan akses pendidikan dan layanan dasar lainnya, terjadinya diskriminasi dan pengucilan sosial, serta kurangnya partisipasi dalam hal pengambilan keputusan.

 

Sumber: Pintu, Berekonomi

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Selanjutnya: Contoh Ekonomi Makro
Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer