Bola.com, Jakarta - Pencemaran air adalah kondisi di mana air, seperti sungai, danau, dan lautan, tercemar oleh zat-zat berbahaya atau polutan. Hal tersebut dapat merusak kualitas air dan berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, pengertian pencemaran adalah proses, cara, perbuatan mencemari atau mencemarkan; pengotoran.
Baca Juga
Advertisement
Pencemaran air terjadi ketika zat beracun memasuki badan air, seperti danau, sungai, lautan dan sebagainya. Hal tersebut tentu akan menurunkan kualitas air.
Pencemaran air merupakan masalah lingkungan yang serius di seluruh dunia dan memiliki dampak yang signifikan pada ekosistem air dan manusia.
Adapun upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran air bisa dilakukan dengan membatasi limbah dan zat berbahaya yang dibuang ke dalam perairan.
Itulah sedikit penjelasan tentang pencemaran air. Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab pencemaran air, dampak, dan cara mencegahnya.
Berikut ini penyebab pencemaran air, karakteristik, dampak, dan cara mencegahnya yang perlu diketahui, dilansir dari dislhk.badungkab.go.id, Senin (16/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Pencemaran Air
Secara garis besar, ada tiga penyebab pencemaran air. Penyebab pencemaran ini bisa disebut dengan sumber polutan.
1. Limbah Industri
Air limbah dari hasil pengolahan industri ini cenderung mengandung zat berbahaya. Biasanya industri dari pabrik tekstil atau pabrik kertas yang paling banyak menjadi polutan.
Jenis limbah dari kedua pabrik tersebut itu memiliki bau yang tidak sedap. Limbah ini disebut dengan limbah organik. Lain halnya dengan limbah pabrik baja, pabrik cat, dan pabrik farmasi.
Limbah dari jenis pabrik ini berupa cairan panas, berbusa, mengandung asam belerang, dengan bau yang menyengat. Limbah ini disebut dengan limbah anorganik.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga berasal dari hasil kegiatan perumahan seperti rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah makan, dan puing bahan bangunan.
Limbah rumah tangga terbagi atas bahan organik, anorganik, dan bahan berbahaya lainnya. Limbah organik itu misalnya kulit buah, sayuran, sisa makanan, daun, dan sebagainya.
Limbah anorganik itu contohnya alumunium, plastik, kaca, kaleng minuman. Kalau limbah berbahaya lainnya itu bisa berwujud oli bekas yang ada di bengkel-bengkel kendaraan.
3. Limbah Pertanian
Penyebab limbah dari sektor pertanian berasal dari penggunaan pupuk dan bahan kimia. Bahan kimia tersebut memang berfungsi sebagai pembasmi hama, tetapi bahan dasar obat-obatan yang ada tersebut bisa berefek samping untuk kesehatan.
Efek dari terpapar insektisida yang berlebihan, bisa menyebabkan pertumbuhan kelenjar tiroid meningkat.
Advertisement
Karakteristik dan Dampak Pencemaran Air
Karateristik Pencemaran Air
Pencemaran air memiliki karakteristik yang bervariasi, antara lain:
- Peningkatan kandungan nutrisi yang menyebabkan eutrofikasi.
- Sampah organik, seperti limbah domestik, meningkatkan kebutuhan oksigen di dalam air yang menerimanya, yang dapat berdampak buruk pada ekosistem air.
- Polutan industri, seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien, dan padatan.
- Limbah pabrik yang mengalir ke sungai.
Â
Dampak Pencemaran Air
Adapun dampak dari pencemaran air antara lain:
1. Penurunan kualitas lingkungan
2. Gangguan kesehatan
3. Pemekatan hayati
4. Mengganggu keindahan wilayah, dan
5. Mempercepat proses kerusakan benda.
Cara Penanggulangan Pencemaran Air
Berikut ini cara penganggulangan pencemaran air:
1. Pembuatan kolam stabliisasi
Di kolam stabilisasi ini air limbah diolah secara alami. Ini dilakukan untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum dialirkan ke sungai.
2. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan air limbah dengan IPAL ini menggunakan alat-alat khusus dan menggunakan tiga tahapan, yakni primary treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan).
3. Pengelolaan Excrexta (Human Excreta)
Pengelolaan ini dapat ditemukan dalam septic tank yang bisa diolah dengan cara anaerobik menjadi biogas. Setelah itu bisa dimanfaatkan sebagai sumber gas untuk rumah tangga.
Perlu diingat, dalam menangani limbah baik dalam bentuk padat atau cair tetap memperhatikan prinsip ekologi ya yang dikenal dengan 4R. Apa itu 4R?
- Recycle (daur ulang)
- Reuse (penggunaan ulang)
- Reduce (pengurangan penggunaan)
- Repair (perbaikan)
Â
Sumber: dislhk.badungkab.go.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement