Sukses


Pengertian Sumpah Pemuda, Sejarah, Isi, dan Maknanya

Bola.com, Jakarta - Sumpah Pemuda adalah sebuah peristiwa bersejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada 28 Oktober 1928.

Sumpah Pemuda ini menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia karena menegaskan tekad para pemuda Indonesia untuk bersatu dan berjuang bersama melawan penjajahan Belanda serta memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Selain itu, sumpah ini menegaskan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang bisa menyatukan beragam suku dan budaya di Indonesia.

Sumpah Pemuda kemudian menjadi momen bersejarah yang diabadikan dan diperingati setiap tahun pada 28 Oktober.

Peristiwa Sumpah Pemuda ini menjadi simbol semangat persatuan dan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia. Pemuda-pemuda Indonesia sepakat untuk bersatu demi mencapai tiga ikrar besar, yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Berikut ini isi Sumpah Pemuda, sejarah, dan maknanya yang perlu diketahui, dilansir dari lamongankab.go.id, Kamis (26/10/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Isi Sumpah Pemuda  

Pertama

Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.

Kedua

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga

Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

3 dari 5 halaman

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda dicetuskan dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Namun, sebelum itu, para pemuda sudah terlebih dahulu mengupayakan persatuan melalui Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada 30 April sampai 2 Mei 1926 di Batavia.

Tujuan diselenggarakannya Kongres Pemuda I ialah untuk menyamakan persepsi antarberbagai organisasi kepemudaan di Indonesia. Dengan begitu akan terwujud dasar pokok lahirnya persatuan Indonesia yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Namun, Kongres Pemuda I tidak membuahkan hasil setelah Ketua Kongres, Muhammad Tabrani, tidak sepakat dengan Mohammad Yamin terkait penggunaan istilah bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Menurutnya, kalau tanah air dan bangsa bernama Indonesia maka bahasa juga harus disebut bahasa Indonesia. Meski demikian, Kongres Pemuda I sudah menunjukkan adanya pemahaman satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

Setelah Kongres Pemuda I selesai, beberapa pertemuan diadakan untuk membahas lebih lanjut terkait tindak lanjut dari Kongres Pemuda I.

Setelah dua tahun, para pemuda yang dimotori PPPI (Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia) mengadakan beberapa rapat yang dihadiri oleh perwakilan dari beberapa organisasi pemuda.

Dari rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Kongres Pemuda II akan dilaksanakan pada Oktober 1928, dengan susunan panitia sebagai berikut:

  • Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
  • Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
  • Bendahara: Amir Sjarifoeddin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III: R.C.L. Senduk (Jong Celebes)
  • Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
  • Pembantu V: Mohamad Rocjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
4 dari 5 halaman

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928 yang terbagi dalam tiga kali rapat yang masing-masing rapat dilaksanakan di gedung yang berbeda.

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928. Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti penting persatuan untuk kebangsaan.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu persamaan kultur, bahasa, dan hukum adat.

Rapat kedua terjadi pada Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas masalah pendidikan. Anak-anak harus dididik untuk memiliki karakter yang baik dan cinta tanah air.

Anak-anak juga harus diberikan pelajaran merdeka tanpa melalui perintah ataupun pemaksaan. Harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Rapat ketiga dilaksanakan di gedung Indonesische Clubgebouw Kramat pada 28 Oktober 1928. Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya gerakan kepanduan bagi persatuan bangsa. Kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Dalam rapat ketiga ini, sebelum rumusan hasil kongres dibacakan, terlebih dahulu diperdengarkan lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman, yakni Indonesia Raya yang nantinya akan menjadi lagu kebangsaan Indonesia setelah merdeka.

Setelahnya, putusan kongres dibacakan dan diikuti oleh seluruh peserta, sebuah putusan yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.

5 dari 5 halaman

Makna Sumpah Pemuda

Tidak diragukan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda memiliki arti penting bagi pergerakan nasional Indonesia ke depannya. Masing-masing poin dalam Sumpah Pemuda memiliki makna sebagai berikut:

Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk membela tumpah darah yang satu, yakni tanah air Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Meski terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh laut, pada hakikatnya adalah satu.

Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa yang berdaulat dan bersatu yaitu bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, bangsa Indonesia telah melalui berbagai terpaan zaman melalui persatuan.

Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk berbahasa satu, yakni bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang mempersatukan suku ras, dan etnis yang berbeda tanpa menghapuskan bahasa ibu masing-masing.

Bahasa Indonesia juga selalu berkembang melalui penyerapan kosakata dari bahasa-bahasa daerah yang memperkaya kosakatanya.

Momen peringatan Sumpah Pemuda ini hendaknya dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk bersatu dan memaknai perbedaan sebagai keunikan alih-alih untuk memecah dan menjadi sumber konflik.

Dengan persatuan, generasi muda dapat membawa negeri ini ke arah yang lebih baik.

 

Sumber: lamongankab.go.id

Baca artikel seputar Sumpah Pemuda lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer