Bola.com, Jakarta - Sampah anorganik adalah jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang tidak berasal dari organisme hidup. Sampah ini umumnya terdiri dari material seperti logam, plastik, kaca, batu, dan keramik.
Bahan-bahan anorganik tidak terurai dengan mudah dalam lingkungan dan cenderung memerlukan waktu yang lama untuk mengalami dekomposisi alami.
Baca Juga
Advertisement
Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
Sampah anorganik sering kali berasal dari produk-produk manusia seperti kemasan plastik, kaleng, botol kaca, serta berbagai produk elektronik dan logam lainnya.
Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu sampah anorganik. Untuk lebih jelasnya, bisa membaca penjelasannya pada artikel di bawah ini.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang sampah anorganik, dilansir dari dlh.bulelengkab.go.id dan blhd.tanjabbarkab.go.id, Senin (30/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dampak Negatif Sampah Anorganik
Pencemaran tanah
Sampah anorganik yang dibuang sembarangan dapat meracuni tanah. Bahan kimia beracun atau berbahaya dalam sampah tersebut dapat merusak kualitas tanah, mengganggu ekosistem tanah, dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Pencemaran air
Sampah anorganik yang tidak dibuang dengan benar dapat mencemari sumber air, seperti sungai, danau, dan lautan. Plastik adalah satu di antara komponen utama yang berkontribusi pada pencemaran air.
Plastik yang terurai menjadi mikroplastik dapat membahayakan organisme air, termasuk ikan dan hewan laut, serta merusak ekosistem perairan.
Pencemaran udara
Saat sampah anorganik dibakar, seperti plastik, dapat menghasilkan polusi udara berupa gas beracun dan partikel yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Kerusakan habitat alami
Pembuangan sampah anorganik di tempat yang salah dapat merusak habitat alami, mengancam spesies hewan dan tumbuhan, serta mengganggu ekosistem alami.
Sampah yang menumpuk
Sampah anorganik sering kali memakan waktu sangat lama untuk terurai. Ini berarti tumpukan sampah akan terus bertambah jika tidak dikelola dengan baik, mengakibatkan penumpukan sampah yang merusak pemandangan dan mengancam lingkungan.
Potensi bahaya kebakaran
Beberapa jenis sampah anorganik, seperti bahan kimia dan material beracun, dapat menyebabkan kebakaran jika dibuang sembarangan. Kebakaran ini dapat merusak lingkungan dan menyebabkan bahaya bagi manusia dan hewan.
Efek negatif pada keanekaragaman hayati
Sampah anorganik yang mencemari ekosistem alami dapat merugikan spesies-spesies hewan dan tumbuhan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, hewan dapat menelan sampah plastik yang berujung pada kerusakan organ dalam atau bahkan kematian.
Advertisement
Manfaat Sampah Anorganik
Daur ulang
Banyak jenis sampah anorganik, seperti kertas, kaca, dan logam, dapat didaur ulang. Daur ulang mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, menghemat sumber daya alam, dan mengurangi dampak lingkungan negatif dari produksi bahan baru.
Sumber energi
Beberapa jenis sampah anorganik dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk pembangkit listrik atau proses industri. Misalnya, limbah padat terkadang digunakan sebagai bahan bakar dalam pembangkit listrik tenaga biomassa atau dalam proses sementasi.
Sumber bahan
Beberapa sampah anorganik, seperti logam dan plastik tertentu, dapat diolah dan digunakan sebagai sumber bahan untuk produk-produk baru. Ini dapat membantu mengurangi permintaan atas bahan baku primer.
Kebutuhan praktis
Barang-barang anorganik seperti kaca dan logam sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan mereka sering lebih tahan lama daripada barang-barang organik.
Hal ini berarti kita dapat mengandalkan mereka untuk tugas-tugas tertentu dalam jangka waktu yang lebih lama daripada barang organik.
Sumber pendapatan
Mengumpulkan, mengelola, dan mendaur ulang sampah anorganik dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat melalui program-program daur ulang atau melalui bisnis yang berfokus pada pengolahan sampah.
Cara Pengelolaan Sampah
Kamu bisa mengelola sampah dengan prisnsip 3R (Reuse Reduce Recycle) setiap hari. Pengelolaan sampah dengan sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja.
Sebab, menangani sampah dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian akan timbulnya penyakit dari sampah.
- Reuse (penggunaan kembali)
Reuse adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi yang beda.
- Reduce (Pengurangan)
Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah
- Recycle (daur ulang)
Recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.
Â
Contoh kegiatan reuse (penggunaan kembali) sehari-hari:
1. Menggunakan kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi yang lain.
2. Memakai kertas yang masih kosong untuk keperluan menulis.
Â
Contoh kegiatan reduce (penggurangan) sehari-hari:
1. Memilih produk dengan kemasan yang bisa didaur ulang.
2. Hindari pengunaan dan pemakaian produk yang menimbulkan banyaknya sampah.
3. Menggunakan produk yang bisa diisi ulang kembali.
4. Menghindari penggunaan barang yang tidak perlu.
Â
Contoh kegiatan recyle (daur ulang) sehari-hari:
1. Olah sampah plastik menjadi kerajinan tangan.
2. Olah sampah organik untuk kompos.
Â
Dalam mengelola sampah bisa dengan didaur ulang supaya memiliki nilai yang bermanfaat lagi. Daur ulang adalah suatu cara untuk mengelola sampah dengan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, dan pembuatan produk sampai bernilai guna lagi.
Manfaat dari daur ulang antara lain:
1. Penghematan SDA (Sumber Daya Alam).
2. Penghematan Energi.
3. Penghematan lahan TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
4. Lingkungan menjadi lebih asri.
5. Pengurangan biaya belanja.
Mengolah sampah agar memiliki nilai guna memang tidak semua orang mau melakukannya. Peluang inilah yang dapat kamu coba di sekitar rumahmu untuk pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Advertisement
Contoh Sampah Anorganik
Berikut ini beberapa contoh sampah anorganik dalam kehidupan sehari-hari:
- Plastik: Termasuk botol plastik, kantong plastik, wadah plastik, bungkus makanan, mainan plastik, dan lain-lain.
- Kaca: Botol kaca, gelas kaca, dan pecahan kaca.
- Logam: Kaleng aluminium, kaleng besi, tutup botol, tutup kaleng, kawat, dan barang-barang logam lainnya.
- Kertas laminasi: Kertas plastik, kemasan makanan yang dilapisi plastik, dan kemasan laminasi lainnya.
- Barang-barang elektronik: Ponsel, komputer, laptop, perangkat elektronik rumah tangga, baterai, dan komponen elektronik lainnya.
- Bahan kimia berbahaya: Produk pembersih, cat, pelarut, bahan kimia pertanian, obat-obatan kedaluwarsa, dan limbah berbahaya lainnya.
- Karet: Ban bekas, alat-alat karet, dan barang-barang karet lainnya.
- Bahan konstruksi: Bahan bangunan seperti semen, batu bata, dan kayu terawat.
- Kain sintetis: Pakaian dan tekstil buatan dari serat sintetis seperti nilon, poliester, atau akrilik.
- Keramik dan porselen: Piring, cangkir, vas, dan barang-barang keramik atau porselen lainnya.
- Barang-barang komposit: Barang-barang yang terbuat dari campuran berbagai jenis bahan anorganik, seperti sepatu olahraga yang mengandung kain sintetis, plastik, dan karet.
Â
Sumber: dlh.bulelengkab.go.id, blhd.tanjabbarkab.go.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.