Bola.com, Jakarta - Quality control adalah satu di antara bagian dari manajemen produksi yang memiliki peran dan juga aturan hukum tertentu dalam pengontrolan pada proses pengemasan hingga mengeluarkan produk-produk tersebut untuk dapat dipasarkan dengan menjamin kualitas dari produk tersebut.
Pekerjaan quality control artinya sangat mengutamakan ketelitian dalam menilai sebuah produk serta sangat menjunjung tinggi kepuasan dari konsumen terhadap produk-produk yang akan dipasarkan.
Baca Juga
Advertisement
Secara sederhana, quality control bisa juga diartikan sebagai proses pengecekan yang dilakukan oleh bisnis atau perusahaan, untuk memastikan kualitas produk sesuai standar yang ada.
Dalam proses ini, bisnis bisa saja memperbaiki kualitas produk agar lebih baik lagi sebelum diperjualbelikan atau diluncurkan ke publik.
Berikut cara kerja dan manfaat quality control, dilansir dari lamanĀ Kemenperin dan Glints, Selasa (24/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Kerja QC
1. Menentukan standar
Prosedur quality control yang pertama adalah menentukan standar.
Apakah saja standar yang harus dipenuhi sebelum produk bisa diluncurkan? Apa harus satu per satu diperiksa? Apakah bisa mengecek beberapa persen saja dari produksi di satu batch?
Ini penting untuk dilakukan di awal karena akan menentukan efektivitas produksi dan proses persiapan produk atau layanan yang diberikan.
2. Menyelaraskan visi dan misi perusahaan
Prosedur selanjutnya yang harus diikuti adalah menyelaraskan visi dan misi perusahaan dengan karyawannya.
Ketika menjalankan quality control, tujuan utamanya adalah menjaga kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Hal ini bisa tercapai secara optimal apabila manajemen dan karyawan memiliki pandangan yang sama, bahwa kualitas produk terus terjaga dan sesuai standar yang ditentukan.
Untuk menyelaraskan visi dan misi ini, perusahaan bisa melatih karyawannya dan menentukan standar seperti yang sudah disebutkan di poin sebelumnya.
3. Memperbaiki produk atau layanan yang ditawarkan
Setelah menentukan benchmark atau standar perusahaan dan menyelaraskan visi misi manajemen serta karyawan, langkah selanjutnya adalah menjalankan QC itu sendiri.
Dalam prosedur quality control, satu di antara hal yang harus dicari tahu adalah berapa produk yang gagal. Setelah itu, tim yang bertanggung jawab bisa memperbaikinya agar sesuai dengan standar.
Dengan adanya quality control, diharapkan persentase produk yang gagal terus berkurang. Lalu, bagaimana jika tidak? Bagaimana jadinya jika terlalu banyak produk gagal atau layanan yang tidak memuaskan pelanggan?
Kalau sudah sampai di titik itu, perusahaan harus membuat rencana untuk memperbaiki proses produksi produk dan layanan yang ditawarkan.
Intinya, proses ini akan terus berputar untuk memastikan atau setidaknya mengurangi kesalahan yang dibuat selama berjalannya tahap pengembangan produk.
Advertisement
Manfaat Quality Control
1. Produksi lebih konsisten
Manfaat pertama dari quality control adalah menjaga konsistensi produksi. Hal ini mencakup proses produksi dan juga kualitas yang ditawarkan.
Ketika menjalankan quality control, sudah pasti ada standar yang ditentukan di awal. Fungsi QC adalah memastikan bahwa setiap orang sudah menjalankan tugasnya, produk sesuai standar kualitas yang diberikan, dan tidak ada kecacatan sebelum produk atau layanan diluncurkan.
2. Meningkatkan efisiensi
Manfaat yang kedua adalah meningkatkan efisiensi, baik itu dari segi proses produksi, tenaga, dan juga waktu. Pasalnya, kalau tidak dilakukan QC, bisa saja ditemukan kesalahan atau cacat dari sebuah produk.
Setelah ditemukan, kamu harus memperbaiki ulang dan hal tersebut cukup memakan waktu, biaya, dan juga tenaga.
Lebih baik mengecek di awal, lalu biaya, waktu, dan tenaga yang dimiliki bisa difokuskan ke pengembangan kualitas atau mungkin ekspansi bisnis.
Manfaat Quality Control
3. Menjaga kepuasan pelanggan
Manfaat quality control yang selanjutnya adalah menjaga kepuasan pelanggan.
Ketika memproduksi sebuah produk yang sudah diperjualbelikan atau layanan yang sudah digunakan, tentu ada standar yang melekat di pelanggan. Nah, kepuasan pelanggan harus dijaga karena hal tersebut merupakan satu di antara aspek yang bisa memengaruhi customer loyalty.
Jangan sampai ada kesalahan fatal yang tidak terdeteksi, lalu membuat pelanggan tidak ingin membeli produk atau menggunakan layananmu lagi.
4. Memungkinkan bisnis untuk berkembang
Manfaat terakhir dari quality control adalah meningkatkan kemungkinan bisnis untuk terus berkembang. Bagaimana tidak, kalau proses produksi efisien, konsisten, dan pelanggan puas, bukankah akan lebih mudah untuk mengembangkan bisnis?
Perusahaan bisa mengoptimalkan pekerja karena sudah ada standar yang ditentukan untuk menjalankan proses produksi. Tak hanya itu, perusahaan bahkan bisa memperbarui produk, sistem, dan detail lainnya.
Ā
Sumber:Ā kemenperin.go.id,Ā Glints
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement