Bola.com, Jakarta - Alektorophobia adalah satu di antara jenis fobia yang unik, yakni fobia terhadap ayam. Orang-orang yang mengalami kondisi ini merasa panik dan cemas berlebih saat berhadapan dengan ayam, baik yang masih hidup maupun sudah diolah.
Penyebab pasti dari alektorophobia masih belum diketahui dengan pasti. Namun, kondisi tersebut kemungkinan besar berkaitan dengan pengalaman traumatis di masa lampau yang berhubungan dengan ayam.
Baca Juga
Advertisement
Contoh pengalaman tarumatis adalah waktu kecil pernah dikejar-kejar ayam hingga terjatuh dan terluka parah. Atau, karena mendengar ada orang sekitar yang takut juga dengan ayam sehingga ikut terpengaruh.
Faktor genetik juga dapat berperan dalam menyebabkan fobia ayam. Hal ini berarti jika terdapat riwayat keluarga dengan fobia ayam atau sejenisnya, kamu berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
Selain itu, faktor lingkungan ikut memengaruhi besarnya risiko fobia ayam. Dengan kata lain, jika orang-orang di sekitar takut dengan ayam, kamu punya risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hal demikian.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang alextorophobia, disadur dari Klikdokter, Selasa (3/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala Fobia Ayam
Gejala fobia bisa bervariasi pada setiap orang. Pada beberapa kasus, fobia hanya dapat menyebabkan perasaan takut atau tidak nyaman saat terpapar objek yang dianggap menakutkan.
Dalam sebagian kasus lainnya, fobia juga bisa mencetuskan gejala yang melibatkan serangan panik dengan derajat parah.
Apabila kamu merasakan gejala fobia, baik akibat ayam atau hewan lainnya, sebaiknya segera konsultasikan lebih lanjut kepada tenaga profesional untuk penanganan lebih lanjut.
Advertisement
Cara Mengatasi Fobia Ayam
Fobia terhadap ayam dapat diatasi dengan terapi paparan langsung atau exposure therapy.
Ilmuwan meneliti seorang mahasiswi berusia 18 tahun dengan keluhan rasa takut berlebih terhadap ayam. Wanita tersebut diberikan exposure therapy menggunakan bantuan virtual reality (VR).
Terapi tersebut dikombinasikan dengan alat bantu audio visual yang berhubungan dengan ayam. Langkah akhir dari terapi adalah memaparkan penderita dengan ayam secara langsung.
Setelah serentetan terapi yang diawasi langsung oleh tenaga profesional, penderita dapat terbebas sepenuhnya dari rasa takut terhadap ayam.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 21/9/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.