Bola.com, Jakarta - Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah luasan daratan untuk suatu aktivitas yang sesuai di wilayah tersebut dan juga dimanfaatkan untuk keperluan konservasi wilayah pantai.
Reklamasi dilakukan bilamana suatu wilayah sudah tererosi atau terabrasi cukup parah sehingga perlu dikembalikan seperti kondisi semula karena lahan tersebut mempunyai arti penting bagi negara.
Baca Juga
Advertisement
Reklamasi berasal dari kosakata dalam bahasa Inggris yaitu "to reclaim", yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak.
Lebih lanjut dijelaskan dalam Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, disebutkan arti "reclaim" sebagai menjadikan tanah (from the sea). Arti kata "reclamation" diterjemahkan sebagai pekerjaan memperoleh tanah.
Agar kamu makin paham, berikut penjelasan lebih lanjut tentang reklamasi, dikutip dari lamanĀ Pemkomedan dan Rumah, Senin (2/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tujuan Reklamasi
1. Perluasan Lahan
Tujuan utama dari dilakukannya reklamasi adalah untuk melakukan perluasan lahan. Hal ini positif, mengingat jumlah lahan yang ada sangat terbatas dan jumlah penduduk terus mengalami peningkatan secara pesat.
Lahan reklamasi yang baru bisa dimanfaatkan untuk menjadi kawasan hunian yang bisa menampung penduduk dalam jumlah yang lebih banyak.
2. Memperbaiki Kondisi Lahan yang Rusak oleh Laut
Banyak pesisir pantai yang mengalami kerusakan diakibatkan oleh gelombang laut yang besar. Reklamasi adalah satu di antara konsep terbaik yang bisa dilakukan supaya kondisi lahan pesisir pantai bisa diperbaiki sekaligus dilindungi agar tidak terjadi kerusakan lagi di kemudian hari.
3. Memberdayakan Kawasan Perairan yang Rusak
Kawasan perairan yang rusak sudah tidak bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. Pulau reklamasi yang baru bisa diberdayakan sebagai satu di antara kawasan ekonomi baru sehingga masyarakat bisa mencari penghasilan tambahan dengan cara membuka tempat usaha baru pada kawasan reklamasi.
4. Mencegah Terjadinya Erosi
Erosi pesisir pantai merupakan satu di antara masalah penting yang perlu diatasi dengan cepat.
Reklamasi memiliki tujuan untuk mencegah terjadinya erosi pada pesisir pantai dan membuat garis pantai baru yang sudah diperkuat sehingga pulau reklamasi tidak akan mudah rusak dan mengalami erosi serupa.
5. Mengurangi Banjir Pada Kawasan Dekat Pantai
Kawasan dekat pantai bisa mengalami kebanjiran yang diakibatkan oleh air pasang laut yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Reklamasi dilakukan untuk melindungi kawasan dekat pantai supaya bisa mengurangi dampak yang diakibatkan oleh banjir pasang air laut.
Advertisement
Dampak Reklamasi
1. Dampak Positif
Seperti yang sudah dijelaskan sedikit sebelumnya, dampak positif dilakukannya reklamasi pada sebuah kawasan adalah untuk membuka dan menciptakan lahan baru yang bisa dimanfaatkan menjadi kawasan hunian, tata wilayah, pengembangan pariwisata, dan lainnya.
Reklamasi juga bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dengan cara membuka kawasan khusus untuk melakukan jual beli seperti ruko, pusat perbelanjaan hingga restoran.
Dalam aspek lingkungan, reklamasi bisa mencegah terjadinya erosi berkepanjangan yang akan merubah garis pantai dan merusak kawasan lain yang berada di pesisirnya.
2. Dampak Negatif
Reklamasi adalah proses campur tangan manusia dan tidak langsung terbentuk secara alami oleh alam, tentu akan memiliki dampak negatif pada lingkungan, di antaranya seperti berikut ini:
- Kemungkinan terjadinya peningkatan polusi pada air.
- Terbukanya kawasan hunian baru secara otomatis bisa berpotensi untuk menambah pencemaran udara.
- Reklamasi yang dilakukan secara sembarangan bisa merusak ekosistem dan habitat laut.
- Apabila sistem pengaliran air laut tidak dilakukan secara sempurna maka bisa meningkatkan potensi banjir dan terjadinya genangan air berlebih di wilayah pesisir pantai.
Proses-Proses Reklamasi
1. Sistem Timbunan
Reklamasi dengan proses sistem timbunan merupakan satu di antara proses yang paling mudah dan paling umum untuk dilakukan.
Proses ini dilakukan dengan cara menimbun area yang sudah disiapkan pada kawasan perairan dengan menggunakan tanah dan pasir hingga tercipta sebuah lahan baru di atas permukaan air.
Proses ini membutuhkan pembuatan tanggul terlebih dahulu sebelum melakukan pengurukan tanah. Tanggul tersebut akan membatasi air laut supaya tidak mengganggu proses pengerjaan reklamasi yang sedang berlangsung.
2. Sistem Polder
Sistem reklamasi yang selanjutnya adalah dengan menggunakan sistem polder. Sistem ini dilakukan dengan cara membuang air pada daerah yang sudah ditentukan dengan menggunakan pompa air berkekuatan tinggi.
Proses pompa tersebut dilakukan bersamaan dengan pembuatan tanggul kedap air supaya air laut tidak masuk kembali ke tanah yang sudah mengering.
3. Sistem Kombinasi Polder dan Timbunan
Sistem kombinasi polder dan timbunan merupakan sistem reklamasi yang paling cepat dan efisien untuk dilakukan. Sistem ini dilangsungkan dengan cara menggabungkan dua sistem berbeda untuk menghasilkan proses reklamasi yang jauh lebih cepat.
Kekurangan dari sistem ini adalah membutuhkan sumber daya manusia dan peralatan yang lebih banyak.
4. Sistem Drainase
Sistem reklamasi yang paling terakhir dan cukup jarang dilakukan adalah sistem drainase. Sistem ini dilakukan pada kawasan pesisir pantai yang memiliki ketinggian rendah dibandingkan dengan kawasan sekitarnya.
Kawasan yang rendah tersebut akan ditinggikan dengan menggunakan tanah dan pasir supaya bisa menjadi lebih tinggi atau sejajar dengan permukaan pesisir pantai lainnya.
Ā
Sumber: Pemkomedan, Rumah
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement