Sukses


Arti Tafakur beserta Dalil, Objek, dan Manfaatnya

Bola.com, Jakarta - Tafakur adalah satu di antara amalan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. sebagai usaha mengenal Allah Swt. secara mendalam.

Tafakur memiliki arti memikirkan, merenungkan, mengingat Allah melalui segala ciptaan-Nya, termasuk segala hal yang ada di dalam diri manusia itu sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, tafakur artinya renungan atau perenungan. Tafakur berasal dari bahasa arab, "tafakkara", yang berarti memikirkan atau mempertimbangkan perkara.

Ujung dari orang yang senantiasa bertafakur adalah akan tercengang dan terkagum-kagum dengan kekuasaan Allah Swt. yang tidak terhingga.

Pada hakikatnya, tafakur adalah suatu kesadaran untuk mendapatkan bukti adanya Allah Swt. dan kekuasan-Nya yang bermuara pada keyakinan.

Dengan bertafakur, manusia dapat menempatkan diri di alam dengan mengetahui kondisi baik dan buruk hanya dengan kekuatan akal dan iman yang membantunya menerima kebaikan yang melahirkan ketenangan.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang tafakur, disadur dari Liputan6, Selasa (19/9/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Dalil Tentang Tafakur

Allah Swt. memberikan kedudukan bagi manusia yang senantiasa berpikir, yang disebut dengan ulul albab atau orang yang berakal. Hal ini disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 190-191 yang artinya:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."

Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa Rosulullah saw. bersabda:

"Berpikir sesaat lebih baik daripada beribadah seribu tahun." (HR. Ibnu Hibbah dari Abu Hurairah).

Hadis tersebut tentunya menegaskan bahwa bertafakur mendapat perhatian yang serius dalam Islam. Orang yang bertafakur ternyata lebih baik daripada orang yang hanya beribadah, tetapi tidak bertafakur.

Orang yang mengamati, merenung, dan berkontemplasi atas ciptaan Allah Swt. akan memantapkan pengetahuan tentang kekuasaan-Nya.

3 dari 4 halaman

Objek Tafakur

- Tafakur tentang segala bentuk nikmat Allah Swt.

Kehidupan yang bermakna, keluarga yang lengkap, kesehatan, ekonomi yang mapan dan berkecukupan, dan masih banyak lagi bentuk nikmat dari Allah Swt. 

Baik dan buruk adalah nikmat, tinggal bagaimana manusia menikmatinya. Orang yang bertafakur atas segala nikmat Allah akan pandai bersyukur dan Allah akan menambah nikmat baginya.

- Tafakur tentang tanda-tanda kekuasaan Allah Swt.

Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi merupakan satu di antara bentuk dari tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. 

Seseorang yang mampu menangkap segala kekuasaan Allah sesungguhnya tidak ada ruang baginya bersikap sombong dan congkak.

Bayangkan tentang bumi, matahari, dan planet yang tak terhitung jumlahnya, pohon-pohon, hujan dan panas, hewan-hewan, siang malam, lautan yang sangat luas, gunung dan seluruh isinya yang kompleks, sumber air dan apa pun itu, semuanya adalah kekuasaan Allah Swt.

- Tafakur tentang janji-janji Allah Swt.

Allah akan membalas semua kebaikan yang dilakukan manusia, bahkan akan membalasnya dengan berlipat.

Seseorang yang senantiasa bertafakur ihwal janji-janji Allah akan memiliki cinta terhadap kehidupan akhirat kelak. Semua janji Allah tertuang dalam Al Qur'an dan Hadis.

- Tafakur tentang ancaman-ancaman Allah Swt.

Ancaman Allah juga bisa dipahami dan ditafakuri melalui Al Qu’an dan Hadis. Orang yang bertafakur ihwal ancaman Allah akan merasa takut untuk berbuat dosa.

Dengan memiliki akal, manusia akan menjauhi larangan Allah Swt. untuk mendapatkan balasan kebaikan dari Allah Swt.

- Tafakur tentang kematian

Seseorang yang bertafakur ihwal kematian maka mereka tentu akan menganggap dunia ini hanyalah sebagai kehidupan yang sesaat.

Orang yang bertafakur tentang kematian menjadikan kehidupan yang sesaat ini sebagai kesempatan emas untuk mengumpulkan bekal kehidupan di akhirat kelak.

4 dari 4 halaman

Manfaat Tafakur

- Ibadah makin meningkat

Manfaat tafakur yang pertama yaitu meningkatkan ibadah seorang muslim. Beribadah kepada Allah tidak hanya bisa dilakukan dengan cara berada di masjid setiap hari.

Ibadah adalah proses penghambaan diri manusia secara total, beribadah dengan hati dan jasadnya. Orang yang ikhlas beribadah tidak akan mengharap imbalan kebaikan dan karena takut akan siksa, tetapi semua karena rasa cinta dan ketulusan seorang hamba kepada Allah Swt.

- Meningkatkan takwa

Tafakur akan meningkatkan takwa seseorang kepada Allah Swt. Seseorang yang mampu mengamati, berpikir, dan merenungkan semua bentuk ayat Allah akan menyadari bahwa Allah adalah pengatur segalanya dan berkuasa atas segala makhluk.

Dalam diri orang yang bertafakur akan selalu muncul keyakinan bahwa Allah selalu dekat dengan setiap hamba-Nya.

- Emosi menjadi lebih stabil

Emosi yang cerdas akan mempunyai harapan yang tinggi, walau sedang susah. Satu di antara media untuk menstabilkan emosi adalah dengan bertafakur.

Emosi negatif seperti marah, sombong, dengki akan hilang dan menjadi emosi positif dan ketenangan batin dengan bertafakur.

- Pikiran dan perilaku menjadi positif

Tafakur yang dilakukan secara konsisten akan memberikan efek psikologis yang mendorong timbulnya pikiran dan perilaku positif. Pikiran positif akan memancarkan gelombang yang mendorong timbulnya hal-hal yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

- Mendapatkan hikmah dan ilmu

Seseorang yang mempunyai hikmah tidak akan merasa kekurangan. Ia selalu memandang hidup dengan kebijaksanaan, tidak mengambinghitamkan orang lain, mampu mendudukkan perkara di tempat yang semestinya.

- Meningkatkan kebaikan yang dilakukan

Seseorang yang bertafakur selalu tecermin dengan sikap yang rendah hati, toleransi, perhatian, suka menolong orang lain dan sikap terpuji lainya.

- Menjadi seseorang yang dermawan

Setelah bertafakur seseorang akan bersyukur karena nikmat yang sangat banyak yang telah diberikan Allah kepadanya sehingga akan muncul perasaan cinta kepada Tuhan dan sesamanya.

Orang yang bertafakur akan selalu bersedekah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan hidup rukun dengan sesama.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Rizky Mandasari. Published: 1/2/2023)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer