Sukses


Contoh Eksklusivisme yang Kerap Ditemui di Masyarakat

Bola.com, Jakarta - Eksklusivisme adalah sebuah tindakan atau sikap yang menolak keberagaman dan memaksa untuk menjadi satu-satunya bentuk kebenaran. Hal ini sering terjadi pada lingkungan sosial, agama, dan politik.

Ekslusivisme pada dasarnya berasal dari kata "eksklusif", yang berarti sesuatu yang khusus.

Orang yang menerapkan paham eksklusivisme ialah merasa dikhususkan pada suatu permasalahan tertentu. Hal ini jelas membuat seseorang merasa istimewa.

Kelebihan dari eksklusivisme adalah dapat memperkuat ikatan antaranggota dalam kelompok yang sama. Hal ini terjadi karena adanya kesamaan pandangan dan keyakinan. Selain itu, eksklusivisme dapat memberikan rasa identitas pada seseorang.

Seseorang yang memiliki keyakinan yang sama dengan kelompoknya akan merasa lebih diterima dan diakui oleh kelompoknya.

Sementara, kekurangan dari eksklusivisme adalah dapat memicu konflik antarkelompok. Eksklusivisme dapat membawa dampak buruk bagi masyarakat karena menghilangkan keragaman dan memiskinkan perkembangan ide dan gagasan.

Tindakan eksklusivisme juga bisa menjadikan seseorang terisolasi dan kesepian karena merasa tidak diterima oleh kelompok lain yang berbeda keyakinan. Terlebih lagi, eksklusivisme sering kali dipicu oleh rasa inferioritas atas keberagaman yang ada.

Berikut contoh dari eksklusivisme, dikutip dari lamanĀ Gonel dan Dosensosiologi, Selasa (5/9/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Contoh Eksklusivisme

1. Kelompok keren

Seseorang yang memiliki berbagai contoh kelompok sosial dengan pandangan bahwa apa yang dilakukan merupakan sesuatu yang keren. Hal ini akan membuat orang lain merasa kurang nyaman berada di lingkungan tersebut.

Kelompok ini tentu dinilai dari penampilan yang mereka miliki.

2. Kumpulan Orang Kaya

Orang yang memiliki kekayaan berlebih kadang tidak mau bergaul dengan kemampuan ekonomi yang lemah. Mereka cenderung bergerombol dengan orang yang memiliki kemampuan secara ekonomi yang baik.

Kondisi ini membuat kesenjangan terjadinya hubungan sosial yang ada di masyarakat.

3. Status Sosial Tinggi

Status sosial yang terbentuk karena berbagai alasan dan segala kemampuan yang dimiliki masing-masing individu. Kemampuan dapat dilihat dari jabatan, tingkat pendidikan dan lain-lain.

Status sosial memiliki suatu nilai tersendiri untuk seseorang yang menggunakan paham eksklusivisme.

3 dari 3 halaman

Contoh Eksklusivisme

4. Masyarakat yang menolak sosialisasi

Masyarakat yang tertutup dan kolot dapat dikatakan sebagai masyarakat yang menolak untuk melakukan bentuk sosialisasi. Hal ini jelas menjadi perhatian tersendiri.

Rasa khawatir dari masyarakat di luar kelompok tersebut apabila tidak mampu mengikuti perubahan yang ada, baik secara langsung terlihat atau tidak terlihat.

Hingga pada akhirnya, orang yang memilih untuk menggunakan paham eksklusivisme ini akan menjauh dari masyarakat dan membuat orang lain merasa ragu untuk mendekati orang tersebut.

Paham ini juga berpotensi menghilangkan segala bentuk sosialisasi dan memilih melakukan sesuatu secara individu.

5. Menolak Adanya COVID-19

Adanya masalah sosial di Indonesia, satu di antaranya sikap eksklusivisme yang dilakukan masyarakat, yakni dalam menolak adanya virus corona bahkan membuatnya tidak mengikuti program vaksin yang diberikan oleh sistem sosial pemerintahan.

Padahal, sejatinya tindakan tersebut menjadi bagian daripada dampak eksklusivisme yang merugikan diri sendiri lantaran mengganggu kestabilan kehidupan.

Ā 

Sumber:Ā Gonel,Ā Dosensosiologi

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer