Arti Humble Bragging beserta Cara Menghadapinya

Ilustrasi humble bragging. (Photo by George Milton: https://www.pexels.com/photo/cheerful-multiethnic-businesswomen-shaking-hands-in-modern-office-6953835/)

Bola.com, Jakarta - Humble bragging adalah istilah dari perilaku pamer terselubung. Humble bragging terjadi ketika seseorang membuat pernyataan yang kelihatannya sederhana, kasual, atau mengkritik diri, atau merendahkan dirinya sendiri.

Namun, pernyataan itu sebagai bentuk untuk menarik perhatian akan kualitas atau pencapaian dirinya.

Pelatih Persis Akui Efek Ditinggal Alexis Messidoro: Kreativitas Minim, Sirkulasi Bola Jadi Lambat
Hampir 2 Tahun Kepemimpinan Erick Thohir di PSSI: Mulai Terlihat Hasilnya

Contoh beberapa kalimat humble bragging adalah:

"Duh, sebel banget. Berat badanku lagi turun, nih. Baju jadi longgar dan enggak ada yang muat, deh!"
"Sumpah, males banget ngeliat muka sendiri sering nongol di TV!"
"Kok, kulit aku bisa mulus dan enggak jerawatan begini, ya? Padahal aku enggak pakai skincare apa pun, lho."

Kalimat pertama menjelaskan bahwa orang tersebut menunjukkan bahwa ia berhasil diet atau berhasil memiliki berat badan idaman.

Kalimat kedua dapat menjelaskan bahwa seseorang mau menunjukkan ia terkenal dan sering tampil di TV. Lalu kalimat terakhir, menunjukkan ia cantik atau tampan tanpa perlu bersusah payah merawat diri.

Orang yang sering melakukan humble bragging umumnya mengatakan suatu hal yang seakan-akan menunjukkan sifat rendah hati. Padahal, di baliknya, ia sedang menunjukkan suatu pencapaian atau memamerkan sesuatu secara tak langsung.

Maka itu, humble bragging juga kerap disebut sebagai perilaku "merendah untuk meroket".

Berikut cara menghadapi atau mengatasi situasi humble bragging, disadur dari Klikdokter, Jumat (3/11/2023).

Berita video perjalanan panjang Wataru Endo di J1 League sebelum akhirnya berkarier di Liverpool

2 dari 3 halaman

Cara Menghadapi Humble Bragging

Ilustrasi orang yang suka humble bragging. Credit: pexels.com/freestocks

Mengatasi humble bragging bisa menjadi tantangan, terutama jika kamu menemui orang yang sering melakukan hal ini. Berikut beberapa cara untuk menghadapi atau mengatasi situasi humble bragging:

Kesadaran

Pertama, sadari tanda-tanda humble bragging saat kamu melihatnya. Jika kamu tidak mengenali perilaku ini, kamu mungkin akan kesulitan mengatasi atau menghindarinya.

Tanya Lebih Lanjut

Ketika seseorang melakukan humble bragging, kamu dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut atau meminta klarifikasi.

Ini bisa membantu mengekspos niat sebenarnya mereka. Misalnya, "Oh, itu melelahkan. Mengapa kamu merasa harus terbang ke Paris begitu sering?"

Jangan Memberi Pujian

Orang yang melakukan humble bragging sering kali mencari pujian atau validasi. Jika kamu merasa mereka melakukan ini dengan sengaja, pertimbangkan untuk tidak memberikan reaksi positif atau pujian sehingga mereka mungkin akan mengurangi perilaku tersebut.

Jujur dan Terbuka

Kadang-kadang, menyampaikan pendapat jujur dengan sopan dapat membantu mengatasi humble bragging.

Misalnya, kamu bisa mengatakan, "Aku senang mendengar tentang prestasi kamu, tetapi mungkin tidak perlu meremehkan diri untuk mengapresiasinya".

3 dari 3 halaman

Cara Menghadapi Humble Bragging

Alihkan Pembicaraan

Jika kamu merasa terganggu oleh humble bragging, cobalah untuk mengalihkan pembicaraan ke topik lain yang tidak terkait dengan pencitraan diri atau prestasi.

Berbicara secara Pribadi

Jika kamu merasa nyaman melakukannya, kamu dapat berbicara secara pribadi dengan orang yang melakukan humble bragging.

Tunjukkan bahwa kamu peduli dan berbicaralah dengan cara yang sopan dan tidak menghakimi, sambil mengungkapkan bagaimana perilaku tersebut memengaruhi kamu atau orang lain.

Bijak dalam Reaksimu

Ingatlah bahwa dalam beberapa situasi, menanggapi humble bragging dengan sabar dan kesantunan dapat lebih efektif daripada mengejek atau mengkritik secara langsung. Tetap tenang dan bijaksana dalam menanggapi.

Tentukan Batas

Jika kamu merasa bahwa seseorang terus-menerus melakukan humble bragging dan itu merusak hubunganmu, kamu dapat menentukan batas yang jelas dan menghindari interaksi dengan orang tersebut sejauh mungkin.

Sumber: Klikdokter.com (Published: 18/8/2021)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.