Bola.com, Jakarta - Soft skill adalah satu di antara keahlian yang harus dikembangkan di dalam kehidupan ataupun dalam dunia kerja.
Soft skill berbeda dengan hard skill. Kemampuan ini lebih cenderung kepada keterampilan sosial, komunikasi, kecerdasan sosial, dan lain-lain.
Baca Juga
Advertisement
Soft skill didefinisikan sebagai atribut serta ciri kepribadian seseorang yang dapat memengaruhi hubungan interpersonal dalam lingkungan pekerjaan.
Perusahaan tidak selalu mencantumkan kebutuhan soft skill pada lowongan pekerjaan, kecuali untuk pekerjaan tertentu. Soft skill tidak bisa dipelajari dengan mendalami sebuah materi karena berkaitan erat dengan empati dan juga kecerdasan emosional.
Agar makin paham, kamu bisa mencermati dan mempelajari contoh-contoh soft skill.
Berikut contoh soft skill, dilansir dari laman Glints dan Greatnusa, Rabu (4/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Soft Skill
1. Berpikir Kritis
Apa pun profesinya, perusahaan menginginkan kandidat yang bisa menganalisis situasi dan membuat keputusan cermat. Baik bekerja dengan data, memperbaiki sistem pemanas rumah, atau mengajar murid, kamu harus memahami problem yang ada, berpikir kritis, dan mencari solusi.
Berpikir kritis memiliki banyak bagian di antaranya:
- Kreativitas
- Bakat seni
- Keinginan untuk belajar
- Observasi kritis
- Adaptasi
- Fleksibilitas
- Inovasi
- Berpikir logis
- Bakat desain
- Riset
- Edukasi nilai
- Pemecahan masalah
- Toleransi terhadap perubahan dan perbedaan
- Berpikir "out of the box"
- Akal
2. Mampu Beradaptasi
Ketika hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan yang diperkirakan, kamu harus mampu beradaptasi dengan situasi. Lingkungan kerja itu selalu berubah—terus-menerus berganti tren.
Perusahaan akan lebih nyaman dengan pegawai yang bisa menerapkan adaptasi terhadap perubahan dan proaktif dalam belajar cara mengatasinya, seperti menghadiri sesi pelatihan dan melakukan riset sendiri.
Jadi, tetaplah positif ketika ada perubahan dan terimalah ketimbang menolaknya. Ajak pula rekan-rekan untuk mempelajari keahlian ini. Pegawai yang bisa bekerja dengan adaptasi yang baik sangat bernilai di mata perusahaan.
Berikut karakteristik dari kemampuan beradaptasi yang efektif:
- Disiplin
- Fleksibilitas
- Analisis
- Ketenangan
- Rasa penasaran
- Fokus
- Pemikiran terbuka
- Menangani permintaan yang tidak terduga
- Membuat keputusan
- Positif dan optimistis
- Kesabaran
- Percaya diri
- Manajemen diri
- Motivasi diri
- Organisasi
Advertisement
Contoh Soft Skill
3. Kepemimpinan
Satu di antara dari macam macam soft skill berikutnya adalah kepemimpinan. Tidak semua pekerjaan membuka lowongan untuk posisi pimpinan, tetapi setiap perusahaan ingin tahu kemampuan kandidat dalam membuat keputusan serta mengelola situasi dan manusia.
Jadi, kemampuan untuk lolos dari situasi sulit dan memecahkannya benar-benar menjanjikan di mata perusahaan. Namun, apa yang membuat seseorang disebut memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin?
Seorang pemimpin setidaknya harus memiliki kemampuan komunikasi yang luar biasa serta dapat mengambil keputusan ketika dibutuhkan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah soft skills yang dibutuhkan untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang baik:
- Manajemen konflik
- Resolusi konflik
- Membuat kesepakatan
- Membuat keputusan
- Menginspirasi orang lain
- Memberikan masukan yang jelas
- Penyelesaian sengketa
- Fasilitasi
- Membimbing
- Memotivasi
- Mengawasi
- Manajemen bakat
- Manajemen pertemuan
- Mengelola tim remote
- Mengelola obrolan rumit
- Manajemen proyek
- Delegasi
- Pengambilan keputusan
4. Sikap Positif
Perusahaan akan mengincar kandidat yang membawa sikap positif dalam lingkungan kerja. Mereka ingin pegawai yang ramah dengan sesama, bersemangat dalam pekerjaan, dan memberikan kesan yang menyenangkan.
Kemampuan untuk tetap positif, terutama di lingkungan dengan tingkat stres tinggi dan serba cepat, sangatlah penting. Berikut beberapa sikap positif yang perlu ditanamkan dan diasah:
- Semangat
- Kejujuran
- Rasa hormat
- Kesabaran
- Keramahan
- Antusiasme
- Kehormatan
- Kejenakaan
- Kepercayaan diri
- Kesopanan
- Kerja sama
5. Kerja Tim
Siapa pun manajer perekrutnya, mereka pasti mencari kandidat yang memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik.
Baik rutin melakukan proyek tim atau hanya menghadiri beberapa pertemuan departemen, kamu harus bisa bekerja secara efektif dengan orang-orang di lingkungan kerja. Kerja sama wajib dijunjung, walaupun jarang bertemu orang lain secara langsung.
Beberapa kemampuan yang berhubungan dengan kerja sama, antara lain:
- Menerima masukan
- Kolaborasi
- Layanan pelanggan
- Kesadaran akan disabilitas
- Kesadaran akan keanekaragaman
- Menghadapi situasi rumit
- Menghadapi politik di lingkungan kantor
- Empati
- Pengaruh
- Keahlian interpersonal
- Keterampilan menjual
- Kesadaran diri
- Penjaringan
- Persuasi
- Kompetensi intelektual
- Menghadapi kepribadian yang rumit
- Mempertahankan hubungan interpersonal
- Kecerdasan emosional
- Membangun tim
- Kemampuan sosial
Contoh Soft Skill
6. Kemampuan Komunikasi
Seberapa baik kemampuanmu dalam berkomunikasi? Kemampuan berkomunikasi penting untuk segala profesi. Itu karena kamu akan selalu butuh berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungan kerja, baik klien, rekan, pelanggan, anggota tim, maupun vendor.
Selain itu, kemampuan berbicara dengan sopan dan jelas secara tatap muka langsung, lewat telepon, atau melalui tulisan juga diperlukan.
Orang yang pandai berkomunikasi juga harus bisa menjadi pendengar yang baik. Perusahaan tentu menginginkan pegawai yang tidak hanya mampu mengomunikasikan ide mereka, tetapi juga mendengarkan orang lain dengan empati yang tinggi. Ditambah lagi, keterampilan mendengar penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan layanan pelanggan.
Macam-macam keahlian komunikasi, antara lain:
- Mendengar
- Komunikasi nonverbal
- Presentasi
- Persuasi
- Negosiasi
- Public speaking
- Membaca bahasa tubuh
- Keterampilan sosial
- Kemampuan menulis
- Penulisan proposal dan laporan
- Komunikasi visual
- Komunikasi verbal
- Bercerita
7. Etos Kerja
Pemilik etos kerja yang baik sangat dicari oleh banyak perusahaan. Orang-orang seperti ini menyelesaikan tugas sesuai tenggat, kerja tepat waktu, dan mampu menjaga fokus dan keteraturan. Hal ini berarti mereka pandai menyeimbangkan waktu dan pekerjaan. Terlebih, ketika bekerja secara independen, seseorang dengan etos kerja unggul akan mematuhi instruksi.
Berikut jenis-jenis keahlian yang terkait etos kerja, yakni:
- Daya saing
- Etika bisnis
- Perhatian
- Keteguhan
- Dedikasi
- Motivasi
- Patuh tenggat
- Multitugas
- Organisasi
- Independen
- Mengikuti arahan
- Bisa bekerja dibawah tekanan
- Penjadwalan
- Berorientasi pada hasil
- Perencanaan strategis
- Keandalan
- Gigih
- Tekun
- Tangguh
Sumber: Glints, Greatnusa
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement