Bola.com, Jakarta - Indonesia adalah negara yang sungguh kaya dan beragam budayanya. Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda serta memiliki produk seni yang beragam. Satu di antaranya adalah keberagaman alat musik tradisional.
Alat musik tradisional tersebut tersebar di seluruh wilayah nusantara, dari Sabang hingga Merauke. Jadi, hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki alat musik tradisional yang khas.
Baca Juga
Advertisement
Alat musik tradisonal yang ada di tiap-tiap daerah juga mempunyai fungsi yang berbeda. Biasanya, alasan disebut alat musik tradisional lantaran alat musik tersebut diciptakan dan berkembang atas suatu daerah setempat.
Di Indonesia, alat musik tradional sangat beragam karena hampir setiap daerah memilikinya, termasuk dari Pulau Sumatra. Apa saja ragam alat musik tradisional dari Pulau Sumatra?
Berikut ini contoh alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Sumatra, dilansir dari Modul Seni Musik terbitan Files1.simpkb.id, Jumat (15/9/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Aceh
1. Arbab
Arbab adalah alat musik tradisional Aceh yang dimainkan dengan cara digesek. Bentuknya hampir menyerupai rebab.
Arbab dibuat dari batok kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai; serta memiliki suatu busur (alat penggesek) yang terbuat dari serat tumbuhan atau rotan.
Busur ini dinamakan go arbab. Alat musik ini sekarang sudah mulai punah dan jarang dimainkan lagi.
2. Serune Kalee
Serune Kalee merupakan alat musik tradisional yang berupa terompet khas Aceh dengan dengan struktur bentuk mirip klarinet.
Biasanya serune kalee dimainkan sebagai instrumen utama dalam sebuah pertunjukan musik tradisi di Aceh, diiringi geundrang, rapai, dan sejumlah instrumen tradisional lainnya.
Alat musik ini dikenal terutama terdapat di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat.
3. Rapa’i
Rapa'i adalah alat musik perkusi tradisional Aceh yang termasuk keluarga membranophone, yang dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan tanpa menggunakan pemukul.
Rapa'i sering digunakan pada upacara-upacara adat di Aceh seperti upacara perkawinan, sunat rasul, pasar malam, mengiringi tarian, hari peringatan, ulang tahun, dan lain sebagainya. Rapai berperan mengatur tempo, ritmik, serta membuat suasana menjadi lebih hidup dan meriah.
Advertisement
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Sumatra Utara
1. Pangora
Bila di Jawa kita mengenal alat musik gong. Dengan bentuk yang relatif sama, di Sumatra Utara alat musik semacam itu disebut dengan alat musik Pangora. Namun, beda daerah beda pula ciri khasnya. Di Sumatra Utara, alat musik pangora ini berbunyi "pok".
Hal ini disebabkan alat musik pangora ini dipukul dengan menggunakan stik dan bagian pinggiran pangora diredam dengan pegangan tangan.
2. Hapetan
Hapetan adalah alat musik petik tradisional khas Sumatra Utara. Bentuknya menyerupai kecapi pada umumnya. Oleh karena itu, beberapa suku Sumatra Utara juga menyebutnya dengan nama Hasapi, Kucapi, atau Kecapi.
3. Taganing
Taganing adalah satu di antara alat musik Batak Toba, yang terdiri lima buah gendang. Alat musik tersebut berfungsi sebagai pembawa melodi dan ritem variable dalam beberapa lagu.
Klasifikasi instrumen ini termasuk dalam kelompok membranophone. Alat musik tersebut dimainkan dengan cara dipukul membrannya dengan menggunakan palupalu (stik).
Taganing adalah drum set melodis (drum-chime), yaitu terdiri dari lima buah gendang yang gantungkan dalam sebuah rak.
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Riau
1. Rebana Ubi
Rebana ubi sering digunakan saat upacara pernikahan. Rebana ubi juga digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya yang cukup keras.
Jumlah pukulan padarebana ubi memiliki makna tersendiri yang telah dipahami oleh masyarakat saat itu.
2. Gambus
Gambus adalah jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu. Pergeseran nilai spiritual dan kebersamaan dalam masyarakat Melayu di Riau dari waktu ke waktu menyebabkan perubahan pandangan masyarakat terhadap kesenian gambus dan zapin.
Musik gambus beralih fungsi menjadi pengiring zapin di pentas, dan lebih berkembang dari sebelumnya. Gambus Melayu Riau merupakan adopsi dari gambus al' Ud, semula berfungsi sebagai sarana hiburan yang lebih religius dimainkan individu di rumah atau hiburan bagi nelayan di atas perahu.
Perubahan fungsi telah menggeser lagu yang bernuansa Islami menjadi lagu-lagu yang lebih sekuler.
3. Kompang
Kompang merupakan alat musik Melayu yang paling populer karena kompang banyak digunakan dalam berbagai acara-acara sosial. Alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi lagu gambus.
Kompang memiliki kemiripan dengan rebana tetapi tanpa cakram logam gemerincing di sekelilingnya.
Advertisement
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Sumatra Barat
1. Pupuik Tanduak
Sesuai namanya, alat musik tradisional Sumatra Barat ini dibuat dari bahan tanduk kerbau. Ia dimainkan dengan cara ditiup.
Dulunya hanya digunakan sebagai sarana atau alat pemberi isyarat pada warga kampung. Makin keras ditiup, bunyinya akan makin melingking memekik telinga.
2. Saluang
Saluang adalah alat musik tradisional dari Sumatra Barat yang terbuat dari Bambu Talang. Saluang memiliki diameter sekitar 3-4 cm, panjangnya 40 - 60 cm dan hanya memiliki 4 lubang.
Alat musik tradisional Saluang ini dimainkan dengan cara ditiup.
3. Talempong
Talempong adalah alat musik pukul tradisional khas Minangkabau. Alat musik tradisional yang berkembang di masyarakat Sumatra Barat ini terbuat dari kuningan, tetapi sebagian ada pula yang terbuat dari kayu dan batu.
Alat musik tradisional talempong ini sama bentuknya sama dengan alat musik Bonang dalam seni gamelan di Pulau Jawa.
Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Jambi
1. Serangko
Serangko adalah sejenis alat musik tiup yang terbuat dari tanduk kerbau. Panjang alat musik serangko ini mencapai 1 meter - 1,5 meter.
Dulu alat musik serangko digunakan oleh komandan perang untuk memberikan komando. Serangko juga digunakan untuk pemberitahuan ketika ada musibah kematian.
2. Gangor / Cangor
Gangor/Cangor merupakan alat musik tradisional Jambi yang terbuat dari bambu. Cangor merupakan alat musik sitar tabung, termasuk kelompok alat musik idiokordofon. Alat musik ini biasanya dimainkan sebagai pelepas lelah bagi petani ketika sedang istirahat.
3. Sekdu
Sekdu adalah alat musik tradisional Jambi yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik tersebut dibuat dari bambu dengan diamater 1,5 cm. Namun, pada bagian peniupnya terbuat dari kayu yang biasanya disebut dengan klep peniup.
Nada yang dihasilkan oleh sekdu ini hanya terdiri dari nada do, re, mi, sol dan la, sehingga sekdu ini disebut alat musik pentatonis atau selendro. Sekdu biasanya digunakan oleh masyarakat melayu tua dalam acara-acara upacara adat.
Advertisement
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Bengkulu
1. Dol
Dol kali pertama dibawa oleh pedagang dari India. Bentuknya hampir mirip gendang terbuat dari kulit sapi. Ukurannya bervariasi. Diameter dol terbesar sekitar 70 centimeter dengan tinggi 80 centimeter.
Alat musik tradisional Bengkulu ini terbuat dari bongol buah kelapa atau pohon nangka. Masyarakat Bengkulu sangat akrab dengan alat musik dol.
Mereka biasanya bermain dol secara berkelompok di rumah-rumah atau sanggar kesenian. Peminatnya tak terbatas pada orang dewasa atau remaja.
2. Gendang Panjang
Alat musik ini terbuat dari kayu, kulit binatang, rotan. Alat musik ini berbentuk silindris dengan kepala ganda.
Gendang panjang satu kesatuan dengan serunai yang dimainkan pada upacara bimbang gendang di pernikahan adat Bengkulu, selain itu dimainkan untuk mengiringi penyambutan tamu.
3. Serunai
Alat musik ini terbuat dari kayu dan kuningan. Serunai berbentuk terompet yang terdiri dari beberapa bagaian, yaitu corong suara dari kuningan, badan dari kayu yang dilengkapi dengan tujuh lubang nada, dan bagian yang ditiup.
Serunai dimainkan pada saat upacara bimbang gendang dalam rangkaian acara pernikahan.
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Kepulauan Riau
1. Gambang Camar
Gambang Camar adalah alat musik yang terbuat dari kayu dan logam yang dibunyikan dengan cara dipukul dengan alat pemukul.
Gambang Camar termasuk jenis alat musik idiophone, yang terdiri dari enam bilah kayu hitam yang ditempatkan pada rak bersayap.
Gambang Camar dimainkan saat peringatan hari besar Islam dan acara hiburan sehari-hari.
2. Nafiri
Nafiri merupakan alat musik tiup seperti halnya seruling. Nafiri dibuat dari bahan perak dengan panjang 32 inchi atau 33 cm. Bunyi nafiri ini terdengar sayup-sayup sampai.
Nafiri dimainkan saat musik nobat dalam majlis hiburan kaum kerabat di Raja (kerajaan), mengiringi istiadat-istiadat istana, istiadat pertabalan, hari keputeraan Sultan, perkahwinan Diraja dan upacara sambutan Raja.
3. Gedombak
Gedombak adalah alat musik tradisional Kepulauan Riau yang dibunyikan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari kayu, kulit binatang, dan rotan. Gedombak sejenis gendang menyerupai piala.
Gendang ini dibunyikan untuk mengiringi teater mak yong yang populer di daerah Riau. Gedombak dimainkan bersama dengan nafiri, gong tetawak, breng-breng (gong pipih) dan ceracap (tepuk bambu).
Advertisement
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Sumatra Selatan
1. Tenun
Dinamakan tenun karena alat musik ini memang dahulunya sering dimainkan ketika para wanita sedang bekerja menenun kain.
Alat musik ini adalah sarana hiburan dan pelipur rasa bosan bagi para wanita yang sehari-hari bekerja.
Cara memainkannya cukup mudah yaitu dengan cara dipukul menggunakan kayu pada bagian-bagian tertentu yang menghasilkan nada-nada berbeda.
2. Gambus
Alat musik gambus merupakan alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Walaupun alat musik gambus ini dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia, bentuk alat musik gambus dari Sumatra Selatan ini tentu saja memiliki ciri khas.
3. Genggong
Selain ditemukan di daerah Bali, ternyata Genggong juga ada di Sumatra Selatan. Walaupun namanya sama, bentuknya sangat berbeda.
Genggong ini merupakan satu di antara alat musiktradisional yang dimiliki oleh masyarakat Besemah Kota Pagaralam, sejenis alat musik tiup yang menghasilkan suara mirip harmonika.
Alat musik ini terbuat dari bilah bambu, kayu, pelepah enau atau logam dan dimainkan dengan cara dipegang di tangan kiri dan bagian sisinya ditempelkan ke bibir.
Selanjutnya dengan mainkan lidah getar yang ada pada genggong dengan tangan kanan maka genggong akan menghasilkan bunyi.
Sedangkan untuk mengubah nada-nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi rongga mulut yang juga berfungsi sebagai resonator.
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1. Dambus
Dambus merupakan kesenian khas masyarakat Bangka Belitung yang menggunakan alat musik dan lagu-lagu khas dambus.
Alat musik dambus merupakan alat musik tradisional khas Bangka Belitung yang memiliki bentuk mirip dengan gitar.
Alat musik ini terdiri dari kepala yang berbentuk kepala rusa, senar, dan juga badan dambusnya. Sesungguhnya alat musik dambus sudah ada sejak zaman dahulu kala dalam adat Melayu. Namun, seiring berjalannya waktu, Bangka Belitung memiliki ciri khas tersendiri untuk alat musik dambusnya.
2. Rebana
Sebagai satu di antara alat musik tradisional melayu, rebana juga bisa ditemukan di provinsi lainnya di Indonesia, walaupun dengan nama yang berbeda.
3. Gambangan
Gambangan merupakan alat musik tradisional menyerupai alat musik marimba atau gamelan di Jawa dan Bali. Alat musik gambangan ini terbuat dari bahan kayu lempung atau kayu yang ringan seperti meranti, medang, libut, dan sengkrubong.
Advertisement
Alat Musik Tradisional dari Provinsi Lampung
1. Gamolan
Gamolan hampir mirip dengan alat musik gamelan yang berasal dari daerah Jawa. Hanya, gamolan yang berada di Lampung ini terbuat dari susunan-susunan bambu yang kemudian diikat dengan talisenar yang cara pembuatannya dengan rancangan khusus.
Gamolan di Lampung ada yang disebut gamolan pekhing. Ada juga yang menyebutnya dengan sebutan gamolan cetik.
Gamolan ini memainkannya dengan cara dipukul seperti gamelan. Biasanya gamolan ini alat musik yang dimainkan ketika diadakan pada saat pelaksanaan acara-acara adat tertentu di Provinsi Lampung.
2. Serdam
Serdam merupakan alat musik tradisional lampung dengan cara memainkannya ditiup seperti suling yang terbuat dari bambu tipis. Serdam memiliki nada pentatonis.
Berbeda dengan seruling atau suling, serdam umumnya menghasilkan nada dasar G = do, terdiri dari lima lubang yang menghasilkan tangga nada berirama do, re, mi, sol, la dan si (1, 2, 3, 5, 6 dan 7).
3. Kompang/Khaddap
Kompang merupakan sejenis alat musik tradisional yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Melayu pada umumnya.
Hampir mirip dengan alat musik rebana, kompang merupakan alat musik tradisional dari Provinsi Lampung yang dibuat dari kayu dan kulit kambing.
Di beberapa daerah di Lampung, alat musik kompang juga disebut dengan khaddap. Keberadaan alat musik ini dikaitkan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia.
Sumber: files1.simpkb.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.