Sukses


Arti Hipotermia Ringan, Ketahui Cara Memberikan Pertolongan Pertamanya

Bola.com, Jakarta - Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius. Hipotermia dapat memicu kondisi berbahaya bagi kesehatan.

Normalnya, manusia akan mempertahankan suhu tubuh dengan rentang 36.5 hingga 37.5 derajat Celcius. Suhu ini dipertahankan sistem tubuh. Namun, ketika berada di lingkungan dengan suhu lebih rendah dari tubuh, tubuh akan melepaskan panas.

Hipotermia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti lingkungan atau kondisi medis tertentu. Tubuh akan melepaskan panas dengan meningkatkan metabolisme dan kontraktivitas otot-otot.

Menurunnya kedua proses tersebut menyebabkan pelepasan panas tubuh berkurang, akibatnya temperatur tubuh kita akan mulai turun dan bisa terjadi hipotermia.

Selain faktor lingkungan, hipotermia bisa terjadi pada pasien stroke dan pasien diabetes melitus yang mengalami episode hipoglikemik (gula darah rendah di bawah batas normal). Pasien dengan kondisi ini mungkin akan berbaring dalam waktu lama dan meningkatkan risiko hipotermia.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang hipotermia ringan, dilansir dari laman Primayahospital, Kamis (19/10/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Orang yang Berisiko Hipotermia Ringan

1. Lansia

Kemampuan untuk meregulasi suhu tubuh makin berkurang seiring pertambahan usia.

2. Anak-anak

Dibandingkan orang dewasa, anak-anak membakar lebih banyak energi dan tanpa sadar bisa menghabiskan cadangan energi mereka. Hal ini bisa menyebabkan mereka juga tidak menyadari jika tengah kedinginan.

3. Bayi

Rawan mengalami hipotermia karena lebih cepat melepaskan panas tubuh dan tidak memiliki energi cadangan untuk meningkatkan suhu tubuh. Bayi bahkan rawan mengalami hipotermia jika tidur di ruangan dingin.

4. Tidak berpengalaman mendaki gunung, memancing, atau berburu

Biasanya mereka yang awam tidak paham barang-barang apa saja yang harus dibawa untuk mencegah hipotermia.

5. Kecanduan alkohol

Sifat alkohol melebarkan pembuluh darah sehingga panas lebih cepat keluar dari tubuh. Alkohol juga mengurangi kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, termasuk saat kedinginan.

6. Tuna wisma

Berisiko hipotermia karena tidak memiliki tempat yang aman untuk berlindung saat kedinginan.

7. Pengidap gangguan kognitif dan mental.

Mereka mungkin kesulitan memahami cuaca, rentan tersesat, dan tidak bisa memilih pakaian yang cocok untuk terhindar dari udara dingin.

8. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat seperti obat sedasi, anestesi, opioid, antipsikotik, dan clonidine bisa mengurangi kemampuan seseorang merasakan dingin.

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Hipotermia Ringan

  • Tampak pucat dan dingin saat disentuh karena pembuluh darah di kulit menyempit.
  • Tampak mengantuk, lemas, dan tidak bertenaga ketika bergerak.
  • Menggigil.
  • Meningkatnya detak jantung.
  • Napas menjadi lebih cepat.
4 dari 4 halaman

Pertolongan Pertama Hipotermia Ringan

1. Cegah Panas Tubuh Hilang

Langkah pertama saat terjadi hipotermia adalah mencegah temperatur tubuh makin turun. Sebaiknya segera bawa mereka ke tempat yang lebih hangat dan kering.

Carilah tempat berteduh yang aman dari paparan angin dingin. Jika mereka mengenakan pakaian basah, segera lepas. Kemudian lapisi seluruh tubuh dengan kain kering dan hangat untuk mencegah panas hilang karena radiasi. Pada anak-anak, tutupi area kepala.

2. Hangatkan Tubuh

Untuk menghangatkan tubuh seseorang yang mengalami hipotermia, pastikan mereka dalam keadaan kering. Hindari melakukan metode merendam dengan air hangat karena cara ini berisiko menyebabkan darah mengalir menjauhi jantung dan otak, kemudian terjadi penurunan tekanan darah yang membahayakan.

Lakukan prosedur insulasi dengan menyelimuti mereka agar panas tubuh tidak hilang dan tidak terpapar udara dingin di sekitar.

Gunakan sumber hangat yang ada, seperti botol isi air hangat atau selimut hangat. Proses menghangatkan ini sebaiknya dilakukan perlahan-lahan untuk menghindari kondisi pembuluh darah yang menyempit langsung melebar.

Situasi ini berisiko menyebabkan kondisi medis lain, contohnya gagal jantung dan penurunan kesadaran. Jangan sampai suhu terlalu panas. Idealnya sumber panas yang digunakan harus lebih hangat dari temperatur individu yang terserang hipotermia.

Hindari pula memberikan alkohol karena dapat mengganggu proses tubuh menyimpan panas.

3. Awasi dan Lakukan Resusitasi Jantung Paru

Jangan tinggalkan seseorang yang mengalami hipotermia, selalu awasi mereka, terutama bagaimana mereka bernapas.

Jika pasien dalam kondisi tidak sadar, napas terhenti, dan tidak teraba denyut nadi, segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP/CPR) jika kita atau ada orang terdekat yang terlatih melakukannya.

 

Sumber: Primayahospital

Yuk, baca artikel kesehatan lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer