Bola.com, Jakarta - Pesimistis adalah lawan dari optimistis. Pesimistis biasanya menunjukkan suatu kekhawatiran terhadap kekalahan, takut rugi, takut celaka, dan lain sebagainya.
Saat seseorang yang optimis selalu bersemangat dalam bekerja, orang-orang yang pesimis malah bermalas-malasan, bahkan tidak jarang orang dengan sikap ini tidak melakukan apa-apa dalam pekerjaannya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, pesimis adalah orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dan sebagainya).
Seseorang yang pesimis sering berpikir bahwa suatu hal buruk lebih mungkin terjadi, atau menekankan bagian buruk dari situasi tertentu.
Orang-orang yang punya sifat pesimistis juga cenderung bersikap muram, tanpa kegembiraan, dan tidak punya harapan.
Berikut cara menghilangkan pesimistis dalam diri, dilansir dari binus.ac.id, Sabtu (23/9/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Menghilangkan Pesimistis dalam Diri
1. Berlatih menghadapi masalah secara sadar
Refleks mekanisme pertahanan diri kita adalah akan menghindari masalah atau sesuatu yang dipersepsi mengancam kesejahteraan diri. Namun, masalah sering kali datang menghampiri, kendati kita tidak meminta dan tidak kita cari.
Masalah bisa menjadi pintu dari apa yang sebenarnya kita harapkan dan cita-citakan. Oleh karena itu, ada masanya berhenti menghindari dan secara sadar mengambil keputusan untuk melihat masalah yang datang dan menyelesaikannya.
Membiasakan hal ini akan mengubah mekanisme pertahanan diri yang awalnya refleks menghindari dan membenci masalah menjadi refleks siap siaga menghadapi dan menyelesaikan masalah untuk membuk pintu menuju apa yang diharapkan dan dicita-citakan.
2. Mengamati setiap rasa yang hadir
Menghadapi masalah memang selalu disertai berbagai perasaan yang membuat tidak nyaman. Justru itulah yang perlu dikenali.
Cobalah mengenali setiap rasa dan respons tubuh terhadapnya. Misalkan, rasa takut membuat respons tubuh bersembunyi atau menghindar, rasa marah membuat respons tubuh mencaci maki, jantung berdegub lebih keras, rasa sedih membuat badan lemas, dada sesak, dan menangis.
Coba amati yang terjadi di tubuhmu, lalu lihat bahwa rasa itu hanya akan berjalan beberapa saat dengan akhirnya menurun dan mereda dengan sendirinya. Hal ini melatih memilih respons sikap ketika emosi tertentu hadir.
Advertisement
Cara Menghilangkan Pesimistis dalam Diri
3. Mengambil makna positif dari situasi atau hal yang membuat stress
Menyadari rasa yang hadir akan berlalu dengan sendirinya tidak cukup membuat di kemudian hari tidak hadir lagi. Satu-satunya cara yang bisa menguatkan kemampuan mengendalikan diri terhadap aliran perasaan adalah memaknai apa-apa yang terjadi dan dirasakan.
Cobalah melatih diri untuk memaknai dengan baik, mengartikan maksud dan tujuan dari situasi itu muncul, dan rasa itu hadir. Ingat kembali apa doa dan harapan yang selama ini kamu inginkan karena jalan menuju harapan kamu itu biasanya tentang latihan.
Misalnya, selama ini berdoa untuk menjadi orang yang terkenal, kamu bisa belajar memandang situasi yang sulit sebagai sebuah tantangan untuk bisa mengatasi masalah yang muncul jika menjadi orang terkenal, seperti dihujat orang, dinilai negatif, meski telah berbuat baik, dan lain-lain.
Ketika kita menghadapi situasi yang sama secara terus-menerus, orang yang optimis akan cenderung percaya diri dan bersikap gigih untuk terus maju, walau agak sulit gitu untuk mencapai kemajuan.
4. Menuliskan Pengalaman, Pencapaian, dan Kelebihan Diri
Ini merupakan satu di antara tips dan trik untuk menguatkan diri sendiri. Hasil tulisanmu tentang pengalaman beserta makannya, list pencapaian, dan kelebihan diri akan menjadi sahabat baikmu yang mengingatkanmu ketika sedang rendah diri, tidak percaya diri, dan bersedih.
Membaca hasil tulisanmu sendiri yang berenergi positif akan menambah optimismemu dan menghilangkan pesimistismu.
Cara Menghilangkan Pesimistis dalam Diri
5. Manajemen Prioritas
Adakalanya masalah terasa sangat berat dan sangat menguras energimu. Tidak selalu setiap masalah harus dihadapi saat itu juga.
Ada juga kondisi di mana kamu menyadari bahwa energimu sedang tidak cukup untuk menghadapi permasalahan yang ada dan kamu boleh menunda menghadapinya. Kamu boleh mendahulukan hal lainnya yang lebih penting.
Yang penting adalah niatkan bahwa sikap itu diambil bukan untuk menghindari, tetapi adalah untuk memilih memilah mana yang penting dan harus didahulukan.
6. Mencari dukungan sosial
Bisa jadi menghadapi masalah yang hadir seperti tidak ada habisnya membuat energi seperti menipis dan habis. Meminta pertolongan orang lain untuk mendukung dan membantu bisa kamu lakukan.
Kamu bisa mencari dukungan dengan orang yang kamu percaya, yang dekat, ataupun seorang profesional. Jadi, jangan biarkan dirimu tenggelam oleh pikiran-pikiran pesimismistmu, segera cari pertolongan jika kamu merasa tidak mampu menghadapi pesimismemu yang terus menenggelamkanmu pada rasa bersalah, sedih, kecewa, marah, atau bahkan rasa lelah dan stres berkepanjangan.
Â
Sumber:Â binus.ac.id
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement