Bola.com, Jakarta - Tantrum adalah ledakan kemarahan yang hebat, yang biasanya terjadi pada bayi antara usia 2-4 tahun.
Tantrum atau temper tantrum akan melibatkan perilaku seperti berteriak, menendang, menggigit, memukul, dan membenturkan kepala.
Baca Juga
Advertisement
Tantrum kadang-kadang dianggap sebagai ekspresi dari akumulasi ketegangan dan frustrasi.
Kondisi tantrum adalah hal yang wajar terjadi pada anak sehingga orang tua tak perlu panik dan khawatir.
Tantrum pada anak dibagi menjadi beberapa jenis. Mengenali jenis tantrum pada anak berguna agar orang tua dapat mengatasinya secara tepat.
Berikut macam-macam jenis tantrum pada anak beserta cara mengatasinya, dilansir dari laman Siloamhospitals, Rabu (1/11/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Tantrum pada Anak
1. Tantrum Manipulatif
Tantrum manipulatif muncul saat keinginan anak tidak terpenuhi dengan baik. Anak akan tantrum dengan cara dibuat-buat untuk mendorong orang lain, khususnya orang tua, memenuhi keinginannya.
Tidak semua anak tantrum ketika dihadapkan pada kondisi tersebut, tetapi tantrum jenis ini sering terjadi karena anak mengalami penolakan atas apa yang diinginkannya.
2. Tantrum Frustrasi
Jenis tantrum ini terjadi karena anak belum bisa mengekspresikan apa yang dirasakan dirinya dengan baik. Pemicu tantrum frustrasi antara lain kelelahan, kelaparan, kegagalan dalam melakukan sesuatu, serta stres akibat tekanan lingkungan sekitar.
3. Tantrum Putus Asa
Tantrum putus asa ditandai dengan anak yang cenderung diam, seperti kehilangan gairah dalam melakukan sesuatu, merasa tidak berdaya, dan putus asa.
Hal ini biasanya terjadi karena ledakan emosi yang cukup tinggi akibat rasa ketakutan atau ketidaknyamanan yang cukup besar, tetapi anak tidak berani menyuarakannya.
Advertisement
Cara Mengatasi Tantrum pada Anak
Tantrum pada anak terkadang merepotkan dan membuat orang tua jengkel, tetapi di sini letak peran orang tua dalam membantu tumbuh kembang anak, khususnya dalam pembangunan karakternya. Hindari kekerasan pada anak tantrum, sebaliknya lakukan sejumlah cara komunikatif, antara lain:
1. Berikan Pelukan pada Anak
Cara mengatasi tantrum pada anak yang pertama adalah dengan memberikan pelukan. Memberikan pelukan pada anak berguna untuk meredakan emosinya.
2. Temani Anak
Tetap tenang dan temani anak saat tantrum. Menemani anak saat mereka tantrum berguna agar mereka tidak merasa diabaikan.
3. Alihkan Perhatian Anak
Mengalihkan perhatian anak bisa menjadi satu di antara cara mengatasi tantrum pada anak. Mengalihkan perhatian anak bisa dengan mengajak jalan-jalan atau memberikan makanan favoritnya.
4. Hindari Hukuman Fisik
Memberikan hukuman fisik seperti memukul anak pada saat tantrum bukanlah hal yang baik. Jenis pola asuh seperti ini justru akan memberikan contoh buruk pada anak.
5. Cari Tahu Penyebabnya
Jika tantrum pada anak sudah mereda, ajak anak berkomunikasi untuk tahu penyebabnya. Pada beberapa kasus, tantrum pada anak dapat disebabkan oleh separation anxiety disorder atau perasaan sedih berlebih ketika berpisah dengan orang tua.
Sumber: Siloamhospitals
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.