32 Contoh Caption Lucu Bahasa Jawa beserta Artinya, Bikin Tertawa

1. "Ikhlas iku koyok keset, dipidek pidek tetep kudu welcome."

(Ikhlas itu seperti keset, walau diinjak-injak tetap harus welcome)

2. "Foto DP kok karo pacare terus, opo mbiyen leh tuku HP urunan?"

(Foto DP kok sama pacarnya terus, apa dulu beli HP-nya patungan?)

3. "Awakmu ojo kakehan kode, salah peng telu tak blokir lho."

(Kamu jangan kebanyakan kasih kode. Salah tiga kali, hatinya bisa terblokir)

4. "Nek bojo iku tulang rusuk, berarti mantan iku fosil."

(Kalau pasangan bagaikan tulang rusuk kita, maka mantan adalah fosil)

5. "Omonganmu koyo parfum isi ulang, podo wangine tapi gak asli."

(Perkataanmu seperti parfum isi ulang, sama harumnya tapi palsu)

6. "LDR = Lungao dewe rapopo."

(Pergi sendiri tidak apa-apa)

7. "Dipikir loro, dirasake yo malah loro, loro tambah loro sama dengan papat."

(Dipikir sakit, dirasakan juga tambah sakit. Sakit tambah sakit sama dengan empat)

8. "Gendut kui montok, mung kebablasen."

(Gendut itu montok, tapi hanya terlalu berlebihan saja)

9. "Sak abot-abote masalahmu, nek ditimbang yo ra bakal payu."

(Seberat apa pun masalahmu, kalau ditimbang juga tidak akan laku)

10. "Dadi wong lanang ojo koyo krupuk. Teles sitik lemes."

(Jadi laki-laki jangan kayak kerupuk. Basah sedikit, lemas)

11. "Dosa sing paling menyedihkan iku dosambat ora duwe duit."

(Dosa yang paling menyedihkan itu adalah mengeluh tidak punya uang)

12. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih."

(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih)

13. "Dadi wong ojo kaku-kaku, ndak koyo kanebo garing."

(Jadi orang jangan terlalu kaku, nanti seperti kanebo kering)

14. "Sing bergincu bakal kalah karo sing berilmu."

(Yang berlipstik bakal kalah sama yang berilmu)

15. "Kabeh tugas kuwi gampang, nek ora usah digarap."

(Semua pekerjaan itu mudah jika tidak usah dikerjakan)

16. "Dosa sing paling menyedihkan iku dosambat ora duwe duit."

(Dosa yang paling menyedihkan itu adalah mengeluh tidak punya uang)

17. "Ojo nggodani bojone wong. Biarlah bojone wong sing nggodain kita."

(Jangan menggoda istri orang. Biarlah istrinya orang yang menggoda kita)

18. "Udane awet, koyo lambemu nek ngomel, nggak leren-leren."

(Hujannya awet seperti mulutmu kalau ngomel enggak berhenti-henti)

19. "Kowe butuh duit? Reneo, ayo nangis bareng."

(Kamu butuh uang? Ke sini, ayo nangis bersama)

20. "Yen tak sawang sorote mripatmu, ketoke kowe arep nembung utang karo aku."

(Kalau aku lihat sorot matamu, sepertinya kamu akan ngutang kepadaku)

21. "Guyon ki ojo kelewatan. Nek kelewatan ngko mutere kadohan."

(Bercanda jangan kelewatan, kalau kelewatan putar baliknya jauh)

22. "Kula ngertos nek rejeki niku mung titipan. Tapi Gusti, mbok nek nitip kathah sekedhik."

(Saya tahu kalau rezeki itu titipan. Namun, kalau nitip, agak banyakan dikit dong Tuhan)

21. "Wong lemu kui, dudu kakean mangan, tapi program diete sing gagal."

(Orang gemuk itu bukan kebanyakan makan, tapi program dietnya gagal)

22. "Urepmu gak duwe tujuan? Koyok wong kebelet tapi ga nemu jedeng ae."

(Hidup tanpa tujuan seperti orang yang kebelet, tapi tidak menemukan WC)

23. "Asline aku yo kudu nangis, tapi wedi mengko umbelku metu."

(Aslinya aku ingin nangis, tapi takut nanti ingusku keluar)

24. "Kui mantan opo pahlawan? Kok dikenang wae?"

(Itu mantan atau pahlawan? Kok kamu kenang terus?)

25. "Wis ta titeni, wong wedok sing ayu kui mesti wis ono sing nduwe."

(Sudah aku cermati, perempuan cantik pasti sudah ada yang punya)

26. "Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut.

(Kalau bicara jangan terlalu manis-manis, nanti mulutnya diserbu semut)

27. "Tresnomu koyo rumah makan padang, akeh cabange."

(Cintamu seperti rumah makan padang, banyak cabangnya)

28. "Kowe nek sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode."

(Kamu kalau sayang itu bilang, jangan memberikan kode saja. Aku bukan brangkas yang butuh kode)

29. "Aku bernapas kowe bernapas, mosok kene jodoh."

(Aku bernapas, kamu bernapas, masak iya kita jodoh)

30. "Makkk, atine anakmu ora kuat mak."

(Ibu, hatinya anakmu tidak kuat, Bu)

31. "Najan awakmu lemu, ning isih amot ning atiku."

(Walaupun badanmu besar, masih muat kok di hatiku)

32. "Ambyar, alah mboh wes kadong sayang ujunge bubar."

(Hancur, enggak ngerti lagi. Sudah terlanjur sayang, tapi ujungnya putus)

Disadur dari: Kapanlagi.com (Published: 19/10/2021)

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.