Bola.com, Jakarta - Kemasan produk adalah wadah atau pembungkus fisik yang digunakan untuk mengemas dan melindungi produk yang akan dijual kepada konsumen.
Kemasan produk memiliki peran penting dalam pemasaran dan perlindungan suatu produk.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, pengertian dari kemasan adalah bungkus pelindung barang dagangan (niaga).
Pengemasan suatu produk dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang.
Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya. Tidak hanya itu, produsen juga menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.
Kemasan produk dapat berbentuk beragam, seperti botol, kotak, kantong, blister, dan banyak lagi, tergantung pada jenis produk yang dikemas dan strategi pemasaran perusahaan.
Kemasan yang baik tidak hanya melindungi produk, tetapi juga berkontribusi pada citra merek dan pengalaman konsumen secara keseluruhan.
Berikut ini fungsi kemasan produk, tujuan, jenis, syarat, hingga cara merancangnya, dilansir dari Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK Kelas XI terbitan Smkmutumalang.sch.id, Jumat (22/9/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fungsi Kemasan Produk
Fungsi Protektif
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan.
Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
Fungsi Promosional
Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun, kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional.
Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut:
1 Pelindung produk
Satu di antara fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan.
2. Memperkuat citra produk.
Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk.
3. Kombinasi dari keduanya, marketing dan logistik, di mana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengomunikasikannya.
Advertisement
Tujuan Kemasan Produk
1) Physical Production.
Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan, dan sebagainya.
2) Barrier Protection.
Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.
3) Containment or Agglomeration.
Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
4) Information Transmission.
Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
5) Reducing Theft.
Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian.
6) Convenience.
Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
7) Marketing.
Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.
Klasifikasi KemasanÂ
Berdasarkan Frekuensi Pemakaian
a. Kemasan sekali pakai (disposable).
b. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (multitrip).
c. Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi disposable).
Â
Berdasarkan Struktur Sistem Kemas
a. Kemasan primer
Kemasan primer yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan pangan.
b. Kemasan sekunder
Kemasan sekunder fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lain.
c. Kemasar tersier
Kemasan tersier yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer dan sekunder. Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama pengangkutan.Â
Â
Sifat Kekakuan Bahan Kemasan
a. Kemasan fleksibel
b. Kemasan kaku
c. Kemasan semi kaku atau semi fleksibel
Â
Berdasarkan Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan
a. Kemasan hermetis (tahan uap dan gas)
Kemasan hermetis yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga kemasan ini tidak dapat dimasuki oleh bakteri, ragi, dan debu.
Wadah-wadah yang biasanya digunakan untuk pengemasan secara hermetis adalah kaleng dan botol gelas.
b. Kemasan tahan cahaya
Kemasan tahan cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan.Â
c. Kemasan tahan suhu tinggi
Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi, dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.
Â
Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai (Perakitan)
a. Wadah siap pakai
Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contoh: botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
b. Wadah siap dirakit atau wadah lipatan
Wadah siap rakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
Advertisement
Jenis-Jenis Kemasan Produk
Jenis-jenis kemasan yang tersedia saat ini adalah:
1) Kemasan kertas
2) Kemasan gelas
3) Kemasan logam (kaleng)
4) Kemasan plastik
5) Komposit (kertas/plastik)
6) Edible Packaging (kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan)
7) Biodegradabale packaging (kemasan yang mampu didaur ulang secara alami oleh mikroba dalam tanah).
Syarat Kemasan Produk
Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan maka diperlukan beberapa pertimbangan agar dapat berfungsi dengan baik. Pertimbangan tersebut antara lain:
1. Tidak beracun
2. Bahan kemasan tidak mengganggu kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kandungan Pb (timbal) yang bersifat racun bagi manusia.
3. Harus cocok dengan bahan yang dikemas.
4. Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, jika salah memilih bahan kemasan maka akan merugikan.
5. Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin.
6. Di samping bahan kemasan tidak beracun dan produk yang dikemas tidak menunjukkan kerusakan karena adanya mikroba, bahan kemasan juga tidak boleh digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat-syarat kesehatan.
7. Dapat mencegah pemalsuan
8. Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus sehingga sulit untuk dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan akan mudah dikenali.
9. Kemudahan membuka dan menutup.
10. Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang mudah dibuka dan ditutup.
11. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk.
12. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman.
13. Kemudahan pembuangan kemasan bekas.
14. Pada umumya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk penanganannya.
15. Ukuran, bentuk, dan berat.
16. Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik dalam penyimpanan, transportasi, maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.
17. Penampilan dan pencetakan.
18. Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik, baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi. Hal ini terkait selera masyarakat.
Syarat Khusus
Selain syarat-syarat yang telah disampaikan di atas, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu diperhatikan. Misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis atau subtropis, kelembapannya, dan lain sebagainya.
Advertisement
Merancang Kemasan Produk
Merancang atau mendesain sebuah kemasan produk tergantung pada tingkat kreativitas dari desainernya. Beberapa hal tersebut antara lain:
a. Label harus mudah dimengerti
Label kemasan produk harus memuat kata-kata, kalimat, nama, logo dan gambar yang mudah dimengerti oleh konsumen.
b. Terdapat informasi yang relevan
Sebuah label harus memuat informasi yang relevan dan diperlukan. Ada beberapa hal yang wajib tercantum dalam sebuah label produk, antara lain:
1. Nama produk
2. Stempel atau Merk Dagang (Trade mark)
3. Komposisi bahan baku yang digunakan
4. Netto atau volume bersih
5. Nama produsen
6. Nama distributor
7. Nomor registrasi atau izin dari Dinas Kesehatan (Dinkes)
8. Logo halal
9. Kode produksi
10. Waktu kedaluwarsa
Model Kemasan Produk Kreatif
Model kemasan produk kreatif haruslah mendukung pemasaran sehingga calon konsumen mudah mengingat dengan produk dijual. Ada enam faktor yang berpengaruh dalam menentukan kemasan produk antara lain:
1) Warna (colour)
2) Bahan (material)
3) Bentuk (form)
4) Ukuran (size)
5) Logo (brand)
6) Topografi (text)
Â
Sumber: smkmutumalang.sch.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement