Bola.com, Jakarta - Kompromi adalah metode untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki berbagai macam bentuk, antara lain seperti tawar-menawar, musyawarah, konsensus, pakta, kontrak, dan sebagainya.
Dalam kompromi, masing-masing pihak terlibat dalam pembicaraan dan mengurangi tuntutan masing-masing agar mencapai kesepakatan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, kompromi adalah persetujuan dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan (tentang persengketaan.
Dalam bahasa Inggris, kompromi memiliki padanan kata, yakni "compromise."
Menurut Cambridge Dictionary, kompromi adalah kesepakatan dalam argumen di mana orang-orang yang terlibat mengurangi tuntutan mereka atau mengubah pendapat mereka untuk setuju.
Sementara menurut Merriam-Webster, kompromi adalah penyelesaian perbedaan melalui arbitrase atau dengan persetujuan yang dicapai dengan konsesi bersama.
Agar makin paham, berikut penjelasan lebih lanjut tentang kompromi, disadur dari Liputan6, Kamis (5/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Kompromi
Kontrak dan tawar-menawar merupakan contoh dari contoh dari kompromi. Selain itu masih ada banyak lagi jenis kompromi di berbagai kehidupan, termasuk kehidupan rumah tangga maupun kehidupan bernegara.
Namun, berdasarkan cara untuk mencapai kesepakatannya, kompromi adalah cara mencapai kesepakatan yang dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni konsensus, konfrontasi, dan kompromi distributif.
Konsensus
Konsensus merupakan jenis kompromi di mana pihak-pihak yang terlibat konflik dipertemukan di suatu tempat untuk berbicara mencari penyelesaian terbaik atas masalah yang ada. Dalam konsensus, kesepakatan tidak hanya didasarkan pada satu pihak saja.
Konfrontasi
Konfrontasi merupakan jenis kompromi di mana pihak yang terlibat bertemu dengan cara tatap muka. Dalam pertemuan itu kedua belah pihak langsung menyampaikan pendapat dan tuntutannya. Kemudian masing-masing pihak akan mencoba untuk mengurangi tuntutan mereka untuk mencapai kesepakatan.
Kompromi Distributif
Kompromi distributif merupakan jenis kompromi di mana pihak-pihak yang terlibat berdiskusi tentang penyelesaian masalah. Biasanya, menggunakan cara berupa membagi beberapa keuntungan dan kerugian yang dialami oleh kedua belah pihak.
Advertisement
Ciri-Ciri dan Manfaat Kompromi
Kompromi adalah satu di antara metode penyelesaian masalah secara damai. Sebagai cara penyelesaian masalah secara damai, kompromi tentunya dipilih karena memiliki berbagai manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat. Adapun manfaat kompromi antara lain adalah sebagai berikut:
a. Menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan korban jiwa atau kerugian yang lebih besar.
b. Mencegah pertentangan yang berkelanjutan antara dua belah pihak.
c. Menyelesaikan konflik dengan dasar kekeluargaan.
d. Menuntaskan permasalahan dengan solusi yang tidak merugikan dua belah pihak.
e. Meredakan konflik.
Adapun ciri-ciri kompromi antara lain sebagai berikut:
a. Kedudukan kedua belah pihak yang terlibat dalam kompromi adalah sama.
b. Bersifat kekeluargaan dalam upaya mencapai kesepakatan bersama.
c. Dapat dilakukan dengan keadaan kepala dingin alias secara sabar dan tenang.
d. Mengutamakan langkah diskusi dalam proses pemecahan permasalahannya demi mendapatkan solusi terbaik.
e. Dilakukan supaya mengurangi atau bahkan tanpa menimbulkan tuntutan secara hukum.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Mabruri Pudyas Salim, Editor: Rizky Mandasari. Published: 3/1/2023)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.