Bola.com, Hangzhou - Perjuangan atlet panjat tebing asal Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi, untuk mengukir prestasi memang sangat luar biasa. Pada 2023 menjadi tahun terbaik untuk Desak Rita.
Setelah berhasil meraih medali emas di IFSC World Climbing Championship 2023 di Swiss dan memastikan lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Desak Rita berhasil meraih medali emas di Asian Games 2022, Hangzhou.
Advertisement
Ia berhasil mengalahkan atlet China, Lijuan Deng, pada final speed putri di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Centre, Shaoxing Selasa (4/10/2023) malam WIB. Desak Rita berhasil meraih catatan waktu 6,364 detik.
Pada kualifikasi, Desak Rita juga menorehkan rekor speed putri Asian Games dengan catatan waktu 6,60 detik. Dari video pertandingan, Desak Rita begitu tenang saat menghadapi pemanjat tebing tuan rumah di final.
Dihubungi Bola.com, Desak Rita mengaku apa yang sudah dicapainya saat ini adalah keinginan yang sudah berhasil diwujudkan.
"Ini salah satu puncak keinginan dalam karier profesional saya di panjat tebing. Selama ini saya sudah bekerja keras sedemikian rupa untuk bisa meraih hasil terbaik," terang Desak Rita.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dipersembahkan untuk Indonesia
Pemanjat tebing asal Buleleng, Bali tersebut tidak kena mental, karena melawan atlet panjat tebing tuan rumah. "Saya tidak mau pikirkan itu. Saya hanya fokus kepada diri sendiri saja. Bagaimana saya memanjat lebih cepat dari lawan. Itu saja," tegasnya.
Emas yang diraihnya kali ini menurut Desak Rita dipersembahkan khusus untuk Indonesia, keluarganya, dan PB FPTI yang sudah membantunya hingga meraih medali emas keenam untuk Indonesia di Asian Games 2022.
Menariknya, apa yang diraih Desak Rita sekarang bukan Akhir. Namun awal untuk menjadi lebih baik lagi. Target Desak Rita selanjutnya adalah bisa memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri.
Rekor tersebut berhasil dibukukannya saat IFSC World Climbing Championship 2023. Desak Rita mampu meraih 6,24 detik saat itu.
"Astungkara saya bisa pecahkan rekor saya jadi 5,99 detik. Ada target di Olimpiade nanti," bebernya. Bukan tidak mungkin dengan kemampuan saat ini, Desak Rita berhasil meraih medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Paris.
Advertisement
Sejajar dengan Atlet Bali Lainnya
Apa yang dicapai Desak Rita saat ini, membuatnya sejajar atau bahkan lebih baik dibandingkan atlet Bali lainnya di Asian Games. Di Asian Games tradisi medali dari atlet Bali tidak putus.
Sebelumnya ada Pino Bahari yang berhasil meraih medali emas di cabor tinju Asian Games 1990. I Gusti Made Oka Sulaksana dua kali merebut emas dari cabor selancar angin Asian Games, tepatnya pada 1998 dan 2002.
Bahkan meskipun usianya sudah menginjak lebih dari 50 tahun, Oka Sulaksana masih tercatat sebagai atlet aktif dan sedang berjuang lolos ke PON XXI/2024, Sumut-Aceh.
Pada Asian Games 2014, ada Maria Natalia Londa yang sukses merebut medali emas di nomor lompat jauh. Sayangnya di Asian Games 2018 dan 2022, Maria Londa gagal meraih medali.
Terakhir adalah Komang Harik Adi Putra serta Sang Ayu Sidan/Ni Made Dwiyanti yang mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di cabor pencak silat Asian Games 2018, Jakarta-Palembang.