Bola.com, Jakarta - Kolesterol adalah zat lemak yang ada dalam darah. Kolesterol sejatinya merupakan komponen penting yang ada dalam tubuh manusia.
Namun, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Baca Juga
Advertisement
Gejala kolesterol tinggi biasanya tidak terasa secara langsung, tetapi akibat jangka panjang dari kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kamu memiliki kolesterol tinggi adalah dengan melakukan cek kolesterol. Cek kolesterol dapat mendeteksi adanya risiko penyakit tertentu.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang tes kolesterol, disadur dari Klikdokter, Selasa (31/10/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Apa Itu Tes Kolesterol?
Tes kolesterol atau yang sering disebut panel lipid atau profil lipid adalah pemeriksaan darah yang mengukur jumlah kolesterol dan lemak tertentu dalam darah. Sulit untuk mendeteksi gejala dari kadar kolesterol tinggi.
Hal itu karena tidak ada gejala khas dari kolesterol tinggi. Jadi, yang menentukan kadar kolesterol tinggi atau tidak adalah dari pemeriksaan darah.
Pemeriksaan profil lipid akan membantu menentukan risiko penumpukan timbunan lemak (plak) di arteri yang dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan arteri atau aterosklerosis) di seluruh tubuh.
Advertisement
Apa Manfaat Tes Kolesterol?
Lemak atau lipid adalah senyawa yang penting untuk menjaga kesehatan sel dan organ. Namun, kadar lemak yang tinggi bisa membuat hati memproduksi lebih banyak kolesterol.
Ada dua jenis utama dari kolesterol, yakni low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan high density-lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
Kadar LDL dan HDL adalah penentu utama dalam pemeriksaan kolesterol. Namun, ada juga penilaian lain dalam mengukur kolesterol. Berikut penilaian tes kolesterol:
- Kadar LDL atau yang dikenal sebagai kolesterol jahat yang merupakan sumber utama penyumbatan di arteri.
- Kadar HDL atau kolesterol baik yang dapat membantu melawan kolesterol LDL.
- Total kolesterol yang merupakan jumlah gabungan antara kolesterol LDL dan kolesterol HDL.
- Kadar trigliserida, jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Bila kadarnya terlalu tinggi, ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Tingkat VLDL atau very low-density lipoprotein, jenis lain dari kolesterol jahat yang bisa meningkatkan penumpukan plak di arteri.
Kapan Harus Melakukan Tes Kolesterol?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, pemeriksaan kolesterol harus dilakukan sejak dini. Bahkan, anak-anak dan remaja pun harus mulai diperiksa kadar kolesterolnya.
Skrining kolesterol pertama seseorang bisa dilakukan antara usia 9-11 tahun, kemudian diulang setiap lima tahun setelahnya.
National Heart, Lung and Blood Institute merekomendasikan agar melakukan pemeriksaan kolesterol setiap 1-2 tahun untuk pria berusia 45-65 tahun dan untuk wanita berusia 55-65 tahun.
Sedangkan orang yang berusia di atas 65 tahun, ia harus menjalani tes kolesterol setiap tahun. Namun, ada beberapa kondisi yang memerlukan tes kolesterol yang lebih sering, seperti:
- Memiliki penyakit arteri koroner
- Mengonsumsi obat penurun kolesterol
- Memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau serangan jantung
- Kelebihan berat badan
- Secara fisik tidak aktif
- Mengidap diabetes
- Mengonsumsi makanan yang tidak sehat
- Sering terpapar asap rokok
Advertisement
Cara Melakukan Tes Kolesterol
Selain itu, orang yang menjalani pengobatan untuk kolesterol tinggi juga perlu melakukan pemeriksaan kolesterol teratur untuk memantau keefektifan pengobatan.
Ada dua cara untuk melakukan tes kolesterol, yaitu:
- Mengambil Darah dari Lengan
Tes kolesterol bisa dilakukan dengan mengambil darah dari lengan dengan menggunakan jarum. Sebelum melakukannya, kamu mungkin akan diminta untuk berpuasa atau tidak makan apa pun hingga 12 jam sebelum tes.
- Tes Tusukan Jari
Bila kamu berusia di atas 40 tahun, mungkin dokter akan menyarankan untuk melakukan tes kolesterol lewat tusukan jari. Nantinya tetesan darah akan dipindahkan ke atas selembar kertas, kemudian dimasukkan ke mesin untuk memeriksa kolesterol.
- Hasil Tes Kolesterol
Normalnya, hasil lipid profile adalah diukur dalam miligram (mg) kolesterol per desiliter (dL) darah. Berikut profil lipid normal:
- LDL: kurang dari 130 mg/dL, makin rendah jumlahnya maka makin baik.
- HDL: lebih dari 60 mg/dL, makin tinggi jumlahnya maka makin baik.
- Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL, makin rendah jumlahnya, makin baik.
- Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL.
- Tingkat VLDL: di bawah 30 mg/dL.
Apabila hasil tes kolesterol berada di luar kisaran normal, tandanya kamu mungkin berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung, stroke, atau aterosklerosis.
Selain hasil tes kolesterol, dokter akan mempertimbangkan faktor lain, seperti riwayat keluarga, berat badan, dan tingkat olahraga untuk menentukan risiko penyakit yang terjadi.
Bila hasil tes tidak normal, dokter juga mungkin akan melakukan tes glukosa untuk mendeteksi penyakit diabetes. Selain itu, tes fungsi tiroid mungkin akan dibutuhkan untuk menentukan apakah kelenjar tiroid kurang aktif atau tidak.
Â
Disadur dari: Klikdokter.com (Published:Â 31/7/2023)
Baca artikel seputar kolesterol lainnya dengan mengeklik tautan ini.