Bola.com, Jakarta - Dalam Islam, kedudukan hak berbakti kepada ibu lebih besar daripada bapak. Bahkan, Rasulullah saw. menyebut kata ibu sebanyak tiga kali.
Sebab, seorang ibu harus melewati banyak kesulitan selama mengandung, menyusui, dan merawat sang anak. Hal itu yang tidak dialami seorang bapak.
Advertisement
Berbakti kepada ibu hukumnya wajib, sejajar dengan kewajiban menunaikan salat, zakat, ataupun puasa. Perintah berbakti kepada ibu diterangkan dalam Al-Qur'an surah Luqman ayat 14, Allah Swt. berfirman:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu."
Rasulullah saw. juga telah banyak menegaskan pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya ibu dalam beberapa hadis.
Berikut tujuh hadis tentang ibu yang penting diteladani umat muslim, dikutip dari laman ums.ac.id dan uin-alauddin.ac.id, Rabu (25/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hadis tentang Ibu
Hadis tentang Ibu 1
"Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu'." (HR. Al Bukhari, Muslim)
Hadis tentang Ibu 2
"Sesungguhnya Allah berwasiat tiga kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat." (HR. Ibnu Majah)
Advertisement
Hadis tentang Ibu
Hadis tentang Ibu 3
"Sesungguhnya tabi'in yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais, ia memiliki seorang ibu, dan ia memiliki tanda putih di tubuhnya. Maka temuilah ia dan mintalah ampunan kepada Allah melalui dia untuk kalian." (HR. Muslim)
Hadis tentang Ibu 4
"Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau bersabda, 'Apakah engkau masih mempunyai ibu?" Ia menjawab, "Ya, masih." Beliau bersabda lagi, "Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya'." (HR. An Nasa'i)
Hadis tentang Ibu
Hadis tentang Ibu 5
"Aku meminang seorang perempuan, tetapi ia menolakku. Lelaki lainnya meminangnya, lantas ia menerimanya dan menikah dengannya. Aku pun cemburu, lantas perempuan itu kubunuh. Akankah tobatku diterima?"
Ibnu Abbas balik bertanya, "Apakah ibumu masih hidup? Ia menjawab, 'Tidak', Ibnu Abbas pun berkata kepadanya, 'Bertobatlah kepada Allah dan lakukanlah yang terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah'."
Atha' bin Yasar yang menuturkan riwayat ini dari Ibnu Abbas pun datang kepadanya. Ia berkata, "Kenapa engkau bertanya apakah ibunya masih hidup?" Ibnu Abbas menjawab, "Karena aku tidak tahu amal baik lain yang lebih mendekatkan orang kepada Allah selain berbakti kepada ibunya". (HR. Bukhari)
Advertisement
Hadis tentang Ibu
Hadis tentang Ibu 6
"Sesungguhnya, Allah mengharamkan atas kamu, durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya, membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci kamu yang banyak bicara serta banyak bertanya, begitu pula yang menghambur-hamburkan harta." (HR. Bukhari, Muslim)
Hadis tentang Ibu 7
"Sesungguhnya termasuk dari dosa besar adalah seseorang melaknat kedua orang tuanya sendiri, 'Beliau ditanya; kenapa hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?', Beliau menjawab: 'Seseorang mencela (melaknat) ayah orang lain, kemudian orang tersebut membalas mencela ayah dan ibu orang yang pertama'." (HR. Bukhari)
Â
Sumber: ums.ac.id, uin-alauddin.ac.id
Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.