Bola.com, Jakarta - LRT adalah singkatan dari istilah bahasa Inggris, light rail transit. LRT termasuk moda transportasi publik dengan menggunakan kereta.
Secara ukuran, LRT terbilang lebih kecil daripada KRL(Kereta Rel Listrik), Commuter Line, dan MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu).
Baca Juga
Advertisement
Meski terkecil, keunggulan LRT terletak pada kemampuannya mengangkut sejumlah penumpang, yang dihitung berdasarkan frekuensi perjalanannya dalam sehari.
Frekuensi perjalanan tersebut tergantung pada jarak antar rangkaian kereta atau yang biasa dikenal dengan istilah "headway" dalam bahasa Inggris.
KRL, MRT, dan LRT berfungsi memindahkan banyak orang dengan ruang jangkau dalam kota atau lintas kota yang berdekatan. Moda transportasi tersebut beroperasi dengan rute layanan di sekitar Jakarta dan kawasan penyangga Jakarta seperti Bekasi, Bogor atau Depok.
Berikut penjelasan lebih lengkap tentang LRT beserta perbedaannya dengan KRL dan MRT, dilansir dari laman Indonesiabaik dan Brilio, Jumat (15/9/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perbedaan KRL, MRT dan LRT
1. Rangkaian kereta
Kamu akan mudah membedakan antara MRT, KRL, atau KRL dengan melihat jumlah rangkaian keretanya. Jumlah rangkaian kereta LRT adalah yang paling sedikit, yakni 2-3 kereta.
Sedangkan, rangkaian kereta MRT lebih banyak, yakni enam kereta. Beda lagi dengan KRL, jenis ini memiliki lebih banyak rangkaian kereta, yakni 8-10 kereta.
2. Jumlah kapasitas
Dari segi jumlah kapasitas, kereta jenis LRT yang paling sedikit karena hanya bisa menampung sekitar 600 penumpang. Sementara itu, jumlah kapasitas maksimal untuk MRT dan KRL kurang lebih hampir sama, yakni sekitar 2 ribu penumpang.
Advertisement
Perbedaan KRL, MRT dan LRT
3. Target penumpang
Sementara itu, dari segi jumlah penumpang yang ditargetkan setiap hari, kamu juga bisa membedakannya. LRT menargetkan sebanyak 360 ribu penumpang tiap hari. Sementara itu, MRT menargetkan 173 ribu penumpang per harinya.
Sangat berbeda dengan LRT dan MRT, KRL yang jaringannya sudah luas menargetkan sebanyak 1,2 juta penumpang tiap harinya.
4. Perlintasan
Terakhir, dari segi perlintasannya, kamu juga dapat membedakan MRT, KRL, dan LRT. Sebab, tiap moda tentunya memiliki perlintasannya masing-masing.
Perlintasan LRT hanya berbentuk perlintasan layang. Sementara itu perlintasan KRL dapat berbentuk perlintasan layang dan juga perlintasan di atas tanah. Lalu MRT, perlintasannya yakni layang dan di bawah tanah.
Sumber: Indonesiabaik, Brilio.net (Published: 3/4/2019)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.