Bola.com, Jakarta - PBSI diminta untuk mengevaluasi, melakukan perubahan, hingga bertanggung jawab buntut tim bulutangkis Indonesia yang gagal total di Asian Games 2022 China.
Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, tim bulutangkis Indonesia tidak dapat meraih medali di Asian Games setelah wakil-wakilnya paling jauh melaju ke babak perempat final.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, PBSI menargetkan tiga medali emas di Asian Games 2022 lewat beregu putra, tunggal putra, dan ganda putra. Namun, hasilnya sama sekali tidak sesuai ekspektasi.
Pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, tim bulutangkis Indonesia mampu mempersembahkan delapan medali dengan rincian dua emas, dua perak, dan empat perunggu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanggapan Legenda Bulutangkis Indonesia
Legenda bulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, buka suara mengenai hancur leburnya tim bulutangkis Indonesia di Asian Games 2022. Apa kata mantan tunggal putra berusia 51 tahun itu?
"Saya ikut sedih karena ini pertama kalinya tim Indonesia tidak mendapatkan medali di Asian Games," ujar Hariyanto Arbi ketika dihubungi Bola.com, Jumat (6/10/2023) malam WIB.
Hariyanto Arbi mengingatkan kepada PBSI bahwa Olimpiade Paris, Prancis, pada 2024 makin dekat. Pesta olahraga terbesar di dunia itu akan digelar pada 26 Juli-11 Agustus tahun depan.
Advertisement
Netizen Minta PBSI Bertanggung Jawab
"Perlu benar-benar evaluasi. Jangan hanya berbicara, perlu ada evaluasi dan perubahan. Menuju Olimpiade 2024 perlu perubahan semua," jelasnya.
Di media sosial, netizen meminta PBSI terutama ketuanya, Agung Firman Sampurna, untuk bertanggung jawab karena kegagalan di Asian Games 2022. Lantas, bagaimana Hariyanto Arbi memandangnya?
"Iya dong, PBSI harus ikut bertanggung jawab. Ke depan mesti ada perubahan. Kan mereka yang lebih tahu," ungkap Hariyanto Arbi.
Fokus Olimpiade
"Terkait perubahan seperti apa yang signifikan mengembalikan kepercayaan diri para pemain untuk berjuang bersama-sama mengamankan poin Olimpiade," imbuh Hariyanto Arbi.
"Peak-nya semua harus di Olimpiade. Banyak yang perlu diubah. Selama ini evaluasi, tapi evaluasi tidak ada kemajuan. Begitu-begitu saja. Menatap ke depan, benar-benar dilakukan evaluasi," ucapnya.
Advertisement