Bola.com, Hangzhou - PBSI mengalihkan fokus ke nomor perorangan setelah tim beregu putra dan putri Indonesia tersingkir pada Asian Games 2022. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, menyebut tugas pertama dari pihaknya adalah mengembalikan semangat juang para pemain.
Tim bulutangkis beregu putra dan putri Indonesia gugur pada perempat final Asian Games 2022. Tim putra kalah 1-3 dari Korea Selatan, sedangkan putri kalah 0-3 dari China.
Advertisement
Meski demikian, perjuangan tim bulutangkis Indonesia di Asian Games 2022 belum sepenuhnya berakhir. Masih ada nomor perorangan Asian Games yang bakal dipertandingkan mulai tanggal 2-7 Oktober mendatang di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China.
"Masih ada nomor perorangan yang akan dipertandingkan. Fokus saya dan tim pelatih sekarang bagaimana mengembalikan dulu mood, semangat, dan kepercayaan diri mereka. Kami mau mereka jangan terlalu lama down-nya, bangkit, dan kembali siap," kata Rionny Mainaky.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Siap Tancap Gas
Para atlet hanya punya waktu dua hari untuk mempersiapkan diri turun pada nomor perorangan Asian Games 2022. Menurut Rionny Mainaky, setelah mental para pemain sudah kembali maka mereka akan langsung tancap gas persiapan.
"Di sisa dua hari ini, kami akan maksimalkan latihan. Membenahi teknis maupun non teknis," ujar Rionny.
"Terutama yang tadi bagaimana mengatasi kelengahan, ragu-ragu yang tiba-tiba muncul karena beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Mencari solusi bagaimana bisa cepat kembali fokus dan yakinnya," jelas Rionny.
Advertisement
Jadikan Pelajaran
Rionny Mainaky juga meminta, para pemain tim beregu putra dan putri Indonesia tak berlarut-larut dalam kekecewaan. Apalagi mereka akan turun pada nomor perorangan pada Asian Games 2022.
Rionny Mainaky meminta, agar kekalahan ini dijadikan pelajaran dan motivasi. Sehingga pada nomor perorangan bisa meraih hasil yang lebih baik lagi.
"Pastinya kami tidak puas dengan hasil ini. Akan tetapi, saya langsung meminta anak-anak untuk menjadikan ini sebagai pelajaran besar dan motivasi agar tidak terulang di nomor perorangan nanti," tegas Rionny Mainaky.
Lawan Lebih Pengalaman
Untuk tim beregu putri Indonesia, Rionny Mainaky menyebut lawan yang dihadapi lebih berpengalaman. Sehingga tak ada yang mampu meraih kemenangan pada Asian Games 2022.
"Gregoria memang beban terlalu berat kalau saya lihat jadi kurang bisa bermain lepas. Dia juga merasa tidak puas dengan penampilannya," ucap Rionny.
"Untuk Apri/Fadia dan Putri, mereka sudah berjuang. Walau kalah, akan tetapi ini harus menjadi keyakinan sebenarnya kemampuan mereka sudah seimbang, sudah satu level. Hanya kalah pengalaman," jelas Rionny.
Advertisement
Evaluasi Beragam
Sementara itu, tim beregu putra Indonesia disebut memiliki kelengahan dan bermain kurang yakin. Itulah yang dianggap Rionny sebagai faktor penyebab kekalahan pada Asian Games 2022.
"Di beregu putra start kita sudah baik. Anthony bisa mengatasi tekanan di partai pertama. Fajar/Rian juga bermain apik di pembuka laga, sayang memang di gim kedua ada kesempatan-kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan tapi malah terlalu terburu-buru," ucap Rionny.
"Bila mengambil peluang skor 2-0 terlebih dahulu, mungkin ceritanya bakal berbeda. Begitu juga dengan Leo/Daniel. Setelah unggul jauh, mereka malah memberi angin untuk lawan padahal lawan bermain tanpa beban. Kelengahan itu akhirnya membuat mainnya kurang yakin dan ragu-ragu," ujar Rionny.