Bola.com, Jakarta - Teks anekdot adalah jenis teks yang berisi cerita pendek atau kejadian nyata yang diceritakan dengan cara yang menarik, lucu, atau menghibur.
Anekdot sering kali berfokus pada satu peristiwa atau kejadian tertentu yang menarik perhatian pembaca karena unsur kejutan, humor, ironi, atau pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga
Advertisement
Anekdot biasanya berdasarkan pengalaman nyata atau kejadian yang telah terjadi, meski cerita itu dapat sedikit dilebih-lebihkan untuk efek komik atau dramatis.
Teks anekdot biasanya terdiri dari cerita-cerita singkat atau peristiwa kecil yang bisa membuat orang tertawa atau tersenyum. Anekdot sering kali mengandung unsur humor, seperti lelucon, situasi konyol, atau komentar lucu.
Seperti jenis teks lainnya, teks anekdot mempunyai ciri khusus pada struktur. Teks anekdot tersusun dari beberapa struktur. Adapun struktur teks anekdot terdiri atas abstrak, orientasi, krisis/komplikasi, reaksi, dan koda.
Berikut ini penjelasan tentang struktur teks anekdot beserta contohnya yang perlu diketahui, dilansir dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X terbitan Kemdikbud, Selasa (31/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Struktur Teks Anekdot
- Abstrak
Abstrak merupakan bagian awal teks anekdot yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi teks. Pada bagian ini biasanya menunjukkan hal unik yang akan ada dalam teks. Abstrak dapat disebut sebagai tahap pembukaan. Bagian ini sifatnya opsional.
- Orientasi
Orientasi adalah bagian teks yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang suatu peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail di bagian ini.
Bagian ini mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Pada bagian ini juga yang menjadi penyebab timbulnya krisis. Bagian orientasi ini berfungsi untuk membangun teks.
- Krisis atau Komplikasi
Komplikasi merupakan bagian teks yang menunjukkan hal atau masalah yang unik dan tidak biasa yang terjadi pada orang yang diceritakan. Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketakpuasan atau kejanggalan.
Jadi, pada bagian ini berisi kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. Bagian ini juga dianggap sebagai inti dari peristiwa anekdot.
- Reaksi
Reaksi adalah bagian teks yang menerangkan cara penulis atau orang yang diceritakan dalam menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis. Reaksi itu berkenaan dengan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya.
Reaksi dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. Bagian ini sering kali mengejutkan, sesuatu yang tidak terduga, mencengangkan.
Reaksi dijadikan sebagai bagian yang memberikan penyelesaian masalah, lengkap dengan menggunakan cara yang menarik dan berbeda dari biasanya.
- Koda
Koda yaitu bagian akhir dari cerita unik tersebut yang menjelaskan simpulan tentang kejadian yang diceritakan oleh penulis. Koda sama dengan penutup pertanda berakhirnya cerita.
Di dalamnya berisi persetujuan, komentar, atau penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Keberadaan koda bersifat opsional, yaitu boleh ada atau tidak ada pada sebuah teks anekdot.
Advertisement
Contoh Teks Anekdot: Kaos Tahanan KPK
Abstraksi
Ada dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.
Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!
Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!
Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.
Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?
Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.
Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?
Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.
Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.
Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Contoh Teks Anekdot: Cara Keledai Membaca Buku
Abstraksi
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.
Orientasi
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.
Krisis
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus-menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.
Reaksi
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.
Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"
Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."
"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.
Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."
Koda
"Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
Advertisement
Contoh Teks Anekdot: Hukuman Pencuri Sandal Vs Koruptor
Abstraksi
Di pagi hari yang indah, Diwan lagi asyik menyantap makanan kesukaanya yaitu soto, di warung langganan sebelah Masjid Jami'. Setelah merasa kenyang, Diwan kemudian berdiri dari duduknya untuk beranjak pulang menuju rumah.
Orientasi
Dalam perjalanannya pulang menuju rumah, tak disangka tiba-tiba Diwan tertimpa musibah. Diwan terserempet oleh kawanan pemuda pengendara motor yang melaju kencang dan ugal-ugalan. Kejadian tersebut mengakibatkan diwan jatuh ke jalan.
Tidak ada luka berat yang di alami oleh Diwan, tetapi yang membuatnya marah adalah tali sandal putus dan tidak dapat digunakan kembali.
Dengan rasa penuh marah, Diwan terpaksa pulang menuju rumah dengan berjalan kali tanpa menggunakan sandal. Lantaran jarak rumah masih cukup jauh, di tengah perjalanan Diwan merasakan sakit pada kaki karena tidak menggunakan sandal. Diwan pun memutuskan untuk membeli sandal di toko terdekat.
Sesampainya di toko terdekat, Diwan mulai melihat-lihat dan bertanya merek dan jenis sandal serta harganya. Namun, lagi-lagi nasib sial menghampirinya saat Diwan melihat isi dompetnya. Ternyata tak ada satu pun merek sandal yang harganya sesuai dengan isi dompetnya. Dengan perasaan sangat terpaksa, Diwan pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah tanpa menggunakan sandal.
Krisis
Diwan melintas di Masjid Jami' dan dia melihat banyak sandal yang ditinggalkan pemiliknya berjamaah. Kemudian, tanpa berpikir panjang Diwan langsung mengambil sandal paling bagus yang ada di Masjid Jami' tersebut.
Malangnya nasib Diwan saat mengambil sandal. Sang pemilik mengetahui sandalnya diambil oleh Diwan. Diwan pun dikejar-kejar oleh pemilik sandal tersebut. Sang pemilik sandal kemudian membawa Diwan ke kantor polisi atas tindakan kriminalitas yang telah dilakukan.
Setelah dilakukan penyeledikian, Diwan dijatuhi sanksi pasal pencurian, lalu kasusnya akan disidangkan satu pekan kembali. Malang banget si Diwan, hanya perkara sepele saja dapat bikin dia dibawa di hadapan meja hijau.
Respons
Akhirnya tiba juga hari persidangan, Diwan berada di tempat duduk tersangka disertai muka yang tertunduk.
Hakim: Baiklah, Diwan, umur 23 tahun, saudara ternyata ketahuan mencuri sandal seharga 30.000 rupiah. Oleh sebab itu, Anda akan dikenakan sanksi 5 tahun penjara.
Diwan: Looh?! Pak, ini tak adil bagi saya, mengapa hukuman saya lebih berat daripada hukuman koruptor?
Koda
Lalu hakim menjelaskan kepada Diwan bahwa ia mencuri sandal dan merugikan seseorang dengan nilai 30.000 rupiah saja. Sementara para koruptor melakukan korupsi uang senilai 2 miliar, dan itu sama saja merugikan 200 juta rakyat Indonesia.
Nah, bila dihitung-hitung, koruptor cuma bikin rugi 10 rupiah saja masing masing orang. Dengan begitu, kerugian yang dilakukan oleh Diwan lebih besar dibandingkan aksi yang dikerjakan oleh para koruptor.
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.