Bola.com, Jakarta - Paragraf argumentasi adalah sebuah tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu pandangan atau pendapat tertentu. Paragraf ini berisi argumen-argumen yang mendukung pendapat penulis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, argumentasi adalah teks yang berisi opini penulis yang disertai alasan dan pembuktian yang didukung oleh fakta, disampaikan secara logis dan objektif, bertujuan untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca.
Baca Juga
Advertisement
Jadi, paragraf argumentasi adalah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya, penulis karangan argumentasi harus menyertakan data-data pendukung.
Hal ituĀ bertujuan agar pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis. Supaya tujuan tersebut bisa tercapai, paragraf argumentasi harus disertai fakta-fakta aktual, seperti hasil penelitian, data, teori, pendapat dari ahli, dan yang lainnya.
Dengan begitu, paragraf argumentasi tersebut bukan hanya omong kosong saja dan pembaca merasa yakin hingga pada akhirnya sependapat dengan sang penulis.
Untuk memudahkan menulis paragraf argumentasi, bisa memahami setiap contoh-contohnya. Ada banyak contoh paragraf argumentasi yang bisa dipahami
Berikut ini kumpulan contoh paragraf argumentasi berdasarkan polanya, dilansir dari Modul Ajar Bahasa Indonesia Paragraf Argumentasi terbitan files1.simpkb.id, Jumat (13/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi dan Cara Menyusunnya
Sebelum memabahas contoh paragraf argumentasi berdasarkan polanya, ketahui terlebih dahulu ciri-ciri dan cara menyusunnya:
Ā
Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi
Beberapa ciri-ciri dari paragraf argumentasi adalah sebagai berikut:
a. Berisikan ide maupun pandangan penulis terhadap suatu permasalahan.
b. Disertai alasan serta bukti yang logis.
c. Disertai data faktual.
d. Berisikan analisis data yang masuk akal dan bersifat persuasif.
e. Berisikan analog permasalahan untuk memperkuat argumentasi.
f. Diakhiri dengan kesimpulan yang juga memperkuat argumentasi secara luas.
Ā
Menyusun Paragraf Argumentasi
Berikut langkah-langkah menyusun paragraf argumentasi:
a. Menentukan topik atau tema.
b. Menentukan tujuan penulisan paragraf argumentasi.
c. Mengumpulkan berabagai data atau informasi mengenai topik yang dibahas.
d. Memilih jenis pola pengembangan paragraf.
e. Membuat kerangka paragraf dan mengembangkannya menjadi paragraf argumentasi yang utuh.
Advertisement
Contoh Paragraf Argumentasi Pola Sebab-Akibat
Pola sebab akibatĀ menuliskan sebab maupun latar belakang suatu masalah secara jelas. Baru setelah sebab dijelaskan, penulis menuliskan akibat yang terjadi sebab tersebut.
Contoh:
- Hujan berturut-turut mengguyur desa kami. Air sungai berangsur-angsur naik. Jalan dan halaman rumah pun mulai tergenang. Akhirnya, banjir melanda desa kami. Korban harta dan jiwa tidak dapat dielakan lagi.
- Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang makin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan tanahnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Contoh Paragraf Argumentasi Pola Akibat-Sebab
Pola akibat-sebabĀ menuliskan akibat dari suatu permasalahan terlebih dahulu, baru menjelaskan mengapa masalah tersebut bisa terjadi.
Contoh:
- Udara di kota-kota industri sangat kotor dengan banyaknya asap hitam hasil pembakaran di pabrik-pabrik. Udara makin panas sehingga menyebabkan berbagai dampak lingkungan hidup. Es di kutub selatan dan di Greenland mulai mencair. Itulah berbagai akibat yang terjadi karena eksploitasi besarbesaran minyak bumi.
- Setiap hari Minggu, aku dan ibu lari pagi di taman kota. Taman kota dekat rumahku dibangun sebagai wahana bermain dan olahraga. Banyak orang yang datang kesana untuk olahraga pagi dan sore hari. Namun, akhir-akhir ini banyak pengunjung yang tidak nyaman dengan sampah yang berserakan. Masih banyak orang yang tidak peduli dengan lingkungan. Sampah-sampah bertebaran di berbagai tempat di dalam taman. Tak jarang pula, tercium bau busuk dari sampah-sampah yang menumpuk.
Advertisement
Contoh Paragraf Argumentasi Pola Analogi
Pola analogiĀ menggunakan analogi untuk memperkuat pendapat. Analogi merupakan pola pengembangan dengan membandingkan dua hal yang berbeda tapi memiliki banyak persamaan. Berdasarkan banyak kesamaan, ditarik suatu simpulan.
Contoh:
- Seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan berpendidikan tinggi, ia akan seperti padi. Setangkai padi yang mulai berisi akan merunduk. Makin bernas bulir padi itu, makin merunduk tangkainya. Begitu pula manusia yang berilmu dan berpendidikan tinggi. Makin ia berwawasan makin ia merendahkan hati seperti merunduknya setangkai padi yang berbulir bernas.
- Tubuh manusia tak ubahnya lingkungan hidup di sekitarnya. Tubuh sejatinya harus dirawat dan dijaga. Jika tidak, tubuh akan mudah terkena berbagai penyakit. Sama seperti dalam menjaga lingkungan hidup di sekitar kita.
- Lingkungan sekitar sejatinya harus kita rawat dan kita jaga agar lingkungan tidak mudah rusak. Jika lingkungan di sekitar terlantar atau bahkan rusak maka lingkungan tersebut akan membahayakan manusia itu sendiri.
- Maka, kita harus merawat lingkungan hidup di sekitar seperti saat merawat tubuh kita sendiri. Hal ini yang dimaksud dengan melestarikan lingkungan. Lingkungan yang sehat dan terawat, mencerminkan kita sendiri yang hidup di sekitarnya.
Contoh Paragraf Argumentasi Pola Generalisasi
Pola generalisasi (pola umum) adalah pola yang dilakukan dengan menarik kesimpulan dengan mengacu pada data atau fakta yang sesuai dalam jumlah yang cukup.
Contohnya:
- Setelah diadakan survei ke permukiman liar di sepanjang rel kereta api itu, banyak penduduk yang menempati rumah-rumah yang terbuat dari bahan yang berupa seng, papan, dan kardus bekas. Rumah itu tidak memiliki MCK, pendek, pengap, berlantai tanah, dan lembap. Jadi, dapat dikatakan bahwa tempat tinggal mereka tidak layak huni dan tidak sehat.
- Sapi berkembang biak dengan cara melahirkan, mereka melahirkan anaknya setelah mengandung di dalam perut. Demikian pula dengan kambing, mereka juga berkembang biak dengan cara melahirkan. Berbeda dengan sapi, kambing memiliki massa untuk mengandung anak yang lebih singkat daripada sapi. Tidak hanya sapi dan kambing, kerbau pun melahirkan anak-anaknya. Hal ini dikarenakan meraka memiliki kelenjar susu yang ada pada tubuh bagian bawah mereka. Oleh karena itu, semua hewan mamalia berkaki empat memiliki kalenjar susu pada bagian tubuhnya
Ā
Sumber: files1.simpkb.id
Baca artikel seputar contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement