Sukses


Apa Itu Virus Nipah? Ketahui Gejala, Penularan, Masa Inkubasi, dan Cara Mencegahnya

Bola.com, Jakarta - Virus Nipah kini ramai diperbincangkan di dunia menyusul berita kematian dua warga India akibat virus tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Nipah atau NiV adalah "penyakit zoonosis" yang ditularkan dari hewan seperti kelelawar atau babi ke manusia.

Pembawa alamiah virus Nipah adalah kelelawar buah yang berasal dari famili Pteropodidae. Virus ini juga bisa menular lewat makanan dan kontak antarmanusia. Namun, kebanyakan infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit.

Virus Nipah bukan termasuk virus yang baru ditemukan. Virus Nipah kali pertama diidentifikasi pada 1998-1999 di peternakan babi di daerah sungai Nipah, Malaysia.

Virus Nipah masuk daftar bersama dengan Ebola, Zika, dan COVID-19, sebagai satu di antara dari beberapa penyakit yang layak mendapatkan prioritas penelitian karena potensinya bisa menyebabkan epidemi global.

Virus Nipah memiliki tingkat kematian atau fatalitas mencapai 40-75 persen. Itulah penjelasan singkat mengenai Virus Nipah.

Berikut ini rangkuman tentang virus Nipah yang bisa dicermati secara saksama, dikutip dari laman CDC dan WHO, Selasa (19/9/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Gejala Virus Nipah

Gejala infeksi virus Nipah biasanya akan muncul dalam 4-14 hari setelah orang terpapar. Gejala awalnya akan muncul dengan demam dan sakit kepala selama 3-14 hari.

Selain itu, gejala terpapar virus Nipah disertai dengan penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan hingga kesulitan bernapas.

Berikut gejala-gejala infeksi virus Nipah:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Muntah
  • Sulit bernapas

Selain gejala awal tersebut, pengidap dapat berisiko memasuki fase pembengkakan otak atau radang otak (ensefalitis). Gejala parah infeksi virus Nipah ini dapat dengan cepat berkembang dalam waktu 24-48 jam.

Berikut gejala-gejala parah infeksi virus Nipah:

  • Rasa kantuk
  • Kejang
  • Koma
  • Radang otak (ensefalitis)

Infeksi virus Nipah yang mematikan tidak hanya berisiko menyebabkan pengidap koma, tetapi juga kematian dengan tingkat fatalitas penyakit mencapai 40-75 persen.

3 dari 4 halaman

Penularan dan Masa Inkubasi Virus Nipah

Penularan virus Nipah dapat terjadi melalui beberapa jalur utama, yaitu melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi, konsumsi daging mentah atau produk makanan yang terkontaminasi, dan kontak dengan manusia yang terinfeksi atau cairannya.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai cara penularan dan masa inkubasi virus Nipah:

  • Kontak Langsung dengan Hewan Terinfeksi

Penularan virus Nipah dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, termasuk kontak dengan ekskresi atau sekresi hewan tersebut seperti urine, air liur, darah, atau sekresi pernapasan.

  • Konsumsi Daging Mentah atau Produk Makanan Terkontaminasi

Seseorang juga dapat terinfeksi virus Nipah melalui konsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh dari hewan terinfeksi, seperti nira sawit atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar buah yang terinfeksi.

  • Kontak dengan Orang Terinfeksi atau Cairannya

Penularan dari manusia ke manusia umumnya terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau cairannya, seperti droplet, urine, atau darah.

Penularan ini sering terjadi dalam lingkungan keluarga atau pada tenaga kesehatan yang merawat pengidap terinfeksi.

Masa inkubasi virus Nipah, yaitu periode antara paparan virus hingga timbulnya gejala klinis, umumnya berkisar antara 4-14 hari. Namun, ada laporan yang mencatat masa inkubasi hingga 45 hari.

Hal ini berarti pengidap virus Nipah mungkin tidak segera menunjukkan gejala, tetapi kemudian dapat mengalami gejala dalam rentang waktu tersebut setelah paparan.

Penting untuk memahami cara penularan virus Nipah agar langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit ini.

Pencegahan meliputi menghindari kontak dengan hewan terinfeksi, mengonsumsi daging yang sudah matang sepenuhnya, dan menerapkan protokol kebersihan yang baik terutama bagi para tenaga kesehatan yang berinteraksi dengan pengidap terinfeksi.

4 dari 4 halaman

Cara Mencegah Risiko Penularan Virus Nipah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penularan. Berikut cara mencegah risiko penularan virus Nipah:

  • Cuci bersih buah dan kupas sebelum dikonsumsi.
  • Buah dengan tanda gigitan kelelawar harus dibuang.
  • Sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya harus dipakai saat menangani hewan yang sakit.
  • Sebisa mungkin hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi.
  • Cuci tangan secara teratur setelah merawat atau mengunjungi orang yang sakit juga dapat mengurangi risiko penularan virus Nipah.

 

Sumber: CDC, WHO

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer