Sukses


7 Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan yang Bisa Jadi Bahan Renungan

Bola.com, Jakarta - Allah Swt., memerintahkan umat muslim untuk berkompetisi dalam kebaikan. Sebab, setiap kebaikan sangat bermanfaat, baik untuk kehidupan umat muslim di dunia maupun di akhirat.

Bentuk berkompetisi dalam kebaikan yang bisa dilakukan umat muslim ada beragam, seperti salat berjemaah, tadarus atau membaca Al-Qur'an, bersedekah, puasa, dan lainnya.

Pada hakikatnya, berkompetisi dalam kebaikan mengacu pada perbuatan positif ukhrawi yang dianjurkan dalam Islam, bukan duniawi.

Berkompetisi dalam kebaikan disebut juga sebagai fastabiqul khairat. Perintah berkompetisi dalam kebaikan bahkan telah dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an.

“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah: 148)

Selain itu, ada juga hadis Rasulullah saw, yang menjelaskan tentang berkompetisi dalam kebaikan yang dapat direnungkan umat muslim.

Berikut tujuh hadis tentang berkompetisi dalam kebaikan, dikutip dari laman Pabrikjammasjid dan Pontren, Kamis (5/10/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan 1

”Segeralah beramal sebelum datang berbagai fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan suatu bagian dari dunia ini.” (HR. Muslim)

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan 2

”Segeralah beramal sebelum (datang) enam (perkara): terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, atau dukhan (asap/kabut), atau Dajjal, atau Daabbah (binatang yang muncul dari bumi), kekhususan salah seorang dari kalian (kematian) atau urusan umum (kiamat).” (HR. Muslim)

3 dari 5 halaman

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan 3

"Seandainya manusia mengetahui (kebaikan) apa yang terdapat pada panggilan salat dan saf pertama, lalu mereka tidak dapat meraihnya melainkan dengan mengundi, tentulah mereka akan mengundinya. Seandainya mereka mengetahui apa yang terdapat pada bersegera melaksanakan salat tentulah mereka akan berlomba untuk melakukannya, dan seandainya mereka mengetahui apa yang terdapat pada Atmah (salat Isya) dan Subuh tentulah mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak." (HR. Al Bukhari)

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan 4

“Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada. Iringilah keburukan itu dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapus keburukan tersebut. Bergaulah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)

4 dari 5 halaman

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan 5

“Apabila seorang dari kalian memperbaiki ke-Islamannya maka dari setiap kebaikan akan ditulis baginya sepuluh (kebaikan) yang serupa hingga 700 tingkatan, dan setiap satu kejelekan yang dikerjakan akan ditulis satu kejelekan saja yang serupa dengannya.” (HR. Bukhori)

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan 6

“Kebanyakkan yang menjadikan manusia masuk ke dalam neraka adalah dua lubang; mulut dan kemaluan. Dan kebanyakkan yang menjadikan manusia masuk ke dalam surga adalah takwa kepada Allah ‘azza wajalla dan akhlak yang baik.” (HR. Imam Ahmad)

5 dari 5 halaman

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan

Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan 7

”Segeralah beramal (sebelum datang) tujuh (perkara), apakah kalian menunggu selain kefakiran yang membuat lupa, atau kekayaan yang melampaui batas, atau penyakit yang merusak, atau masa tua yang tak terhindarkan, atau kematian yang menyergap tiba-tiba, atau Dajal, seburuk-buruk hal gaib yang dinanti-nanti atau kiamat dan kiamat itu lebih menghancurkan dan lebih pahit.” (HR. Tirmidzi)

 

Sumber: Pabrikjammasjid, Pontren

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer