Bola.com, Jakarta - Sutradara adalah satu di antara bagian penting dalam pembuatan sebuah film. Sutradara adalah seseorang yang menentukan visi kreatif sebuah film.
Sutradara memiliki kontrol terhadap pilihan-pilihan kreatif, mulai keaktoran, tata visual, suara, sampai musik.
Baca Juga
Advertisement
Itulah mengapa sutradara film tidak hanya dituntut memiliki pemahaman yang mumpuni terhadap aspek-aspek teknis, tetapi juga karakter yang kuat sebagai seorang pemimpin.
Tidak hanya itu, sutradara juga harus memiliki ikatan personal yang kuat pada sebuah cerita karena hanya dengan begitu ia mampu menceritakan sebuah cerita dalam level emosi yang mendalam.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang sutradara, dilansir dari lamanĀ Studioantelope, Kamis (5/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tugas Sutradara dalam Tahap Praproduksi
Pra-produksi adalah tahap dalam pembuatan film di mana naskah yang telah rampung, di-breakdown untuk berbagai macam kepentingan seperti budgeting (penganggaran), scheduling (penjadwalan), sampai categorizationĀ (pengategorian).
Pada tahapan ini sutradara adalah orang pertama yang bergabung ke sebuah proyek setelah produser dan penulis naskah. Setelah masuk ke proyek, berikut yang harus dilakukan sutradara:
Mengembangkan Skenario bersama Penulis
Ada dua tipe sutradara, yakni sutradara independen dan sutradara for hire. Keduanya punya cara bekerja yang berbeda.
Sutradara independen biasanya bekerja di luar sistem studio dan mengembangkan ceritanya sendiri bersama produser yang percaya dengan visinya. Sementara, sutradara for hire adalah sutradara yang diperkerjakan oleh studio atau production house untuk mengeksekusi cerita yang sudah ada.
Meski alur kerjanya gak berbeda, keduanya biasanya akan bekerja dekat dengan penulis untuk memberi masukan skenario di tahap pengembangan cerita.
Membentuk Tim
Setelah sutradara bergabung, hal berikut yang ia lakukan adalah membentuk tim. Sutradara akan menunjuk kepala masing-masing departemen seperti:
- asisten sutradara pertama
- penata kamera
- penata artistik
- penata suara
- penata peran
- penata rias
- penata busana
- penata musik
- sampai penyunting gambar.
Membuat Director's Treatment
Directorās treatment adalah pemaparan intensi dan visi seorang sutradara terhadap sebuah cerita. Lewat pemaparan ini, sutradara dapat mengomunikasikan apa yang ia inginkan kepada rekan-rekan kru dan teknisi.
Setelah sutradara memaparkannya, rekan-rekan kru mulai bergerak sesuai visi yang diinginkan sutradara.
Casting
Biasanya proses pemilihan pemeran utama sudah dimulai ketika naskah masih ditulis. Namun, dalam banyak kasus juga, proses ini dimulai ketika sutradara masuk ke sebuah proyek.
Biasanya sutradara akan terlibat langsung memilih pemeran utama dan pendukung. Sementara untuk peran-peran yang lebih kecil, sutradara mendelegasikan tugasnya kepada penata peran (casting director), dengan persetujuan akhir dari sang sutradara.
Berlatih Bersama Aktor
Setelah aktor terpilih, sutradara mulai berlatih bersama para aktor. Biasanya proses dimulai dengan membedah skenario bersama-sama. Proses ini bertujuan agar sutradara dan para pemeran memiliki pemahaman yang sama dari setiap adegan dan baris dialog yang diucapkan.
Setelah itu, sutradara akan berlatih bersama aktor mempraktikkan setiap adegan yang ada di dalam skenario. Proses ini tak jauh berbeda dengan proses latihan pementasan teater.
Advertisement
Tugas Sutradara dalam Tahap Produksi
Tahap produksi adalah tahap di mana skenario diterjemahkan menjadi gambar dan suara, atau lebih dikenal dengan proses syuting.
Di sini sutradara bertugas memimpin semua lini, mulai aktor sampai kru dan teknisi, dalam mengerjakan tugas masing-masing. Berikut perinciannya:
Memandu Aktor
Setelah berlatih bersama aktor, sekarang adalah di mana proses pembuatan film sesungguhnya terjadi.
Sutradara bertugas memberikan informasi, mengarahkan, mengatur, memberikan catatan, dan memimpin para aktor agar dapat memerankan karakter masing-masing sebaik mungkin.
Memastikan Kru Menjalankan Tugasnya
Setelah proses pra-produksi, yang di Indonesia umumnya berlangsung 1-3 bulan (tergantung kesulitan), kru mulai bergerak mengimplementasikan semua yang telah dipersiapkan.
Penata artistik membangun set dan menyiapkan properti, penata kamera merekam gambar dengan kameranya, dan seterusnya. Tugas sutradara adalah memastikan mereka menjalankan fungsi dan peran masing-masing.
Pemimpin dan Rekan Diskusi
Tidak ada proses syuting yang tanpa masalah. Setiap hari sutradara akan berhadapan dengan masalah-masalah teknis yang ada di lapangan. Kadang masalahnya kecil, tak jarang pula masalahnya cukup besar.
MakaĀ itu, sutradara harus bisa menjadi rekan diskusi dan pemecah masalah yang baik untuk semua pihak.
Tugas Sutradara dalam Tahap Pascaproduksi
Setelah proses syuting selesai, semua hasil syuting akan dibawa ke rumah pascaproduksi (post-house). Penyunting gambar atau editor akan mulai memilih hasil syuting untuk kemudian dirangkai mengikuti skenario.
Di tahap ini, tugas sutradara belum selesai. Berikut tugas sutradara selama tahap pascaproduksi berlangsung:
Memberikan Pendapat Pada Hasil Editing
Biasanya editor bekerja tanpa arahan sutradara terlebih dahulu. Tujuannya agar editor bisa bekerja secara jernih tanpa intervensi sutradara.
Setelah potongan kasar (rough cut) selesai, editor akan memperlihatkannya kepada sutradara. Selanjutnya sutradara menonton hasilnya, ia akan memberikan pendapat dan masukan pada editor sesuai visinya.
Setelah proses, yang biasanya memakan waktu 1-3 bulan ini, gambar akan dinyatakan dikunci (picture lock). Setelah picture lock, susunan cerita sudah tidak bisa diubah lagi.
Film dinyatakan picture lock ketika sutradara dan produser telah memberikan persetujuan final.
Memberikan Pendapat pada Teknisi Lain
Setelah picture lock, hasil editing akan dibawa ke teknisi warna dan suara. Pada tahap ini sutradara bersama penata kamera dan pewarna (colorist) akan mendiskusikan warna seperti apa yang tepat untuk filmnya.
Begitu pula dengan tata suara dan musik, sutradara diminta memberikan masukan agar polesan akhirnya makin maksimal.
Ā
Sumber:Ā Studioantelope
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement