Bola.com, Jakarta - Pantun peribahasa kerap dijumpai atau digunakan pada kehidupan sehari-hari, tetapi bisa jadi kamu tidak menyadarinya.
Pantun peribahasa adalah pantun yang baris isinya mengandung pesan nasihat, pepatah, perumpamaan, atau idiom.
Baca Juga
Advertisement
Pantun peribahasa sering kali digunakan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat ataupun tersurat yang berhubungan dengan kondisi sehari-sehari.
Pantun peribahasa tidak dapat diartikan secara gamblang. Perlu dipahami dulu maksud yang disampaikan untuk mengetahui apa maknanya.
Maka, dalam menulis pantun peribahasa tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Hal itu karena pantun peribahasa harus mengandung makna dan pesan yang disampaikan kepada seseorang.
Nah, untuk mengetahui dan memahami lebih jelas mengenai pantun peribahasa, bisa membaca contoh-contohnya pada artikel ini.
Berikut 16 contoh pantun peribahasa, dilengkapi dengan maknanya, dikutip dari laman Diedit dan Niasselatanku, Jumat (27/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Pantun Peribahasa
1. Ada perampok ingin memalak
Lalu termenung saat disentuh
Walau seribu anjing menyalak
Tegar gunung tak akan runtuh.
Makna:
Orang yang memiliki prinsip tinggi dan tidak goyah dengan godaan.
2. Ke Sumatra Barat makan rendang
Tuang beras, masak sebakul
Seberat-berat mata memandang
Berat juga bahu memikul.
Makna:
Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang menjalaninya.
3. Pisau belati tiada ujungnya
Buat peti tiada pinggirnya
Rusa mati karena tanduknya
Gajah mati karena gadingnya.
Makna:
Celaka karena kelebihannya sendiri.
4. Daratan Eropa terasa dingin
Sering belajar jadinya pandai
Barang siapa menabur angin
Pasti akan menuai badai.
Makna:
Siapa pun yang mencoba berbuat tak baik, pasti kelak mendapat ganjaran yang lebih besar.
Advertisement
Contoh Pantun Peribahasa
5. Anak ayam berlari-lari
Takut elang datang menerkam
Air diminum terasa duri
Nasi dimakan terasa sekam.
Makna:
Terlalu khawatir akan suatu hal, sampai makan pun jadi tak enak.
6. Buah keladi di kolam renang
Makan bihun sambil bermain
Sehari jadi sehelai benang
Menenun setahun menjadi kain.
Makna:
Butuh kesabaran dan keuletan untuk menghasilkan sesuatu yang bagus.
7. Ke pasar meminta garam
Untuk memasak seikat bayam
Jika punya sebuah program
Jangan hangat-hangat tahi ayam.
Makna:
Kemauan yang tidak tetap dan cepat memudar.
8. Baru tiba dari Palembang
Oleh-olehnya seuntai tembang
Jika bunga mekar berkembang
Pasti banyak datang si kumbang.
Makna:
Di mana ada gadis yang cantik, di sana banyak pemuda datang.
Contoh Pantun Peribahasa
9. Sepohon kayu daunnya rimbun
Banyak tangkainya banyak buahnya.
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya.
Makna:
Hidup takkan berguna jika kita lupa bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan.
10. Bapak menteri meminta pajak
Pajak disetor oleh pengunjung
Di mana bumi sedang dipijak
Di sanalah langit dijunjung.
Makna:
Kita harus menghormati adat istiadat dan kebiasaan di mana kita sedang berada.
11. Ke pasar membawa salak
Rasanya enak dan juga gurih
Malang tak dapat ditolak
Mujur tak dapat diraih.
Makna:
Nasib itu tak dapat diubah sebelumnya oleh karena nasib adalah rahasia Tuhan.
12. Dari samudera terdampar karang
Karang merah dari dalam gua
Meski sekedar punggung parang
Bila diasah, kan tajam jua.
Makna:
Sebodoh-bodohnya seseorang, bila sering belajar dan berlatih, pasti akan pandai dan terampil juga.
Advertisement
Contoh Pantun Peribahasa
13. Tanah landai rumputnya rapat
Air terjun ke hulu telaga
Sepandai-pandai tupai melompat
Sekali waktu pasti jatuh juga.
Makna:
Sepandai-pandainya seseorang, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.
14. Duduk-duduk melihat rusa
Rusa diinjak seekor gajah
Kasih ibu sepanjang masa
Kasih anak sepanjang galah.
Makna:
Kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya akan tulus hingga akhir hayat, sedangkan kasih sayang anak kepada ibunya biasanya ada batasannya.
15. Laut biru indah berseri
Pasir putih tepi bahari
Kalau guru kencing berdiri
Pasti murid kencing berlari.
Makna:
Seorang pendidik atau pemimpin harus memberikan contoh yang baik.
16. Setiap pagi membuat puding
Puding dikirim ke kota Malang
Gajah mati tinggalkan gading
Harimau mati tinggalkan belang.
Makna:
Orang baik meninggalkan nama baik, orang jahat meninggalkan nama tercemar.
Sumber: Diedit, Niasselatanku
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.