Bola.com, Jakarta - Saat ini, dunia kuliner sudah berkembang pesat dan berubah menjadi industri yang menjanjikan. Industri kuliner berawal dari adanya keinginan pemenuhan satu di antara kebutuhan pokok manusia, yaitu makan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kuliner berhubungan dengan kegiatan masak-memasak. Oleh karena itu, secara umum, industri kuliner berkaitan dengan kegiatan pengolahan makanan.
Baca Juga
Advertisement
Ruang lingkup industri kuliner meliputi seluruh kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan makanan. Industri kuliner merupakan sektor yang berpotensi untuk berkembang.
Industri kuliner merupakan sektor bisnis yang luas dan beragam. Usaha di bidang kuliner sangat banyak jenisnya. Apa saja jenis-jenis bisnis di bidang kuliner?
Berikut ini jenis-jenis bisnis di industri kuliner yang perlu diketahui, dilansir dari Buku Dasar-Dasar Kuliner SMK/MAK Kelas X terbitan Kemdikbud, Rabu (4/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Restoran (Restaurant)
Restoran merupakan usaha menyiapkan dan menyajikan makanan serta minuman kepada pelanggan. Restoran menyediakan tempat bagi orang duduk dan makan makanan yang dimasak serta disajikan di tempat dengan harga yang telah ditentukan.
Restoran juga terkadang melayani pembeli yang menginginkan makanannya untuk dibawa pulang (take away). Restoran memiliki beberapa jenis seperti berikut:
Fine Dining Restaurant
Fine dining restaurant merupakan restoran yang memberikan pelayanan lengkap dengan makanan spesifik.
Casual Restaurant
Casual Restaurant merupakan restoran yang menjual produknya dengan harga rata-rata, dengan suasana yang casual. Suasana casual berarti suasana yang tidak terlalu resmi.
Fast Food Restaurant
Mengedepankan pelayanan makanan dan minuman yang cepat adalah ciri khas restoran ini. Dekorasi ruangannya santai, peralatan makan simpel, tetapi tetap bersih dan rapi.
Ethnic Restaurant
Ethnic restaurant merupakan restoran khusus yang menjual makanan khusus suatu daerah atau negara tertentu, contohnya restoran khusus makanan India dan restoran khusus makanan Bali.
Advertisement
Kafe (Café)
Kafe disebut juga kedai kopi. Pada awalnya tempat-tempat ini hanya menyajikan kopi. Seiring perkembangan zaman, kafe juga menjual makanan, tetapi dalam macam yang terbatas.
Minuman kopi yang dijual di kafe sangat bervariasi, yaitu kopi-kopi yang diseduh manual ataupun menggunakan mesin espreso.
Selain minuman kopi, kafe terkadang menyediakan minuman nonkopi untuk pelanggan-pelanggan yang tidak ingin membeli kopi.
Kafe memiliki suasana tidak formal. Di Indonesia, mayoritas pelanggan yang datang ke kafe berusia remaja atau dewasa.
Mereka membutuhkan tempat santai untuk mengobrol, mengerjakan tugas sekolah/kuliah, atau melakukan pekerjaan tertentu bagi para pekerja lepas (freelancer).
Toko Roti atau Bakeri
Bakeri adalah tempat usaha kuliner yang produk utamanya adalah kue dan roti. Sebagai contoh roti tawar, roti manis, croissant, aneka danish pastry, dan aneka cake. Selain kue dan roti kontinental, beberapa toko roti menjual kue-kue tradisional Indonesia.
Pada umumnya toko roti juga menerima pesanan kue sesuai permintaan pelanggan, seperti kue ulang tahun dengan desain tertentu.
Dalam membuat produk, ada bakeri yang memiliki ruang khusus untuk memproduksi makanan. Meskipun demikian, ada juga bakeri dengan ruang produksi dan tempat berjualannya berada di tempat yang sama.
Kue dan roti yang dijual di bakeri memiliki rentang harga berbeda. Makin bagus kualitas produk, harganya akan makin mahal.
Advertisement
Katering (Catering)
Jenis usaha kuliner ini hanya memasak makanan ketika ada pesanan. Pilihan menu dan harga yang ditawarkan katering bervariasi. Bahkan, banyak katering dapat menyediakan makanan sesuai anggaran pelanggan.
Dalam menjalankan usahanya, ada katering harian yang menyediakan kebutuhan makan pelanggan setiap hari pada periode tertentu. Katering harian menyediakan menu berbeda-beda setiap harinya untuk pelanggan yang relatif sama.
Sebagai contoh, katering menyediakan makan siang peserta didik di sekolah atau di institusi tertentu. Ada juga katering yang hanya menerima pesanan untuk acara khusus, seperti pernikahan dan khitanan.
Jenis katering tersebut tidak melayani penyediaan makanan harian. Meskipun demikian, ada juga katering yang melayani kedua jasa tersebut secara beriringan.
Konter Makanan Kaki Lima (Street Food Counter)
Makanan yang dijual di pinggir jalan atau biasa disebut kaki lima kadang dianggap sebelah mata. Meskipun demikian, konter makanan kaki lima (street food counter) juga dapat memberikan pelayanan makanan atau minuman kepada pelanggan dengan kualitas yang baik mengikuti standar keamanan pangan.
Selain menjual makanan kekinian, banyak konter makanan kaki lima yang menjual makanan tradisional. Penjual makanan tradisional ini kadang dijumpai di area pasar tradisional.
Berbagai jenis makanan tradisional yang dijual antara lain kue lumpur, barongko, onde-onde, dan kue bingka.
Advertisement
Usaha Makanan Setengah Jadi (Semi-Finished Food)
Makanan setengah jadi merupakan makanan yang perlu diolah lebih lanjut sebelum dapat disajikan.
Contoh makanan setengah jadi antara lain sosis, bakso, dan daging asap. Saat ini makanan setengah jadi memiliki banyak peminat karena dianggap lebih praktis.
Usaha makanan setengah jadi pun dapat dilakukan dengan membuka toko atau menjualnya secara daring (online).
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.