Sukses


Apa Saja Unsur Intrinsik dalam Cerpen? Ini Penjelasannya

Bola.com, Jakarta - Cerpen atau cerita pendek adalah cerita atau kisah alur hidup manusia dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas. Pada umumnya, cerpen bersifat fiksi atau rekayasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah sastra kisahan pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatu ketika.

Cerpen memiliki isi pengisahan yang hanya berfokus pada sebatas satu permasalahan atau konflik. Singkatnya, jalan cerita pendek hanya berpusat pada satu konflik saja. Dengan demikian tokoh yang ditampilkan juga terbatas antara tiga sampai lima orang.

Dalam cerpen, penulis berusaha untuk mengungkapkan ide atau pesan tertentu dalam cerita yang singkat, sering kali hanya dalam beberapa halaman atau beberapa ribu kata.

Cerpen memiliki dua unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerpen dari dalam. Lantas, apa saja unsur intrinsik dalam cerpen?

Berikut ini unsur-unsur intrinsik dalam cerpen yang perlu dicermati, dilansir dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas XI terbitan Kemdikbud, Selasa (7/11/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema

Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen itu.

Dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen.

Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan, dan lain-lain.

2. Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Berikut cara-cara penggambaran karakteristik tokoh:

  • Teknik analitik langsung

Alam termasuk siswa yang paling rajin di antara teman-temannya. Ia pun tidak merasa sombong, walaupun berkali-kali dia mendapat juara bela diri. Sifatnya itulah yang menyebabkan ia banyak disenangi teman-temannya.

  • Penggambaran fisik dan perilaku tokoh

Seperti sedang berkampanye, orang-orang desa itu serempak berteriak-teriak! Mereka menyuruh camat agar secepatnya keluar kantor.

Tak lupa mereka mengacung-acungkan tangannya, walaupun dengan perasaan yang masih juga ragu-ragu.

Malah ada di antara mereka sibuk sendiri menyeragamkan acungan tangannya agar tidak kelihatan berbeda dengan orang lain.

Sudah barang tentu, suasana di sekitar kecamatan menjadi riuh. Bukan saja oleh demonstran-demonstran dari desa itu, tapi juga oleh orang-orang yang kebetulan lewat dan ada di sana.

  • Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh

Desa Karangsaga tidak kebagian aliran listrik. Padahal, kampung-kampung tetangganya sudah terang semua.

  • Penggambaran tata kebahasaan tokoh

Dia bilang, bukan maksudnya menyebarkan provokasi. Namun, apa yang diucapkannya benar-benar membuat orang sedesa marah.

  • Pengungkapan jalan pikiran tokoh

Ia ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan; ingin ia mendekapnya, mencium bau keringatnya. Dalam pikirannya, cuma anak gadisnya yang masih mau menyambutnya dirinya.

  • Penggambaran oleh tokoh lain

Ia paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia bertandang ke rumah sambil membawa aneka brosur barang-barang promosi. Yang menjengkelkan saya, seluruh keluargaku jadi menaruh perhatian kepadanya.

3 dari 4 halaman

Unsur Intrinsik Cerpen

3. Alur

Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat ataupun bersifat kronologis.

Pola pengembangan cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami, dan logis.

Jalan cerita suatu cerpen kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang-kadang sederhana.

4. Latar

Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan peristiwa yang digunakan dalam suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual atau bisa pula yang imajinatif.

Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita.

5. Gaya Bahasa

Dalam cerita, penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh.

Kemampuan sang penulis menggunakan bahasa secara cermat dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus terang.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerpen untuk menyampaikan ceritanya, baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga.

Bahkan acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.

7. Amanat

Amanat merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen umumnya bersifat tersirat.

Kehadiran amanat, pada umumnya tidak bisa lepas dari tema cerita. Misalnya, tema cerita itu tentang perjuangan kemerdekaan, amanat cerita itu pun tidak jauh dari pentingnya mempertahankan kemerdekaan.

4 dari 4 halaman

Unsur Ektrinsik

1. Latar belakang masyarakat

Adapun yang termasuk dalam latar belakang masyarakat adalah ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi.

2. Latar belakang penulis

Sementara yang termasuk latar belakang penulis adalah riwayat hidup penulis, kondisi psikologis, dan aliran sastra penulis.

3. Nilai yang terkandung dalam cerpen

Nilai yang merupakan unsur ekstrinsik adalah nilai agama, nilai sosial, nilai agama, dan lain-lain.

 

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar cerpen lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer