Bola.com, Jakarta - Scam adalah sebuah istilah untuk menggambarkan skema penipuan untuk mendapatkan uang, barang maupun data dari korban sasarannya.
Di era teknologi modern, scam merupakan upaya untuk mendapatkan sejumlah dana dan keuntungan sebesar-besarnya bagi pelaku tindakan ini dengan melakukan penipuan secara terorganisasi.
Baca Juga
Advertisement
Celah untuk tindak kejahatan scam adalah kelalaian dan kurang telitinya user pada informasi yang diberikan.
Kelalaian ini dimanfaatkan untuk mengeruk data pribadi dan informasi berharga, atau uang secara langsung. Hasil dari kehahatan tersebut kemudian digunakan dengan cara yang tidak bertanggungjawab oleh pelakunya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-ciri scam, jenis, dan cara menghindarinya, dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, Jumat (8/9/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Scammer
1. Mengaku dari instansi atau seseorang yang dikenal
Para scammer akan menghubungi calon korbannya dengan berpura-pura sebagai suatu instansi ataupun seseorang yang dikenal. Dengan begitu, korban akan mudah dikelabui dan memasukkan data pribadi yang seharusnya tidak boleh dibagikan sembarangan.
2. Menginformasikan terdapat masalah ataupun menawarkan hadiah
Setelah melakukan perkenalan, biasanya scammer akan menginfokan bahwa mereka menemukan masalah pada akun korban, atau sebaliknya, mereka menawarkan korban sebuah hadiah yang harus segera diklaim oleh korban.
Cara ini dilakukan untuk mendapat data pribadi ataupun memperoleh sejumlah uang dari korban.
3. Memerlukan tindakan segera
Scammer akan menyuruh korban untuk melakukan tindakan dengan segera apabila tidak ingin terjadi suatu masalah yang tidak dapat diatasi ke depannya.
Biasanya pelaku akan menuntut korban untuk segera membayar sejumlah uang dengan waktu yang terbatas atau sesegera mungkin.
4. Memberikan arahan untuk melakukan pembayaran
Untuk mendapatkan hadiah, biasanya pelaku meminta korban untuk melakukan pembayaran melalui transfer agar hadiah dapat dicairkan oleh korban.
Advertisement
Jenis-Jenis Scam
1. Phising
Phising merupakan satu di antara bentuk kejahatan online denqan cara mengelabui korban dengan memanfaatkan data pribadi, data akun, dan data finansial korban yang didapat melalui email, telepon, pesan teks ataupun berupa tautan.
Satu di antara contoh kegiatan phising, yaitu seseorang yang menerima pesan WhatsApp mengatasnamakan sebuah instansi di mana pada pesan tersebut meminta data pribadi calon korban ataupun terdapat tautan yang harus dikunjungi oleh calon korban.
Nantinya data pribadi tersebut dapat disalahgunakan oleh pelaku.
2. Catfishing
Catfishing merupakan jenis kejahatan digital yang dilakukan dengan cara menggunakan identitas atau informasi seseorang yang digunakan untuk melakukan penipuan kepada orang lain.
Contohnya, seseorang yang membuat akun Instagram palsu seolah seorang kerabat ataupun teman dekat untuk mendapatkan kepercayaan korban dan memanfaatkannya.
3. Auction Fraud (Penipuan Lelang)
Auction fraud atau penipuan lelang merupakan satu di antara bentuk scam dengan melakukan modus penipuan menggunakan website lelang palsu.
Pelaku akan berpura-pura menjual suatu barang pada website tersebut. Kasus penipuan ini banyak ditemukan saat menjelang acara konser dengan modus menjual tiket konser.
4. Donation Scam
Donation scam merupakan penipuan dalam bentuk donasi. Pelaku memanfaatkan belas kasihan seseorang untuk melakukan penipuan dengan cara mengaku membutuhkan bantuan keuangan atau suntikan dana dengan berbagai alasan.
Cara Menghindari Scam
1. Hindari memberikan informasi berupa data pribadi
Cara untuk menghindari scam, kita harus bijak dalam menggunakan media sosial yang dimiliki sehingga informasi pribadi kita tidak disalahgunakan oleh orang lain, terutama informasi penting mengenai perincian rekening tabungan, kartu kredit, ATM, tanda pengenal, alamat, nomor telepon, dan sebagainya.
2. Memastikan keamanan website yang diakses
Hindari untuk memasukkan data pribadi pada website yang belum memiliki Sertifikat Secure Sockets Layer (SSL) karena SSL akan mengenkripsi semua data yang dikirimkan.
Website yang belum memiliki sertifikat SSL akan memberikan peluang bagi pelaku untuk membaca informasi yang kita kirimkan sehingga dapat mencuri data kita karena data tidak terenkripsi.
3. Menggunakan kombinasi password yang kuat
Setiap akun yang kita miliki harus menggunakan kombinasi password yang kuat untuk mencegah tindakan kejahatan. Kombinasi password yang mudah akan memberikan peluang besar bagi pelaku untuk melancarkan aksinya.
4. Tidak membagikan kode One Time-Password (OTP) kepada orang lain
Kode OTP yang kita terima merupakan rahasia pribadi yang tidak boleh dibagikan oleh orang lain.
5. Tidak boleh mudah percaya pada orang lain
Kunci untuk menghindari kejahatan scam yaitu kita tidak boleh mudah percaya pada orang lain terlebih lagi saat berkomunikasi di internet. Hal ini dikarenakan seseorang dapat berpura-pura menjadi orang lain untuk menipu kita.
Sumber: djkn.kemenkeu.go.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement