Bola.com, Jakarta - Biofuel adalah nama lain dari bahan bakar hayati atau bahan bakar nabati. Biofuel adalah bahan bakar hasil pengolahan bahan-bahan organik biomassa.
Kata "bio" di ambil dari sifat produksinya yang berbahan dasar dari senyawa-senyawa dalam makhluk hidup seperti tanaman dan hewan.
Baca Juga
Advertisement
Biofuel tentu berbeda dengan kebanyakan bahan bakar yang berbahan dasar minyak bumi atau batubara.
Biofuel menggunakan Sumber Daya Alam (SDA) dapat diperbarui sebagai bahan dasarnya sehingga biofuel menjadi harapan besar saat ini untuk menciptakan sustainabilitas lingkungan untuk masa depan.
Dalam proses pembuatan serta pengolahannya, bahan bakar nabati umumnya melibatkan fiksasi karbon kontemporer, seperti yang terjadi pada tumbuhan atau mikroalga melalui proses fotosintesis.
Agar makin paham, berikut penjelasan lebih lanjut tentang biofuel, dilansir dari lamanĀ Solarindustri dan Rumah, Senin (23/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fungsi Biofuel
Fungsi utama biofuel adalah sebagai bahan bakar alternatif selain minyak bumi dari fosil. Umumnya biofuel digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, pembangkit listrik, dan kegiatan rumah tangga seperti memasak.
Menurut Departemen Energi Amerika Serikat, biofuel seperti etanol menghasilkan 48 persen karbon dioksida lebih sedikit dibandingkan bahan bakar konvensional.
Sementara, biodiesel bahkan hanya melepaskan seperempat karbon dioksida dari bahan bakar diesel biasa.Ā Hal ini tentu sangat baik dan ramah lingkungan mengingat pemanasan global yang makin parah akibat hasil pembakaran minyak bumi dan aktivitas sehari-hari.
Advertisement
Keunggulan Biofuel
Biaya produksi rendah
Dibandingkan dengan bahan bakar fosil, proses pembuatan biofuel lebih mudah dan murah. Bagi perekonomian, kehadiran biofuel akan membantu terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah karena mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar konvensional.
Selain itu bagi suatu negara, pemanfaatan biofuel akan membuatnya tidak bergantung pada negara penghasil minyak bumi. Dengan demikian, negara tidak perlu lagi khawatir akan harga minyak dunia yang bisa melonjak tiba-tiba.
Pembaruan energi yang cepat
Butuh jutaan tahun agar fosil dapat menjadi minyak bumi yang kita gunakan saat ini. Proses pembuatan yang membutuhkan waktu lama membuat minyak bumi akan kian menipis dan langka.
Berbeda dengan biofuel yang berasal dari limbah tanaman dan kotoran hewan, bahan baku tersebut relatif mudah dan cepat terbarukan.
Ramah lingkungan
Jumlah karbon dioksida yang dilepaskan dari hasil pembakaran biofuel terbukti lebih sedikit dibandingkan minyak bumi. Asap yang dihasilkan dari kendaraan pengguna biofuel pun lebih sedikit.
Fakta ini jelas menguntungkan karena mengurangi jumlah polutan yang menyebabkan pemanasan global.
Kekurangan Biofuel
Penggunaan Pupuk yang Mencemari Tanah
Demi mempercepat pertumbuhan tanaman yang menjadi bahan bakar biofuel, penggunaan pupuk sering kali digunakan. Sayangnya, pupuk dengan kandungan fosfor dan nitrogen yang tinggi dapat mencemari tanah yang dampaknya dapat memengaruhi air, hewan, bahkan manusia.
Ancaman Ketahanan Pangan
Penggunaan bahan pangan dalam jumlah besar sebagai biofuel menuai kontra. Banyak pihak menganggap biofuel dapat membuat produksi bahan pangan berkurang karena akan dialihkan sebagai bahan bakar.
Kondisi kelaparan yang masih banyak terjadi juga menjadi pertimbangan mengapa banyak orang menolak biofuel.
Masalah Lingkungan
Mudahnya membuat biofuel dikhawatirkan ahli akan membuat para satwa terancam. Hal ini lantaran habitat mereka kemungkinan besar akan hilang dan dialihfungsikan sebagai lokasi pertanian.
Selain itu masalah deforestasi atau penggundulan hutan dianggap dapat mengancam keanekaragaman hayati karena lahan hanya digunakan untuk menanam beberapa jenis tanaman yang bisa jadi bahan bakar biofuel.
Penggunaan Minyak dan Air
Biofuel memang melepaskan jejak karbon lebih sedikit dibandingkan bahan bakar fosil. Namun, dalam mendapatkan bahan baku dan produksinya, biofuel membutuhkan air dan minyak dalam jumlah banyak.
Situasi ini akan menjadi masalah baru sebab biofuel akan memiliki dampak lingkungan serupa seperti minyak bumi.
Ā
Sumber: Solarindustri, Rumah
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement