Bola.com, Jakarta - MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah sebuah komponen listrik yang berfungsi untuk memutus aliran listrik ketika terjadi beban lebih dan hubungan singkat arus listrik (short circuit atau korsleting).
Pemutusan ini adalah prosedur pengamanan untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran.
Baca Juga
Advertisement
Penggunaan MCB ini hampir sama dengan fungsi sekring sebagai alat pengamanan ketika kelebihan daya arus listik.
Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan adanya hubung singkat ataupun adanya beban lebih. Namun, MCB dapat di-on-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal. Sedangkan fuse/sekering yang terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat digunakan lagi.
Penggunaan MCB sangat luas. MCB terbagi menjadi 1 Fasa dan 3 Fasa.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang MCB, dilansir dari laman Ilmuelektro, Rabu (13/9/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian MCB 1 Fasa dan 3 Fasa
Pengertian MCB 1 Fasa
MCB 1 fasa dapat diartikan sebagai alat pemutus aliran listrik yang memiliki kutub tunggal sehingga memungkinkan alat ini untuk memutus arus listrik hanya dengan satu tuas saja.
Dengan begitu, listrik bisa lebih cepat diputus saat terjadi overload ataupun overheat. Instalasi MCB 1 fasa bisa ditemui dengan mudah di instalasi listrik rumah atau berbagai alat elektronik yang umum dipakai sehari-hari.
Selain lebih sederhana, MCB ini juga memiliki instalasi yang mudah dan biaya yang cenderung lebih terjangkau.
Pengertian MCB 3 Fasa
MCB 3 fasa adalah alat pemutus aliran listrik yang memiliki 3 kutub yang berbeda, meski antara satu kutub dengan kutub lainnya berhubungan satu sama lain.
Ketiga kutub ini dibutuhkan untuk kontrol listrik yang lebih baik, terutama bila muatan listrik yang diterima memiliki kapasitas yang berbeda.
Instalasi MCB 3 fasa umumnya diterapkan di tempat-tempat yang membutuhkan listrik tinggi, seperti PLN, gedung, mall, dan lain sebagainya.
Setiap kutub ini akan mengatur listrik yang ada di bagian tertentu dan begitu pula kutub yang lainnya.
Advertisement
Simbol MCB Listrik
Secara garis besar, simbol MCB sangat sederhana karena ia hanya memiliki dua simbol berbeda. Seperti angka "1 & 0", "On & Off", atau "angka 0 & huruf X" tergantung jenis dan penggunaan MCB.
Simbol itulah yang menjadi acuan penggunaan MCB yang berguna untuk mengetahui posisi atau arus tegangan yang sedang berlangsung di suatu alat elektronik.
Di sini ada pula simbol untuk keterangan dari MCB, dari type number, tripping curve, standard, dan lain sebagainya.
Fungsi MCB
1. Sebagai Pemutus Arus Listrik
Fungsi utama dari MCB yakni untuk memutus arus listrik yang masuk, di mana ia bisa menghentikan listrik secara manual agar listrik tidak mengalir lagi. Jadi, alat elektronik akan mati bila tidak dialiri oleh listrik tersebut.
Hal ini biasa dijumpai di berbagai alat elektronik, seperti komputer, TV, AC, genset, atau alat elektronik biasa seperti lampu. Tak heran, MCB adalah alat sederhana yang sering digunakan dalam dunia elektronika.
2. Memproteksi Adanya Beban Lebih (Overload)
Makin berkembangnya zaman kini MCB juga dapat digunakan untuk mencegah overload, di sini alat ini akan mendeteksi adanya overload dalam sebuah alat elektronik.
Kemudian saat terjadi overload, MCB akan secara otomatis memutus arus listrik agar tidak terjadi hal yang buruk. Misalnya saja terjadi overheat pada alat elektronik ataupun terjadi kerusakan yang lebih parah lagi.
Maka itu, MCB sering dipakai untuk alat elektronik dengan beban listrik besar, seperti pembangkit listrik, panel listrik, dan lain sebagainya.
3. Memproteksi Adanya Hubung Singkat (Korsleting)
Selain melindungi alat elektronik dari overload atau overheat, MCB juga berfungsi untuk memproteksi dari korsleting (hubung singkat).
Umumnya, korsleting ini disebabkan oleh kegagalan alat elektronik dalam operasionalnya, seperti dua arus di kabel berbeda saling bertemu lalu membuat koneksi singkat yang menjadikan listrik tidak stabil.
MCB akan mendeteksi secara langsung bila terdapat korsleting, kemudian akan memutus listrik secara otomatis saat terjadi korsleting. Hal ini dilakukan agar korsleting tidak menyebar luas ke bagian penting lainnya yang ada di sebuah alat elektronik.
Advertisement
Cara Kerja MCB
1. Thermal Tripping (Pemutusan Hubungan Arus Listrik dengan Suhu Tinggi)
Thermal tripping atau pemutusan arus akibat suhu tinggi, hal ini terjadi bila arus listrik yang mengalir melalui bimetal menyebabkan suhu bimetal menjadi tinggi. Suhu panas tersebut mengakibatkan bimetal melengkung.
Saat bimetal melengkung, trip yang menghubungkan antara konektor atau circuit yang satu dengan yang lain akan terputus. Dengan begitu, arus listrik tidak bisa mengalir dan otomatis akan terputus pula.
2. Magnetic Tripping (Pemutusan Hubungan Arus Listrik Secara Magnetik)
Berbeda dengan thermal tripping, magnetic tripping bekerja dengan menggunakan medan magnet sebagai pemutus aliran listrik. Apabila listrik melebihi beban atau overload akan timbul sebuah medan magnet di palang MCB dan membuatnya tertarik.
Dengan begitu, palang yang menghubungkan circuit satu dengan yang lain tidak akan terhubung lagi sehingga otomatis listrik akan terputus dengan seketika.
Sumber: Ilmuelektro
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.