Bola.com, Jakarta - Masyarakat Jawa memiliki sebuah prinsip dalam menjalani kehidupan, yaitu menjaga budaya adi luhur yang diturunkan turun-temurun oleh nenek moyang.
Satu di antara adi luhur yang hingga saat ini masih dijaga dan digunakan oleh kebanyakan masyarakat Jawa untuk menjalani kehidupan adalah pepatah Jawa.
Baca Juga
Advertisement
Sama halnya pepatah dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya, pepatah berbahasa Jawa mengandung makna mendalam dan pesan bijak.
Dengan membaca dan memahami pepatah Jawa, kita bisa mendapatkan banyak pelajaran hidup berharga. Tak heran pepatah ini kerap dijadikan pedoman dalam menjalani hidup.
Berikut 32 pepatah Jawa yang penuh makna dan sarat pesan bijaksana, seperti disadur dari Kapanlagi, Senin (30/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pepatah Jawa yang Penuh Makna dan Sarat Pesan Bijaksana
1. "Dumadining sira iku lantaran anane bapa biyung ira."
(Terjadinya dirimu karena diciptakannya ibu bapakmu sehingga kedua orang tua harus dimuliakan)
2. "Ana catur mungkur."
(Adu mulut pertentangan, percekcokan sebisa mungkin untuk dihindari agar senantiasa bisa menyelesaikan masalah secara bijak)
3. "Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah."
(Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan berantakan)
4. "Sabar sareh mesthi bakal pikoleh."
(Pekerjaan apa pun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil)
5. "Kebat kliwat, gancang pincang."
(Tindakan yang tergesa-gesa pasti tidak sempurna)
6. "Dandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dandhang."
(Perkara yang buruk dianggap baik, sedangkan yang baik dianggap buruk)
7. "Tuna sathak bathi sanak."
(Merugi harta, tapi mendapatkan sahabat)
8. "Busuk ketekuk, pinter keblinger."
(Orang bodoh ataupun pandai suatu saat sama-sama akan mengalami kesulitan)
Advertisement
Pepatah Jawa yang Penuh Makna dan Sarat Pesan Bijaksana
9. "Mikul dhuwur mendhem jero."
(Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua)
10. "Dhemit ora ndulit, setan ora doyan."
(Berupa doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan)
11. "Sembur-sembur adus, siram-siram bayem."
(Sebuah tujuan yang terlaksana karena mendapat dukungan banyak orang)
12. "Milih-milih tebu oleh boleng."
(Terlalu banyak memilih, tapi pada akhirnya malah mendapatkan yang tidak baik)
13. "Bener saka kang Kuwasa iku ana rong warna, yakuwi kang cocok karo benering Pangeran lan bener kang ora cocok karo benering Pangeran."
(Kebenaran di alam semesta itu ada dua jenis, kebenaran yang selaras dengan ajaran Tuhan dan kebenaran yang bertentangan dengan ajaran Tuhan. Benar ketika selaras dengan tuntunan/ajaran Tuhan dan salah ketika bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Tuhan)
14. "Aja keminter mundhak keblinger, aja cidra mundak cilaka."
(Jangan sok pintar nanti salah. Jangan curang, nanti jadi celaka)
15. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."
(Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)
16. "Kena iwake aja nganti buthek banyune."
(Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan)
Pepatah Jawa yang Penuh Makna dan Sarat Pesan Bijaksana
17. "Adhang-adhang tetese embun."
(Berharap sesuatu dengan hasil apa adanya. Seperti berharap pada tetes embun)
18. "Sluman slumun slamet."
(Biarpun kurang hati-hati, tapi masih diberi keselamatan)
19. "Ana dina, ana upa."
(Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata)
20. "Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh."
(Upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai)
21. "Becik ketitik, ala ketara."
(Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga)
22. "Anak polah bapa kepradah."
(Tingkah laku anak mempunyai imbas bagi orang tua. Tingkah laku anak yang buruk orang tua ikut terdampak buruk, begitu pula sebaliknya, jika perilaku anak baik, orang tua pun akan ikut terdampak baik)
23. "Cuplak andheng-andheng, yen ora pernah panggonane bakal disingkirake."
(Orang yang menyebabkan keburukan maka semua kebaikannya akan terhapus)
24. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe."
(Melakukan pekerjaan tanpa pamrih)
Advertisement
Pepatah Jawa yang Penuh Makna dan Sarat Pesan Bijaksana
25. "Mikul dhuwur mendhem jero."
(Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua)
26. "Jalma angkara mati murka."
(Mendapat kesulitan karena kemarahannya sendiri)
27. "Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan."
(Tuhan itu dekat, meski tubuh kita tidak dapat menyentuhnya dan akal kita dapat menjangkaunya)
28. "Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo."
(Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan.)
29. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa."
(Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa)
30. "Sabar iku ingaran mustikaning laku."
(Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan)
31. "Urip iku urup."
(Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sekecil apa pun manfaat yang kita berikan, jangan sampai menjadi orang yang meresahkan masyarakat)
32. "Ambeg utomo, andhap asor."
(Selalu menjadi yang utama, tapi selalu rendah hati.)
Disadur dari: Kapanlagi.com (Published: 2/4/2023)
Silakan klik tautan ini untuk mendapatkan artikel bahasa Jawa dari berbagai tema lain.