Sukses


Arti Bell's Palsy beserta Penyebab dan Faktor Risikonya

Bola.com, Jakarta - Bell’s palsy adalah kelemahan yang terjadi pada satu di antara sisi otot wajah yang sifatnya sementara. Sisi wajah yang terserang Bell's palsy biasanya akan terlihat melorot.

Umumnya, kondisi ini terjadi pada wanita hamil, pengidap diabetes, dan HIV.

Bell’s palsy akan membuat separuh wajah tampak terkulai. Senyum hanya bisa satu sisi, dan mata di sisi yang terkena menolak untuk menutup.

Kondisi ini juga dikenal sebagai kelumpuhan wajah perifer akut yang penyebabnya belum diketahui, dan dapat terjadi pada semua usia.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang Bell's palsy, dilansir dari yankes.kemkes.go.id dan rsud.pangkalpinangkota.go.id, Senin (30/10/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Penyebab Bell's palsy

Bell's palsy terjadi ketika saraf yang mengendalikan otot wajah mengalami peradangan. Peradangan tersebut menyebabkan sarat terhimpit sebagian atau seluruhnya sehingga otot yang tersambung dengan saraf juga berhenti bekerja. Kondisi inilah yang membuat otot wajah lumpuh.

Penyebab peradangan saraf tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat infeksi virus, seperti:

1. Virus herpes simplex.

2. Virus varicella zoster.

3. Cytomegalovirus.

Selain infeksi virus, ada beberapa penyakit lain yang diduga dapat memicu Bell's palsy, yaitu infeksi telinga tengah, sarkoidosis, tumor pada kelenjar ludah, hipertensi (tekanan darah tinggi), atau diabetes.

3 dari 3 halaman

Faktor Risiko Bell's Palsy

Bell's palsy dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, yaitu:

1. Berusia 15-60 tahun.

2. Menderita penyakit autoimun, seperti myasthenia gravis.

3. Sedang hamil, terutama pada trimester ketiga.

4. Menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti flu.

5. Memiliki anggota keluarga yang menderita Bell's palsy.

6. Menderita obesitas.

7. Menderita infeksi virus, seperti COVID-19.

8. Mendapatkan vaksinasi untuk COVID-19.

9. Menderita diabetes.

10. Menderita tekanan darah tinggi.

11. Menderita dislipidemia, yaitu kondisi ketika kadar lemak dalam darah meningkat.

12. Terpapar udara dingin.

13. Terpapar radiasi

14. Mengalami pre-eklamsia yang parah.

 

Sumber: yankes.kemkes.go.id, rsud.pangkalpinangkota.go.id

Yuk, baca artikel kesehatan lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer