Bola.com, Jakarta - Pambajakan di Indonesia kini sudah dalam taraf memprihatinkan dan merugikan negara. Dalam beberapa tahun terakhir, gelombang pembajakan konten telah mencapai level yang mengkhawatirkan dan menghadang berbagai sektor ekonomi digital.
Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI), yang didukung oleh TSurvey by Telkomsel telah melaksanakan survei pertamanya dengan tujuan untuk menggali "Persepsi Masyarakat Terhadap Pembajakan di Indonesia".
Advertisement
Survey yang melibatkan 1.000 responden dengan kriteria tertentu, yaitu penikmat mobile streaming video, pengguna smartphone, tinggal di kota besar, dan berusia 20-60 tahun selama bulan September 2023.
Hasil survey mengungkapkan bahwa 81% responden menyadari dampak negatif dari penggunaan konten ilegal, termasuk risiko malware, virus, dan kebocoran data. Sementara 81% dari responden juga menyadari bahwa penyebaran konten bajakan berdampak buruk pada industri kreatif di Indonesia.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Kerja Sama Dengan Pemerintah
Survey dan riset yang dilakukan oleh AVISI ini didukung penuh pemerintah. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jendral Aplikasi Informatika, Kominfo, Samuel Abrijani Pangarepan.
"Pemerintah mendukung AVISI, industri streaming, dan industri perfilman untuk terus membantu membatasi akses ke konten ilegal. Upaya ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi digital Indonesia," ujarnya.
Advertisement
2. Harus Disertai Kesadaran Masyarakat
Nirwan Lesmana, Ketua Dewan Pengawas AVISI dan VP Digital Lifestyle Telkomsel, menegaskan bahwa pertumbuhan sektor digital di Indonesia harus disertai dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengakses konten legal.
"Survey ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Indonesia terhadap pembajakan konten. Hasil riset ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai risiko pembajakan sudah mulai ada, namun perubahan perilaku masyarakat masih perlu terjadi.
"tSurvey akan terus mendukung AVISI melakukan penalaan online yang cepat dan berkelanjutan agar pembajakan ini terus dapat dimonitor secara berkala," ungkap Nirwan.
Ancaman konten pembajakan telah berdampak signifikan pada ekonomi. Industri kreatif dan hiburan Indonesia, yang seharusnya menjadi pilar ekonomi yang kuat, terus mengalami penurunan pendapatan yang signifikan akibat pembajakan konten. Hal ini merugikan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan dampak negatif pada lapangan pekerjaan di negara ini.
3. Konten Ilegar Berisiko Terhadap Keamanan
Sementara itu, Matthew Cheetam, General Manager Asia Video Industry Association menutup bahwa mengakses konten bajakan atau ilegal berisiko besar terhadap keamanan konsumen.
"AVIA berkomitmen untuk terus mendukung upaya AVISI dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengonsumsi konten legal."
"Tujuannya adalah melindungi keamanan data konsumen, mendukung pertumbuhan industri kreatif, serta membantu menurunkan tingkat insiden pembajakan di Indonesia," tutupnya.
Advertisement