Bola.com, Jakarta - Etika makan adalah seperangkat norma sosial dan tindakan sopan yang diterapkan saat kita makan di depan orang lain atau dalam lingkungan sosial.
Etika makan penting dilakukan untuk menjaga kesopanan, menghormati budaya dan norma lokal, serta menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan dan nyaman bagi semua orang.
Baca Juga
Advertisement
Etika makan dapat bervariasi berdasarkan budaya dan situasi, tetapi prinsip dasar ini membantu menciptakan suasana yang nyaman dan penuh rasa hormat saat kita makan bersama orang lain.
Setiap orang tua tentu ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang santun dan diterima oleh lingkungan sosial. Bagi para orang tua jangan sampai terlambat mengenalkan dan mengajarkan etika makan kepada anak.
Berikut ini daftar etika makan yang penting untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, dilansir dari repositori.kemdikbud.go.id, Jumat (19/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Etika sebelum Makan
1. Makanan dan minumannya halal, bersih dari kotoran-kotoran .
2. Mencuci kedua tangannya sebelum makan jika keduanya kotor, atau tidak dapat memastikan kebersihan keduanya. Meski menggunakan peralatan makan, tangan harus tetap bersih.
3. Duduk dengan tawadlu dengan duduk berlutut, atau duduk di atas kedua tumitnya, atau menegakkan kaki kanannya dan ia duduk di atas kaki kirinya.
4. Menerima makanan yang ada, dan tidak mencacatnya, jika tertarik memakannya, dan jika tidak tertarik tidak memakannya.
5. Makan bersama orang lain.
Advertisement
Etika Sedang Makan
1. Memulai makan dengan berdoa.
2. Makan dengan tiga jari tangan kanan.
3. Mengecilkan suapan.
4. Makan dari makanan yang dekat (pinggir) dan tidak makan dari tengah piring.
5. Mengunyah makanan dengan baik, tidak mengeluarkan bunyi.
6. Jika ada makanannya yang jatuh, ia mengambil, membersihkan dan memakannya.
7. Tidak meniup makanan yang masih panas, memakannya ketika telah dingin.
8. Tidak bernapas di air ketika minum, dan bernapas di luar air hingga tiga kali.
9. Menghindari kenyang yang berlebihlebihan.
10. Memberikan makanan atau minuman kepada orang yang paling tua, kemudian memutarnya kepada orang orang yang berada di sebelah kanannya dan seterusnya, dan ia menjadi orang yang terakhir kali mendapatkan jatah minuman.
11. Ia tidak memulai makan, atau minum, sedang di ruang pertemuannya terdapat orang yang lebih berhak memulainya karena usia atau karena kedudukannya, lantaran hal tersebut melanggar etika, dan menyebabkan pelakunya dicap rakus.
Etika Sedang Makan
12. Tidak memaksa teman atau tamunya dengan berkata kepadanya, "silakan makan", tetapi ia harus makan dengan etis (santun) sesuai kebutuhannya tanpa merasa malumalu, atau memaksa diri malu-malu, sebab hal tersebut menyusahkan teman atau tamunya, dan termasuk riya'.
13. Ramah terhadap temannya ketika makan bersama dengan tidak makan lebih banyak dari porsi temannya, apalagi jika makanan tidak banyak, karena makan banyak dalam kondisi seperti itu termasuk memakan hak (jatah) orang lain.
14. Tidak melihat teman-temannya ketika sedang makan, dan tidak melirik mereka karena itu bisa membuat malu kepadanya.
15. Menahan pandangan terhadap wanita yang makan di sekitarnya, dan tidak mencuri-curi pandangan terhadap mereka karena hal tersebut menyakiti dan dapat membuat mereka marah dan termasuk perbuatan tidak terpuji.
16. Tidak mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dipandang tidak sopan oleh masyarakat setempat, misalnya mengibaskan tangannya di piring, mendekatkan kepalanya ke piring agar tidak ada sesuatu yang jatuh dari kepalanya ke piringnya.
17. Ketika mengambil makanan dengan giginya tidak boleh mengembalikan sisanya di dalam piring.
18. Tidak boleh berkata jorok.
19. Jika ia makan bersama orang miskin, ia harus mendahulukan orang miskin tersebut.
20. Jika ia makan bersama saudara-saudaranya, ia tidak ada salahnya bercanda dengan mereka dalam batas-batas yang diperbolehkan. Jika ia makan bersama orang yang berkedudukan maka ia harus santun, dan hormat terhadap mereka.
Advertisement
Etika setelah Makan
1. Makan dalam posisi duduk
Tidak sambil jalan-jalan atau berlarian. Hindari pula membiarkan anak bermain saat makan, bermain dengan makanannya atau menyambi makan dengan aktivitas lain seperti menonton televisi.
Anak tidak dapat konsentrasi terhadap makanannya, alhasil ia cenderung tidak menghabiskan makanan. Duduk dengan posisi tegak lurus, bukan membungkuk atau kaki selonjoran.
Saat duduk di kursi makannya, pastikan kursi si kecil tidak terlalu rendah dari meja makan sehingga tidak mengganggu aktivitas makan. Bila perlu gunakan high chair. Posisi lengan boleh ditumpu di atas meja, tetapi jangan biarkan siku ikut "duduk" di meja makan.
2. Tepat dan benar menggunakan peralatan makan
Sendok dan garpu digunakan sebagaimana fungsinya. Begitu juga bila memakai sumpit dan pisau –sediakan yang khusus untuk anak-anak dan ajarkan penggunaannya dengan benar.
Gunakan serbet bila ingin membersihkan mulut. Serbet hanya diperlakukan untuk mengelap mulut, bukan hidung atau tangan.
3. Memulai makan bila semua masakan sudah terhidang di meja makan.
Kenalkan juga aturan bahwa orang yang lebih tua dipersilakan terlebih dahulu untuk mengambil makanan.
4. Makan dengan mulut tertutup dan tidak mengisi penuh mulutnya.
Ia bisa tersedak atau malah tidak berselera makan. Makan dengan perlahan, tidak perlu terburu-buru. Makan terburu-buru bisa membuat anak tersedak, selain terlihat tidak sopan karena seperti anak yang sangat kelaparan.
Perbolehkan ia menyuap usai makanan yang ada di dalam mulutnya habis.
Etika setelah Makan
5. Ucapkan terima kasih setiap anak diberi atau diambilkan makanan oleh orang lain, tolong saat ia meminta diambilkan sesuatu, maaf bila ia tidak sengaja menjatuhkan atau menumpahkan makanan.
Alangkah lebih baik jika si kecil mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah memasak makanan untuknya.
6. Hindari komentar negatif
Hindari berkomentar negatif tentang makanan yang sudah dihidangkan, seperti, "Makanannya tidak enak. Aku tidak suka!" Lebih baik bila anak diajarkan untuk bilang, "Apakah ada makanan yang lain, bunda? Aku tidak terlalu suka".
7. Ambil makanan sesuai porsinya
Katakan kepadanya bahwa ia boleh tambah makanan jika ia merasa kurang. Ajarkan juga bertanggung jawab terhadap makanan yang sudah diambilnya dan menghabiskannya.
Jika ingin mengambil makanan, hindari bila tangan harus melewati piring orang lain, apalagi sampai tubuh si kecil ada di atas piring orang tersebut. Ajarkan ia untuk meminta tolong diambilkan oleh orang lain saja.
8. Tutup mulut dan katakan "maaf" bila bersendawa.
Hindari melarang si kecil untuk bersendawa karena ia bisa muntah. Makan dengan rapi. Hati-hati dan lakukan secara perlahan ketika mengambil atau mengaduk makanan.
Jangan sampai makanan tercecer di atas meja.
9. Makan dengan Tangan
Anggapan bahwa makan dengan tangan adalah kurang sopan tidak sepenuhnya benar. Ada manfaat yang bisa diperoleh anak, yaitu melatih kemampuan motorik halusnya dan belajar mengenal tekstur makanan.
Lagi pula, tidak semua makanan harus di makan dengan sendok, garpu atau sumpit –misalnya makan roti, hamburger, kentang goreng atau ayam goreng.
Dalam budaya Indonesia, makan dengan tangan bukanlah hal tabu, bahkan merupakan hal baik dan kebiasaan yang dipujikan.
Dari segi etika makan, selama posisi tubuh saat makan benar, perilaku makan sopan dan makan tidak berantakan, sah-sah saja.
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement