Bola.com, Jakarta - Konjungsi temporal termasuk satu di antara jenis konjungsi. Konjungsi adalah kata-kata sambung atau kata hubung dalam sebuah kalimat.
Konjungsi bisa diletakkan di bagian awal kalimat, tengah kalimat, atau di awal paragraf. Selain itu, konjungsi dapat digunakan setelah tanda titik, setelah tanda tanya, ataupun setelah tanda seru.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, konjungsi adalah suatu ungkapan atau kata yang menjadi penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, antarkalimat, hingga antarparagraf.
Sementara itu, pengertian konjungsi temporal adalah kata penghubung yang berkaitan dengan waktu. Konjungsi temporal umumnya, dipakai ketika menjelaskan mengenai waktu suatu kejadian untuk membantu pembaca memahami maksud kalimat.
Konjungsi temporal terbagi menjadi dua macam yakni, konjungsi temporal sederajat dan tidak sederat.
Agar kamu makin paham, berikut penjelasan lebih lanjut tentang konjungsi temporal beserta contohnya, dilansir dari lamanĀ Sampoernauniversity, Senin (18/9/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Konjungsi Temporal
Konjungsi Temporal Sederajat
Konjungsi temporal sederajat adalah konjungsi bersifat sama atau setara. Maksudnya adalah konjungsi ini menjadi kalimat majemuk yang setara.
Konjungsi jenis ini hanya bisa diletakkan di tengah kalimat dan tidak bisa diletakkan di awal atau di akhir kalimat. Sebab, jika diletakkan di awal atau di akhir kalimat, makna dari kalimat akan sulit dimengerti oleh pembaca atau bahkan kalimatnya akan menjadi berantakan.
Bisa saja jenis sederajat diletakkan di awal atau di akhir, tetapi perlu menggunakan konjungsi lainnya di awalnya agar kalimat bisa dimengerti.
Biasanya, untuk memisahkan antar kalimat adalah dengan menambahkan tanda koma.
Contoh konjungsi temporal sederajat:
- Lalu
- Kemudian
- Selanjutnya
- Setelahnya
- Sebelumnya
- Setelah itu
- Sebelum itu
- Sehabis itu
Ā
Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Konjungsi temporal tidak sederajat adalah kebalikan dari sederajat, jadi konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang tidak setara atau bertingkat.
Konjungsi temporal tidak sederajat cenderung lebih fleksibel dibandingkan dengan sederajat. Sebab, konjungsi jenis ini bisa diletakkan di awal, tengah, dan akhir kalimat. Meski diletakkan di mana saja, kalimat akan tetap bisa dimengerti.
Contoh konjungsi temporal tidak sederajat:
- Sementara
- Ketika
- Semenjak
- Bila
- Sejak
- Sedari
- Tatkala
- Apabila
- Saat
- Sampai
Advertisement
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Sederajat
- Setelah komputer dimatikan, kemudian matikan juga layar monitor.
- Cristiano Ronaldo mengalami cedera, lalu ia harus absen selama enam bulan.
- Cuaca di wilayah Jakarta sudah mulai membaik, selanjutnya pemerintah daerah akan melakukan penanggulangan banjir.
- Roni mengikuti ekstrakurikuler musik pada sore nanti, setelahnya ia akan langsung tampil di pentas seni sekolah.
- Kondisi banjir di Semarang masih belum membaik, padahal sebelumnya pemerintah daerah sudah mengupayakan penanggulangan dengan menggunakan pompa air.
Ā
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
- Sandy datang ke rumah ketika Nana baru saja berangkat ke kantor.
- Sementara Juventus baru meraih tiga gelar, Real Madrid sudah berhasil juara sebanyak 14 kali.
- Apabila cuaca mulai panas, penutup stadion akan otomatis tertutup.
- Seli merasa sangat canggung sejak kedatangan bosnya ke kantor.
- Saat penonton mulai tidak terkendali, para polisi mulai bergerak mengamankan kondisi.
- Ketika Reni berada di sekolah, adiknya datang untuk menemuinya.
- Kelas matematika tidak kunjung selesai, sampai adzan magrib sudah berkumandang.
- Hotel yang ada di Jalan Diponegoro sudah tutup sedari pandemi dua tahun yang lalu.
- Selama cuaca masih panas, kondisi sawah di wilayah itu akan selalu kekeringan.
- Bobi bertemu dengan Sasa tatkala ia masih SMA.
Ā
Sumber: Sampoernauniversity
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.