Sukses


Contoh Teks Anekdot Sindiran Halus, Singkat tapi Menohok

Bola.com, Jakarta - Teks anekdot adalah jenis teks yang berisi cerita lucu yang mempunyai makna tersirat berupa sindiran atau kritikan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena sifatnya yang lucu dan mengesankan.

Biasanya, dalam teks anekdot menceritakan tokoh-tokoh penting atau terkenal dan berdasarkan peristiwa nyata.

Dalam teks anekdot tersebut, cerita tentang tokoh-tokoh penting diangkat dengan tujuan untuk menyindir, tetapi disampaikan dengan gaya komedi.

Sindiran yang disampaikan dengan gaya komedi bertujuan agar apa yang diungkapkan menjadi lebih halus dan menyakiti orang lain.

Meski sering kali mengundang tawa ketika diceritakan, ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dalam sebuah teks anekdot. Hal ini disebabkan teks anekdot dibuat secara jelas berdasarkan cerita faktual.

Berikut contoh teks anekdot sindiran, dilansir dari laman 99, Rabu (13/9/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Contoh Teks Anekdot Sindiran Halus

1. Undang-Undang Dasar

Suatu hari, seorang guru PKN sedang menerangkan perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) dari periode ke periode.

Dari kejauhan, ia melihat Ilham tertidur. Kemudian, guru tersebut menegurnya.

Guru: "Ilham, kamu pikir ini rumah nenek kamu? Coba sekarang jelaskan perubahan UUD dan peraturan yang diatur di dalamnya!"

Ilham: "UUD itu singkatan dari ujung-ujungnya duit, kan, Pak?"

Mendengar jawaban tersebut, seisi kelas pun tertawa, termasuk Pak Guru.

 

2. Reaksi Kimia

Guru: "Hendi, coba sebutkan contoh reaksi kimia yang kamu ketahui!"

Hendi: "Pembuatan etanol, Pak. Glukosa diubah menjadi alkohol lewat proses fermentasi. Rumusnya adalah C6h12O6 > 2C2H5OH + 2CO2 + 1NADH2 + energi."

Guru: "Benar, Hendi. Nanti, saya kasih nilai tambahan untukmu."

Hendi: "Coba Alya, sebutkan contoh lainnya."

Alya yang saat itu sedang melamun, sontak kaget. Hal tersebut karena ia belum sarapan akibat bangun kesiangan. Padahal, ibunya sudah menyiapkan ayam goreng dan sayur sop, tetapi tidak disentuh.

Daripada tidak menjawab, Alya akhirnya menjawab sekenanya saja.

Alya: "Beras dimasak jadi nasi, Pak. Tahu mentah dipotong terus dikasih garam, kemudian digoreng. Jadi, tahu goreng. Perpaduan nasi dan lauk ini enak untuk menu sarapan, Pak."

Seisi kelas tertawa terbahak-bahak, termasuk Pak Guru.

Guru: "Tenang dulu. Kita tanya Alya terlebih dahulu, mengapa jawabannya seperti itu."

Alya: "Itu reaksi kimiawi, Pak."

Guru: "Maksudnya?"

Hendi: "Tadi Bapak kan bertanya. Saya kasih proses sederhananya saja, Pak. Tidak pakai rumus-rumusan."

3 dari 4 halaman

Contoh Teks Anekdot Sindiran Halus

3. Hukum Peradilan

Pada zaman dahulu ada seorang tukang pedati yang mengalami kecelakaan.

Tukang pedati yang rajin dan tekun itu suatu pagi sedang melewati jembatan yang rapuh dan jatuh ke sungai.

Tukang pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian akibat jatuh dari jembatan itu sehingga tukang pedati itu menuntut pihak yang terlibat dengan jembatan yang menjadi penyebab dia jatuh.

Semua terdakwa, si pembuat jembatan, tukang kayu, penjual kayu, dan pembantu yang pertama saling melempar kesalahan sehingga hakim kesulitan mengambil keputusan.

Akhirnya si pembantu yang berbadan kurus, pendek, dan punya uang dimasukkan ke penjara dan disita uangnya, padahal ia tidak bersalah.

Masyarakat setuju dengan keputusan hakim yang diambil secara sepihak dan masyarakat serempak menjawab "adil". 

 

4. Kursi DPR

Di suatu siang yang cerah, ada dua orang anak yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.

Insan: "Bobby, kita main tebak-tebakan, yuk. Kursi apa yang buat orang lupa ingatan?"

Bobby: "Kursi goyang. Orang yang duduk di situ akan mengantuk dan tertidur. Saat tertidur, orang pasti lupa."

Insan: "Meski lucu, jawabanmu salah."

Bobby: "Hmm. Kursi apa, ya?"

Insan: "Jawabannya adalah kursi DPR."

Bobby: "Kok bisa begitu?"

Insan: "Jelaslah. Sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji banyak hal agar terpilih. Namun, setelah merasakan kursinya, sekejap saja, mereka akan lupa dengan janji-janji mereka."

Bobby: "Betul juga." 

4 dari 4 halaman

Contoh Teks Anekdot Sindiran Halus

5. Kecopetan

Rulfhi sedang naik pesawat terbang untuk menjamu tamunya dari luar negeri.

Sesampainya di Amerika Serikat, temannya di sana mengulurkan tangannya ke luar jendela seraya berkata,

Teman AS: "Kita sedang berada di New York."

Rulfhi: "Kok bisa tahu?"

Teman AS: "Ini karena puncak Patung Liberty bisa saya pegang."

Saat sampai di Prancis, temannya dari Prancis mengulurkan tangannya ke luar jendela dan berkata,

Teman Prancis: "Kita sedang berada di Paris."

Teman Rulfhi lainnya: "Kok bisa tahu?"

Teman Perancis: "Alasannya adalah karena puncak Menara Eiffel bisa saya pegang."

Sesampainya di Indonesia, Rulfhi mengulurkan tangannya ke luar jendela dan berkata,

Rulfhi: "Kita sedang berada di Tanah Abang."

Teman Rulfhi lainnya: "Kok bisa tahu?"

Rulfhi: "Ini karena jam tangan saya dicopet orang."

 

6. Hukuman

Di suatu pagi yang cerah, seorang guru sedang mengajar sambil berdiskusi dengan salah seorang siswanya.

Iqbal: "Bu, saya ingin menanyakan sesuatu.”

Guru: "Boleh, Iqbal. Apa yang ingin kamu tanyakan?"

Iqbal: "Bu, boleh tidak orang dihukum karena perbuatan yang belum ia lakukan?"

Guru: "Jelas, tidak boleh. Orang baru boleh dihukum saat dia sudah dinyatakan bersalah."

Iqbal: "Syukurlah, Bu. Jadi, saya bebas hukuman, ya? Soalnya, saya belum mengerjakan PR yang Ibu tugaskan."

Guru: "Dasar kamu. Keluar kelas!”

 

Sumber: 99

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer